21

24 1 0
                                    


Sejak meninggalkan runah orangtuanya,Syena tidak mengeluarkan suara apapun.

Mobil milik Zelvin berhenti di sebuah kafe mewah. Mengernyitkan kening Syena penuh tanya.

"Kita temuin teman saya sebentar didalam ya."

Syena hanya diam dan mengikuti Zelvin keluar dari mobil.

"Vin..!!" Seruan seorang pria menyapa pendengaran pasangan itu.

"Udah lama ya? Sorry,tadi gue ada urusan."

Saat ini mereka sudah berdiri dijendela kaca,menunjukkan beberapa kendaraan berlalu-lalang dijalanan.

"Silahkan duduk." Jordan mempersilahkan Syena duduk.

Zelvin menarik kursi yang akan di duduki oleh wanit tersebut setelah mempersilahkannya untuk duduk.

Sahabat Zelvin yang duduk di hadapan mereka,melihat perlakuan teman yang sudah lama dikenalnya itu senyum menggoda.

Sedangkan Syena hanya tersenyum tipis dan kembali diam karena sesungguhnya ia tidak mengerti mengapa Zelvin mengajaknya kesini.

"Bian belum dateng?" Tanya Zelvin sambil memainkan ponselnya.

"Otw katanya." Singkat Jordan sambil terus menatap Syena menggoda.

Sahabat Zelvin ini memang pecinta wanita cantik. Menjabat sebagai direktur sebuah perusahaan besar,membuat pria itu bisa bertingkah seenaknya.

Sementara Syena yang ditatap terus sedari tadi mulai tidak nyaman.

"Permisi mbak,ini buku menunya." Seorang pelayan menghampiri Syena dengan ramah sambil menyodorkan buku menu di kafe tersebut.

"Terima kasih mbak."

"Nanti silahkan panggil saya lagi  mbak,kalau ingin memesan." Undur diri,pelayan tersebut meninggalkan meja Syena.

Syena membaca menu-menu yang ada di restaurant itu,sedangkan Zelvin masih asik dengan ponselnya.

Jordan menatap Syena dengan pandangan kagum akan kecantikan gadis itu,membuat sisi liarnya timbul.

"Hey,kita belum kenalan dari tadi. Gue Jordan." Mengulurkan tangannya kepada Syena yang mengalihkan pandangan gadis itu pada buku menu.

"Saya Syena." Membalas uluran tangan tersebut.

Syena melepas uluran tangan sahabat Zelvin itu tidak lama.

"Kamu mau pesen apa ?" Tanya Syena lembut.

Zelvin mengalihkan fokusnya mendengar pertanyaan Syena padanya.

"Ice Americano aja" jawab Zelvin singkat.

"Mbak !!"

Syena mengacungkan tangannya memanggil pelayan wanita yang tadi.

"Saya pesen ice americano nya 1. Milkshake coklat nya 1 ya mbak." Ujar Syena lembut.

"Baik mbak,ditunggu sebentar untuk pesanannya."

"Kenapa pesen makanan?" Tanya Zelvin sesudah pelayan tersebut meninggalkan meja.

"Saya masih kenyang."

                                 ***

Tidak lama menunggu,minuman yang mereka pesan datang.
Berbarengan dengan sosok yang sedari tadi ditunggu oleh mereka.Bian.

"Hey bro.."

Bian datang menjabat tangan Jordan dan Zelvin ala anak muda.

Begitu terkejut ketika Bian melirik siapa yang wanita yang duduk dimeja yang sama dengan mereka.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang