Arvetta | 19

763 159 12
                                    

Jangan lupa vote dan komen:)
H A P P Y  R E A D I N G

  DI minggu pagi yang cerah ini, Aletta sudah siap dengan celana jeans yang panjangnya satu jengkal diatas lutut, dan kaus lengan pendek berwarna biru. Cewek itu membuka pintu kamarnya, lalu mengambil tas ransel kecil di atas meja belajarnya yang sudah dia siapkan dari tadi malam.

  "Ganti celananya." Aletta tersentak saat menyadari kalau Arvi sudah berada di depan kamarnya.

  "Kenapa?" tanya Aletta bingung.

  "Celana kamu terlalu pendek. Ganti atau kamu gak usah ikut?" ancam Arvi.

  Aletta mendengus kesal, tidak ingin berdebat lagi karena jam sudah menunjukkan pukul delapan.

  "Yaudah kamu keluar dulu, mau liat emang?"

  Arvi menggeleng pelan, lalu menutup pintu kamar Aletta dan kembali ke bawah untuk mempersiapkan bekal untuk sarapan di mobil nanti.

  "Kependekan apaan coba," gerutu Aletta sambil mencari celana jeans yang panjangnya sampai mata kaki. Setelah mendapatkan salah satu celana jeans favoritnya, Aletta langsung memakainya dan menggulung ujung celana itu sampai betis.

  "ALETTA, BURUAN! LAMA AMAT SIH!"

  Aletta mendecak kesal mendengar teriakan Reno dari bawah. Cewek itu buru-buru memakai tas ranselnya dan menuruni tangga rumahnya.

  "Hati-hati," ucap Arvi yang dari tadi mengamati Aletta yang menuruni tangga dengan terburu-buru.

  "Lama amat sih, nyatok dulu ya?" tanya Reno yang tiba-tiba muncul dari dapur sambil membawa botol minum berisi air mineral dingin.

  "Kalau nyatok mah udah pasti. Dari tadi gue udah kelar siap-siap tapi disuruh ganti celana sama temen lo itu," gerutu Aletta sambil menunjuk Arvi dengan dagunya.

  "Maklumin aja, Ar."

  Arvi mengangguk mendengar ucapan Reno, lalu menyerahkan satu kotak bekal pada Aletta, "Nih, buat kamu. Di makan di mobil aja ya," ujarnya yang diangguki Aletta.

  "Eh, demi apa gue jadi sopir?" Reno mendelik saat melihat Arvi dan Aletta yang sudah duduk manis di jok belakang.

  "Lo tega gue di belakang sendirian?" tanya Aletta.

  Reno mengerutkan keningnya, "Tega-tega aja," jawabnya.

  "Jahat," cibir Aletta.

  "Ya udah, sini gue yang nyetir. Tapi nanti waktu pulang, lo yang nyetir ya?"

  "Oke." Reno melepas seatbelt-nya, lalu pindah ke belakang dan duduk di sebelah Aletta yang mendengus kesal.

  "Baru hari kedua pacaran udah gak mau pisah," gumam Reno yang disambut jitakan dari Aletta di kepalanya. "Gak sopan," cibirnya.

  "Ini siapa yang buat?" tanya Aletta sambil melahap nasi goreng yang tadi diberikan Arvi.

  "Gue," jawab Reno.

  "Gak, gue gak percaya!"

  "Aku yang buat," sahut Arvi yang masih sibuk menyetir.

  "Nah, kalau kamu yang buat, baru aku percaya," ujar Aletta sambil memakan nasi goreng itu dengan lahap.

  "Pelan-pelan makannya," ucap Arvi yang diangguki kekasihnya itu.

  "Enak," gumam Aletta.

  "Giliran makanan buatan gue gak pernah dimakan," cibir Reno dengan mata yang terpejam, ingin tidur sebentar sampai mobil ini berhenti di tempat tujuan.

Arvetta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang