"ALETTA!"
Karena merasa dipanggil, Aletta menghentikan langkahnya, lalu menoleh kesumber suara. Ternyata Anin dan Rasti, sahabatnya.
"Kenapa?" tanya Aletta setelah Anin dan Rasti sudah berada dihadapannya.
"Tadi gue liat cogan di depan ruangan Pak Satria lagi ngobrol sama guru-guru lain. Jangan-jangan dia lagi yang gantiin Pak Satria," ucap Rasti.
"Well, gue gak tahu definisi cogan menurut lo itu kayak apa," sahut Aletta setelah mereka berjalan beriringan menyusuri koridor kelas 11 IPS.
"Tapi yang ini bener-bener ganteng," kata Rasti sambil menangkup kedua pipinya yang membuat Aletta dan Anin mendengus geli.
"Al, lo remed Ekonomi kan?" tanya Anin yang diangguki Aletta. "Nanti lo minta remed aja sama guru baru itu," lanjutnya.
"Gue belum siap remed," ucap Aletta sambil menaruh tas ransel-nya dimeja dan duduk di kursinya.
Rasti melirik jam tangannya. "Bentar lagi masuk, lo gak bakal sempet belajar."
Aletta mengibaskan tangannya. "Gue ada ide," sahutnya sambil menyeringai.
"Gue gak ikutan," tukas Rasti cepat.
"Gue gak ngajak lo," sahut Aletta sambil menyiapkan buku Ekonomi-nya.
Tiba-tiba, satu kelas menjadi hening dan ada suara ketukan dari sepatu pantofel yang entah milik siapa.
"Selamat pagi," sapa seseorang dengan suara beratnya. Aletta mendongkak, lalu menatap penampilan orang itu dari atas sampai bawah. Kemeja lengan panjang berwarna putih yang lengannya digulung sampai siku, dan celana panjang berwarna hitam.
"Itu lengannya pengen gue grepe-grepe," bisik Rasti yang duduk disebelahnya. Aletta ikut menatap lengan bawah cowok itu yang menonjolkan otot bisepnya, menambah kesan dewasa pada penampilan orang itu.
"Perkenalkan, saya Malvier Arviendra. Kalian bisa panggil saya Pak Arvi. Saya disini mengajar Ekonomi untuk menggantikan Pak Satria yang sudah pindah tugas keluar kota."
Aletta mendecak. Mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Arvi, pesonanya sontak luntur seketika.
"Ada yang ingin ditanyakan?"
Hilda mengacungkan tangannya. "Bapak umur berapa?" tanyanya.
"Umur saya dua puluh tujuh," jawab Arvi.
"Bapak udah nikah?" Ptanya Rissa.
"Belum."
Setelah tidak ada lagi yang ingin bertanya, Arvi membuka laptopnya dan daftar hadir kelas 11 IPS 3.
"Kalau begitu, sekarang saya absen. Yang saya sebut namanya, acungkan tangan dan sebutkan nama panggilan."
"Anindya Salma Wardhani," ucap Arvi sambil melirik Anin yang mengacungkan tangannya. "Nama panggilan kamu?" tanyanya.
"Anin, Pak. Tapi kalau Bapak mau panggil sayang juga boleh," jawab Anin blak-blakan yang membuat Aletta mendengkus kecil.
Aletta kembali melirik Arvi yang terkekeh geli, lalu menggelengkan kepalanya pelan. Cewek itu kembali mendengkus, lalu mengambil permen karet disaku roknya.
"Mau?" tawar Aletta pada Rasti yang duduk disebelahnya.
Rasti menggeleng. "Enggak deh, gue gak berani," tolaknya. Aletta hanya menaikkan kedua bahunya, lalu memakan dua permen karet sekaligus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arvetta ✔️
Novela Juvenil[COMPLETED] A R V E T T A Because I love you, and I want to fix us up. Start: 14 Oktober 2018 End: 3 April 2020 --------------------------------------------------------------------- "Saya Malvier Arviendra. Kalian bisa panggil saya Pak Arvi. Saya...