ALETTA menatap layar laptopnya dengan serius. Film series Pretty Little Liars benar-benar bisa membuatnya betah di kamar seharian. Sejak pembagian rapot kemarin, cewek itu memang sangat bosan dan tidak tahu ingin melakukan apa. Hubungannya dengan Arvi memang kurang baik karena cowok itu sibuk dan Aletta juga masih dalam mode ngambek, mengingat first date mereka yang gagal.
"Aletta!"
Merasa terpanggil, Aletta menghela napasnya, lalu mengambil air putih yang sudah habis di sebelahnya dan bangkit dari duduknya. Dengan malas, cewek itu turun ke lantai bawah dan mengisi air putihnya.
"Apa?" sahut Aletta.
Vanessa keluar dari kamarnya, lalu menyodorkan ponselnya, "Guru kamu telfon," ucapnya.
"Guru? Guru apaan?" tanya Aletta sambil meneguk air mineralnya.
"Guru Ekonomi kamu," jawab Vanessa yang sontak membuat Aletta menyemburkan air yang masih berada di mulutnya.
"Astaga, jorok banget sih," cibir Vanessa sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Aletta mendengus, lalu mengambil alih ponsel Ibunya. "Halo? Kenapa telfon?" tanyanya sambil berbisik.
"Dua puluh menit lagi, aku jemput."
Tut.
Aletta menatap ponsel yang berada di tangannya dengan tidak percaya.
"Apa kata guru kamu?" tanya Vanessa dengan wajah penasaran.
Aletta berpura-pura cuek dengan menaikkan kedua bahunya acuh. "Cuma ngasih tau nilai doang, gak tau tuh, gak jelas. Udah ya, Aletta mau ke atas dulu," ujarnya sambil mengecup pipi Vanessa, lalu berlari kecil menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Aletta langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan cepat menuju lemari pakaiannya.
Aletta tersenyum menatap pakaiannya yang tersusun rapih, "Kira-kira dia mau ngajak gue dinner di tempat mewah atau ke mall aja ya?" gumamnya sambil menatap pakaian miliknya yang tergantung di lemari.
Tapi tiba-tiba, senyumannya memudar saat ingatannya jatuh pada ujian Bahasa Jepang kemarin. Bukannya first date mereka gagal? Kalaupun first date mereka gagal, kemanakah Arvi akan membawanya pergi?
Akhirnya, pilihan Aletta jatuh pada kemeja lengan pendek berwarna putih, jeans yang panjangnya sampai mata kaki berwarna abu-abu, dan cardigan abu-abu yang panjangnya sampai belakang lutut. Sambil menunggu Arvi datang, cewek itu membuka instagram dan melihat akun selebgram kesukaaannya, Keanu.
"Hahaha," Aletta tertawa geli saat melihat-lihat QnA yang dijawab Keanu di story instagram-nya.
Saat melirik jam tangannya, Aletta sontak menghentikan tawanya dan langsung mengambil tas selempang yang biasa ia bawa, lalu berjalan cepat menuju ke ruang tamu yang terletak di bawah.
"Hahaha, iya. Aletta memang begitu, kalau siap-siap ketemu pacar pasti lama."
Aletta mengerutkan keningnya saat suara Ibunya samar-samar terdengar ketika ia menuruni tangga. "Bun, please, deh!" Sebelum Ibunya berbicara yang tidak-tidak tentangnya lagi, cewek itu langsung menginterupsi obrolan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arvetta ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] A R V E T T A Because I love you, and I want to fix us up. Start: 14 Oktober 2018 End: 3 April 2020 --------------------------------------------------------------------- "Saya Malvier Arviendra. Kalian bisa panggil saya Pak Arvi. Saya...