Arvetta ✔️

Arvetta | 27

  Jangan lupa vote dan komen ya:)

Selamat membaca. Happy reading. Glad läsning. Bonne lecture. Feliz lectura. Lexim i lumtur. щастливо четене. veel leesplezier. masaya pagbabasa. boldog olvasás. Viel Spaß beim Lesen. buona lettura. 幸せな読書. Lectio beatus.

🌿🌿🌿

  "BUN, kenapa Ayah belum pulang?" tanya Aletta kepada Vanessa yang sedang merapihkan meja makan.

  "Ada meeting," jawab Vanessa.

  "Yahh, kok meeting terus sih," keluh Aletta.

  "Kamu mau nyusulin Ayah?" tanya Vanessa sambil menaruh piring berisi capcay.

  "Emangnya boleh?"

  "Ya.. bilang aja kejutan."

  "Terus Bunda sendiri dong?"

  "Enggak dong, kan masih ada Reno."

  "Oke, kalau gitu Aletta siap-siap dulu ya!"

  Setelah mendapat anggukan dari Bundanya, Aletta langsung berlari kecil menuju kamarnya dan memilih pakaian yang cocok untuk makan malam formal, yaitu dress off shoulder berwarna hitam. Kata Vanessa, makan malam itu dilaksanakan di Hotel yang berada di dekat rumahnya. Setelah membubuhkan sedikit bedak bayi dan lip gloss, Aletta sudah cantik tanpa menggunakan make up yang berlebihan.

  "Aletta pergi dulu ya!"

  "Iya!" sahut Vanessa dari dapur.

  Aletta pergi diantar Pak Restu yang juga mengantar Stephan ke Royal Smith Hotel, tempatnya makan malam bersama Kaleo waktu itu.

  "Di lantai 5 ya, non. Nanti kalau ada yang nanya, sebut saja nama Tuan," pesan Pak Restu yang diangguki Aletta.

  Aletta berjalan pelan menuju lift dan menekan tombol yang akan membawanya ke lantai 5. Jantungnya berdegup kencang, takut kalau kehadirannya dapat  mengganggu meeting ayahnya.

  "Permisi nona, reservasi atas nama siapa?" tanya seorang pegawai hotel itu.

  "Stephan Aditama, saya anaknya," jawab Aletta sambil tersenyum.

  Pegawai itu ikut tersenyum, "Tapi, saya perlu konfirmasi ke Bapak Stephan terlebih dahulu," ujarnya.

  "Apa harus? Saya datang diam-diam."

  "Baiklah, mari ikut saya."

  Aletta mengangguk, lalu mengikuti pegawai yang berjalan masuk ke restoran itu. Tapi, Aletta langsung mendengus pelan saat melihat Stephan tersenyum ketika melihat kedatangannya. Sedangkan rekan kerja Ayahnya itu membelakanginya.

  "Terima kasih, Mbak."

  Pegawai itu mengangguk, lalu kembali ke tempatnya tadi.

  Stephan mengecup pipi putrinya, "Apa yang membuat kamu datang diam-diam?" tanyanya.

  "Aletta bosen, udah gitu Ayah meeting mulu," keluh Aletta sambil duduk di sebelah Stephan. Cewek itu melirik rekan kerja Ayahnya, lalu terbatuk pelan ketika menyadari siapa orang itu.

  "Aletta, ini rekan kerja Ayah, namanya Arvi. Harusnya yang datang itu Rendra, Ayahnya Arvi. Tapi karena Rendra berlibur, jadi Arvi yang mewakilkan Ayahnya," jelas Stephan.

  "Denazzaren Malvier Arviendra," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

  Aletta meneguk salivanya dengan susah payah, lalu membalas uluran tangan Arvi.