Arvetta | 10

993 201 18
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya:)

  MENURUT Aletta, hari minggu adalah hari yang tepat untuk berdiam diri dikamar, entah untuk menonton film atau tidur. Tapi saat mengecek lemari, cewek itu mendengkus kesal saat melihat snack-nya habis.

  "Bunda, kok snack Aletta habis semua?" tanya Aletta saat melihat Vanessa menyiram bunga di halaman belakang.

Vanessa terkekeh. "Ya karena kamu makan, Aletta."

"Maksud Aletta, kenapa Bunda belum belanja?" tanya Aletta lagi.

  Vanessa menyerahkan selang air pada Mbok Rita, Asisten Rumah Tangga mereka, lalu menarik tangan Aletta, dan menyerahkan empat lembar uang berwarna merah pada puterinya itu.

"Mending sekarang kamu belanja ke supermarket. Beli apapun sesuka kamu," ucap Vanessa sambil menaruh uang itu ke tangan Aletta.

  Aletta menerima uang itu dengan mata berbinar. "Serius, Bun? Kok tumben?"

  "Gak mau?" tanya Vanessa sambil menaikkan sebelah alisnya.

  "Mau dong. Aletta ke kamar dulu kalau gitu." Aletta mengecup pipi Vanessa, lalu berjalan ke kamarnya yang terteletak dilantai dua.

  Sesampainya dikamar, Aletta menaruh uang yang diberikan Ibunya didompetnya, lalu mengganti pakaiannya dengan kaus putih berlengan pendek bertuliskan 'school sucks', tunic cardigan, dan celana jeans berwarna putih.

  "Bunda, mau dibawain apa?" tanya Aletta pada Vanessa yang sibuk membuat sup untuk makan malam.

  "Ini list barang titipan Bunda," sahut Vanessa sambil memberikan kertas kecil pada Aletta.

  Mata Aletta membelalak. "Bun, ini Aletta disuruh belanja bulanan?"

  Vanessa terkekeh geli, lalu mengangguk. "Ini kartu debitnya. Uang yang tadi Bunda kasih emang buat kamu beli snack," ujarnya.

  Aletta menghembuskan napasnya lelah, lalu akhirnya mengangguk. Cewek itu hanya takut mendapat dosa kalau melawan Ibunya.

  "Kalau gitu, Aletta pamit dulu." Cewek itu mencium tangan Vanessa, lalu mengambil kunci mobil yang terletak di ruang tamu.

  "Hati-hati nyetirnya," pesan Vanessa.

  Aletta mengangguk, lalu masuk kedalam mobilnya. Ia sengaja memilih mobil yang besar karena akan dipakai untuk menaruh belanjaan yang pastinya akan sangat banyak. Dengan hati-hati, ia mulai menjalankan mobilnya pelan-pelan, dan saat sudah menjauhi rumahnya, cewek itu mulai meningkatkan kecepatan mobilnya, seperti biasa ketika cewek itu mengendarai mobil.

  Aletta bersenandung pelan sambil memutar stir mobilnya kearah kanan. Cewek itu memang sengaja memilih supermarket yang agak jauh dari rumahnya. Setelah mendapat tempat parkir, ia turun dari mobilnya, mencari troley, dan mulai mencari barang titipan Ibunya terlebih dahulu.

"Kangkung, daun bawang, wortel, kentang, kembang kol.." Aletta menyebutkan nama-sama sayuran yang sudah ia dapatkan, sesekali mencocokkannya dengan daftar barang belanjaan yang diinginkan Ibunya. "Pak, tolong cariin ini dong," pintanya sambil memberikan list macam-macam daging pada seorang petugas yang kebetulan lewat.

Arvetta ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang