Arvetta | 16

795 170 10
                                    

  Selamat membaca. Happy reading. Glad läsning. Bonne lecture. Feliz lectura. Lexim i lumtur. щастливо четене. veel leesplezier. masaya pagbabasa. boldog olvasás. Viel Spaß beim Lesen. buona lettura. 幸せな読書. Lectio beatus.

🌿🌿🌿

  ALETTA memainkan pena kesayangannya sambil melamun tentang kejadian tadi. Saat ini, ia memang sedang rapat dengan anggota OSIS yang lain untuk membahas tentang class meeting nanti. Sebagai Ketua Divisi Acara, Aletta diwajibkan untuk mengikuti setiap rapat yang diadakan seminggu sekali, terhitung dari hari ini sampai UAS yang berlangsung tiga minggu lagi.

  "Aletta, lo udah tau kan, lomba apa aja yang akan ada waktu class meeting nanti?" tanya Dantra yang dari tadi mengamati cewek itu.

  Aletta mengerjapkan kedua matanya, lalu melirik papan tulis yang terdapat di Ruang OSIS. "Futsal, basket, sama senam aerobik," jawabnya malas.

"Oke. Aletta, minggu depan, rundown-nya harus udah jadi. Buat yang lain, minggu depan wajib dateng dan bayar uang kas, ya. Rapat gue bubarin, makasih yang udah dateng."

Dengan cepat, Aletta menaruh pena-nya di tempat pensilnya, lalu berjalan keluar dari Ruang OSIS dengan cepat untuk menghindari Santi, Bendahara OSIS yang biasanya meminta uang KAS jika rapat sudah berakhir.

"Aletta!"

Karena merasa terpanggil, Aletta menoleh dan mendapati Dantra berjalan menghampirinya.

"Kenapa?"

"Lo balik sama siapa?" tanya Dantra.

"Sendiri," jawab Aletta.

"Mau gue anter pulang?" tanya Dantra lagi.

Aletta menghembuskan napasnya kasar, tanpa sengaja matanya melihat Arvi yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Mata cowok itu memperhatikan ia dan Dantra lekat-lekat.

"Gue nyetir sendiri," sahut Aletta sambil menunjukkan kunci mobilnya.

Dantra mengangguk paham, lalu merangkul bahu Aletta. "Kuy jalan bareng ke parkiran," ajaknya.

Tanpa memprotes perlakuan Dantra yang tiba-tiba, Aletta berjalan mengikuti cowok yang sekarang merangkulnya. Tapi matanya masih menatap Arvi yang juga masih menatapnya. Bedanya, sekarang Arvi menatapnya tajam dengan rahang yang mengeras, dan itu cukup membuatnya merinding.

🌿🌿🌿

KETUA OSIS resek itu, batin Arvi sambil menatap Dantra yang merangkul Aletta. Arvi tahu kalau cewek itu menyadari keberadaanya, dan ia sangat tidak suka kalau Aletta mengabaikannya seperti ini.

Drrrrttt.. Drrrrttt.. Drrrrttt..

Arvi mengangkat panggilan telfon itu. "Halo," sapanya.

"Pak Arvi, nona Aletta sudah pulang ke rumah, sendirian."

"Terima kasih atas informasinya, Pak. Terus pantau Aletta, dan pastikan ia sampai rumah dengan selamat," ucap Arvi.

"Baik, Pak."

Arvi mematikan telfonnya, lalu menaruh ponselnya di saku celananya. Menyewa bodyguard untuk memantau Aletta diam-diam? Hal terkonyol dan tergila dalam hidupnya, definitely.

"Pak Arvi, rapat akan segera dimulai," ucap Bu Selvi, cukup membuat Arvi terkejut. Berdo'a saja, semoga Bu Selvi tidak mendengar percakapannya dengan bodyguard itu.

Arvetta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang