39

28 0 0
                                    

Zelvin membuka pintu kamarnya,ruangan yang cukup luas itu terlihat sepi meski terdengar suara televisi yang menyala.

Pria tampan itu menelusuri seluruh kamar,mencari keberadaan istri cantik yang beberapa hari ini tidak dilihatnya.

Zelvin menyampirkan jaket kulitnya di sandaran sofa saat melihat Syena yang terlelap meringkuk di sofa.

Mendekati tubuh kurus itu,Zelvin menunduk dan mengecup puncak kepala Syena. Saat ingin memindahkan tubuh Syena,mata coklat itu terbuka dan terlonjak.

"Hai.. Maaf,saya jadi membangunkan kamu."

Syena bangkit dan menyentak tangan Zelvin yang melingkar di pinggulnya.

"Kamu.. maaf saya kaget."

"It's ok. Saya udah biasa."

Senyum tipis Zelvin menular kepada Syena.

"Wajah kamu pucet." Zelvin mengelus wajah Syena.

Melihat ada lingkaran hitam di bawah mata Syena,menandakan bahwa wanita itu tidak tidur dengan baik.

"Saya baik-baik aja." Syena menangkap tangan Zelvin dan mengelusnya.

"Kamu udah makan? Mau saya siapkan?" Tanya Syena.

Zelvin menggeleng.

"Saya udah makan di pesawat. Kamu istirahat aja."

Zelvin mengacak rambut Syena penuh sayang.

"Saya mau mandi dulu."

                                ***

"Ngelamunin apa?"

Syena terkejut saat melihat Zelvin sudah duduk di hadapannya setelah terlihat segar sehabis membersihkan tubuhnya.

"Kamu ngelamunin apa,sih ?" Ulang Zelvin.

"Ga ngelamunin apa-apa."

"Beneran?"

"Hmm.. beneran " Syena mengangguk sambil melempar senyum untuk menyakinkan Zelvin.

"Ah,saya bawain sesuatu buat kamu."

"Apa?"

Zelvin bangkit menuju koper yang terletak di sudut ruangan. Syena melihat paper bag berwarna merah berukuran sedang yang di keluarkan oleh Zelvin.

"Ini.. saya harap kamu suka." Zelvin menyerahkan paper bag tersebut.

Syena menerima dan membuka paket yang di berikan Zelvin.
Sebuah kotak perhiasan berwarna merah berukuran kecil membuat Syena terperangah. Kalung berbandul mahkota itu begitu cantik.

"Cantik banget.." ujar Syena sambil memandang kalung terabut.

"Kamu suka?"

"Suka. Makasi.." ujar Syena tulus.

"Saya seneng kalo kamu suka. Tadinya saya bingung mau ngasih kamu apa."

"Kamu ga perlu ngasih apapun. Saya gapapa."

"Ini hadiah saya buat kamu. Selama ini saya belum pernah memberi apapun untuk kamu."

"Kamu udah memberikan saya banyak hal." Ujar Syena.

"Saya tetap ingin memberikan hadiah untuk kamu."

"Makasi.."

"Ga perlu berterima kasih. Saya juga bawain beberapa coklat."

Mata Syena berbinar bahagia mendengar Zelvin mengatakan coklat. Makanan kesukaaannya.

"Kamu bawain coklat juga?"

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang