1

86 4 0
                                    


*Author Pov*

Malam ini seorang gadis terlihat cantik dengan gaun sebatas lutut berwarna biru langit. Rambut yang disanggul keatas meninggalkan helaiannya sedikit dibelah kiri dan kanan telinga membuat penampilannya semakin menawan dan sempurna.

Syena malam ini tengah menghadiri makan malam bersama anak dari rekan bisnis papanya. Harusnya makan malam ini bisa begitu membahagiakan jika sedang dilakukan bersama kedua orangtuanya,Jonathan dan Isyana. Namun semua itu hanyalah harapan yang mungkin begitu sulit untuk terwujud dalam kehidupannya, karena keadaan keluarga Syena yang sangat berbeda dibandingkan keluarga normal lainnya.

"Makanannya tidak sesuai dengan seleramu ?"  Lamunan Syena buyar ketika Juna bersuara.

Syena menatap Juna yang saat ini juga tengah menatapnya lekat,menunggu jawaban atas pertanyaannya beberapa waktu lalu.

"Tidak,ini cukup nikmat." Syena menjawab sambil tersenyum tipis.

"Mungkin selera makan saya menurun karena diet yang saya lakukan." Sambung Syena sambil menyesal minumannya.

Setelah mendengar ucapan Syena yang terdengar santai,Juna hanya mengangguk dan kembali melanjutkan hidangan makan malamnya dengan acuh.

Syena menatap Juna lama tanpa di sadari oleh pria tersebut. Juna adalah pria yang tampan. Juna memiliki hidung mancung,mata yang terkesan tajam namun memiliki senyum yang indah. Pria yang sempurna dengan kekayaan yang berlimpah. Syena yakin,pria di hadapannya saat ini dapat memilih wanita manapun untuk diperkenalkan kepada keluarga  Danuarta.

                              ***
*FLASHBACK *

Juna Manuel Danuarta,anak sulung dari keluarga Dino Danuarta dan Sabina Danuarta. Mereka memiliki kekayaan yang berlimpah setelah keluarga Jonathan Richard dan Isyana Richard,karena itulah dua keluarga tersebut dapat menjadi rekan bisnis yang sangat baik.

Dino Danuarta dan Jonathan Richard bukanlah orang yang berbaik hati dalam menjalani bisnis. Mereka akan melakukan apapun untuk dapat mempertahankan perusahaan yang mereka bangun sejak dulu. Apapun yang terjadi dalam perusahaan begitu penting sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar bersantai dan menikmati kekayaan yang setengah mati telah di pertahankan.

Suatu hari,Danuarta mengusulkan untuk menjodohkan Juna dan Syena yang disetujui oleh Jonathan tanpa terlebih dulu kepada putri tunggalnya,Syena. Akhirnya,setelah beberapa bulan meninggalkan rumah mewah mereka,Jonathan dan Nania kembali kerumah mewah tersebut dengan rencana yang tersusun rapi untuk putri tunggal mereka.

Saat itu Syena baru saja memarkirkan mobilnya,melihat lampu kamar orangtuanya yang menyalah,Syena tersenyum bahagia dan bergegas menaiki tangga menuju tempat dimana kamar Jonathan dan Isyana berada.

Syena bahagia,disepanjang koridor menuju ruang yang menjadi kamar orangtuanya,ia sangat bahagia. Sudah begitu lama Jonathan dan Isyana tidak kembali kerumah karena perjalanan bisnis yang dilakukan dan Syena merindukan kedua orangtuanya.

Sesampai didepan sebuah pintu kokoh,Syena mengetuk pintu terdebut dan menunggu jawaban dari dalam ruangan tersebut. Setelah terdengar jawaban,barulah Syena membuka pintu dihadapannya secara perlahan dan terlihat papanya,Jonathan sedang duduk bersilah sambil fokus memangku laptop sambil mengetik huruf-huruf pada keyboard. Sementara Isyana baru saja selesai berpakaian dan tersenyum singkat melihat kehadiran Syena di kamar utama tersebut.

"Kamu baru pulang jam segini?" Ujar Isyana sambil duduk disamping suaminya Jonathan.

Syena duduk pada sofa yang kosong sambil mengiyakan pertanyaan dari mama nya.

"Syena,minggu depan kamu harus menghadiri makan malam bersama anak temennya papa. Namanya Juna. " ujar Isyana sambil menatap Syena lama.

"Papa dan mama ikut?" Tanya Syena lembut.

"Engga donk,kamu makan malemnya bareng Juna aja. Sebagai perkenalan kalian. Setelah itu keluarga akan menyiapkan pertunangan kalian." Seru  Isyana santai tanpa melihat raut wajah Syena yang tadinya tersenyum mulai berubah kaku karena ucapannya.

Jonathan masih saja menyibukan diri dengan berkas-berkas kantor tanpa mau ikut kedalam pembicaraan antara putri dan istrinya.

"Tu..tunagan ma ??" Tanya Syena ragu. Tidak ada lagi raut wajah bahagia saat ini.

"Iya,papa dan mama ingin jodohin kamu sama anaknya rekan bisnis papa. Ganteng lho.. dari keluarga sederajat sama kita." Ujar Isyana menambahkan.

"Bener,pah..??" Lirih Syena sambil menatap Jonathan mengiba.

Kali ini Jonathan sudah mengalihkan perhatiannya pada Syena yang melihatnya sendu.

"Iya,lagian kamu juga sebentar lagi menyelesaikan gelar sarjana kamu. Udah seharusnya menikah." Ujar Jonathan.

"Tapi pah,aku masih belum mau nikah." Ujar Syena sendu.

"Terus kamu maunya apa? Main-main terus? Jalan bersama teman-teman kamu yang tidak jelas itu?" Tanya Jonathan. Fokusnya sudah sepenuhnya beralih kepada Syena.

"Engga pah,aku cuma mau menikmati hidupku dan menikah adalah hal yang belum aku pikirkan. Aku belum siap." Seru Syena menjelaskan.

"Papa tidak mau mendengar penolakan,Syena. Minggu depan kamu harus bertemu dengan Junabdan menikah." Jonathan bangkit lalu meninggalkan Syena yang tercengang memdengar jawaban papa nya.

Isyana bangkit dan mengusap bahu Syena.

"Ikuti permintaan papa kamu. Jangan jadi pembangkang dirumah ini." Ujar Isyana sambil berlalu menyusul suaminya.

Syena menunduk,setetes airmata jatuh dari pipinya. Harusnya orangtuanya datang dengan melepaskan rindu karena beberapa bulan tidak bertemu. Namun hanya perdebatan yang terjadi dalam rumah ini dan selalu begini.

*FLASHBACK END*

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang