Zelvin membuka dasi yang melilit fi lehernya. Menyimpan jas dan kemeja yang sudah kotor pada keranjang cucian.
Suara air di dalam kamar mandi membuat Zelvin merebahkan tubuhnya pada sofa di dalam kamar tidurnya.
Ia merebahkan diirnya sembari menunggu Syena yang membersihkan tubuhnya.
Hari ini benar-benar melelahkan. Urusan pekerjaan yang padat membuat waktu istirahatnya terkuras.
"Saya udah seleasai,Vin." Seru Syena yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Bentar,saya lelah banget."
Syena dapat paham dan berjalan ke walk in closet.
Mengganti kimono mandinya dengan gaun tidur panjang."Mau saya ambilin air ?"
Syean sudah berjongkok mensejajarkan diri dengan Zelvin yang kini sudah menutup kedua matanya.
"Boleh.."
Syena meninggalkan Zelvin untuk mengambil air.
"Nih.."
"Makasi.."
Zelvin menerima segelas air yang Syena tawarkan.
"Kamu udab minum obat?"
"Sudah.." jawab Syena.
"Saya mandi dulu." Zelvin mengecup kening Syena sekilas sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi.
***
"Kamu harusnya udah tidur."
Zelvin mendekap Syena yang sedang menatap lampu-lampu jalan dan kendaraan yang melewati jalanan dari balkon kamar mereka.
"Saya belum ngantuk. Kamu keliatan lelah." Ujar Syena.
Cup
Zelvin mengecup leher Syena yang terbuka karena rambut panjang Syena yang diikat asal keatas.
Membuat Zelvin dengan mudah mencium leher tersebut."Sedikit."
Syena membalikkan tubuhnya menghadap Zelvin. Menatap kedalam mata kelam itu.
"Saya hanya sedikit lelah." Ujar Zelvin.
"Boleh saya cium?"
Syena mengangguk,membuat Zelvin langsung melumat bibir lembut Syena.
Keduanya larut dalam ciuman. Zelvin mencecap seluruh bibir Syena. Lidah keduanya saling membelai,membuat nafas Syena terengah.
Zelvin melepaskan ciumannya. Memberikan kesempatan untuk menghirup oksigen.
Bibir Syena terlihat memerah akibat lumatannya. Zelvin membingkai wajah cantik itu dan kembali mengecup kening Syena penuh kelembutan.
"Kita istirahat sekarang."
Zelvin mengajak Syena kembali ke ranjang. Berbaring dan memeluk tubuh langsing itu.
Zelvin kembali mencium puncak kepala Syena. Menunduk sedikit mendekatkan mulutnya ke telinga Syena dan berbisik.
"I love you.."
Syena yang belum sepenuhnya tidur membuka pelan matanya dan menatap kearah Zelvin lama. Melihat pria itu sudah menutup matanya.
Syena bahagia. Benar-benar bahagia. Pertama kali mendengar ucapan cinta dari pria dingin ini. Ia tidak pernah membayangkan atau bahkan mengharapka sebuah ungkapan cinta dari Zelvin.
Mendapatkan perhatian dari Zelvin saja,sudah menjadi sebuah rasa syukur untuk Syena. Apalagi sekarang ia mendengar pria itu mengatakan cinta padanya. Membuat Syena membenamkan wajahnya ke ceruk leher Zelvin. Membuat pria itu mengeratkan pelukannya dan tersenyum dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...