2

45 3 0
                                    


*Author Pov*

Tadinya Syena berpikir bahwa setelah makan malam,Juna akan mengantarnya kembali kerumah. Namun harapan Syena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Saat ini,Juna sudah mengajaknya bertemu dengan salah satu rekan bisnisnya di salah satu kamar hotel yang sudah di janjikan sebelumnya.

Tadinya Syena menolak ajakan itu secara sopan,namun Juna mengatakan bahwa sudah terlalu malam untuk Syena menunggu taksi dan lebih baik menunggu pertemuannya dengan rekan bisnisnya sebentar,yang akhirnya di angguki oleh Syena.

"Masuklah.." ujar Juna sambil menahan pintu kamar hotel.

Dengan ragu Syena melangkahkan kaki jenjangnya masuk menuju kamar hotel.

Ruangan yang di dominasi dengan putih gading itu begitu sepi. Syena mendengar pintu kamar kembali tertutup dan langkah kaki Juna terdengar dari balik punggungnya.

"Dimana rekan bisnis anda?" Tanya Syena sambil berbalik menatap Juna yang saat ini sudah berada di hadapannya.

Sambil menatap jam tolex yang menghiasi pergelangan tangan kirinya,Juna tersemyum tipis kepada Syena. Senyum yang belum pernah ditunjukan Juna kepadanya sejak awal pertemuan mereka.

"Syena,kamu tau kita akan di jodohkan?" Pertanyaan pria yang saat ini ada di hadapanmya membuat Syena menjaga jarak dari Juna.

Dengan ragu Syena menganggukan kepalanya. Suasana mulai terasa pengap dalam ruangan ini dan Syena ingin segera meninggalkan ruangan ini.

"Kalo begitu kamu harus menyenangkan saya malam ini." Ujar Juna sambil memegang kedua bahu Syena dan mengusapnya.

Syena merasa tidak nyaman. Belum sempat menghindar,Juna dengan begitu cepat memdekatkan wajah mereka. Syena memalingkan wajahnya. Menghindari apa yang ingin dilakukan oleh Juna. Penolakan tersebut mendapatkan kekehan meremehkan dari Juna hingga Syena menyentak kedua tangan Juna yang berteger di kedua pundaknya.

"Syena..syena..kamu nolak aku?" Ujar Juna dengan tawa membahana.

"Kamu harusnya bahagia karena kamu di jodohkan dengan aku." Lanjut Juna.

"Kamu tau,orangtua kamu sudah menyerahkan kamu kepada aku." Ujarnya sambil membelai wajah Syena.

Syena menghempaskan tangan Juna yang membelai wajahnya.

"Saya tidak menerima perjodohan ini.  Saya akan memberitahukan kepada orangtua saya tentang penolakan ini. Permisi." Syena berjalan melewati Juna dengan wajah dingin.

Tidak ada lagi senyuman yang sedari tadi ditunjukan di hadapan Juna. Syena merasa bahwa orangtuanya sudah salah memilihkan calon suami untuknya.

Namun,baru beberapa langkah ia berjalan,Juna menarik tangan Syena dan menghempaskan tubuh gadis itu ke ranjang. Membuat Syena berteriak geram. Juna menindih tubuhnya tepat sebelum hadis itu berhasil bangkit dari hempasan pria itu.

"Kamu mau apa?? Menyikirlah dari saya." Teriak Syena sambil mendorong tubuh Juna dari tubuh mungilnya.

Kekehan Juna sedari tadi menjadi tawa yabg membahana diseluruh ruangan ini. Membuat Syena memandang pria tersebut heran.

"Kamu harusnya tau mau aku apa,Syena. Layani saya malam ini." Ucapan Juna membuat Syena berang dan menampar wajah Juna dengan keras. Membuat pria tersebut menatap murka padanya.

                               ***

Setelah mendapatkan tamparan cukup keras darinya,Juna menekan tubuhnya kepada Syena dan mulai menyentuh tubuh gadis itu kasar. Syena memberontak dan mulai menanggis histeris dibawah kendali Juna. Suara robekan dressnya terdengar dan dengan usaha terakhirnya,Syena menendang pria tersebut dengan kuat.

Setelah berhasil bangkit,Syena berlari menuji pintu keluar dan bergegas meninggalkan kamar hotel dengan suara teriakan Juna.

Tanpa memperdulikan penampilannya yang memprihatinkan,Syena berlari keluar dari hotel.

Syena meninggalkan clutch yang ia gunakan sebelumnya tanpa di sadari. Kaki telanjangnya masih berlari meninggalkan pelataran hotel mewah tersebut. Sesekali tanggisnya masih terdengar dan membuat beberapa orang yang ia lewati menatap ingin tahu.

Gadis itu tidak tau lagi harus melangkahkan kakinya kemana,Syena bigung dan mulai kehilangan arah. Akibat kelelahan berlari,gadis itu mulai lelah dan menghentikan sebuah mobil yang sedang melintas.
Belum sempat sang pengemudi keluar,gadis itu pingsan seketika dan memgejutkan pengemudi.

 
                                ***

Seorang gadis masih terlelap dengan nyamannya disebuah kasur king size berwarna coklat gelap. Sang pemilik kasur setia duduk di sisi kanan gadis itu dan menatap gadis cantik yang sedang lelap.

Tadinya ia berpikir dapat istirahat dengan nyaman setelah perjalanan bisnis yang melelahkan. Namun sekarang rencana itu harus ia tunda ketika seorang gadis menghentikan laju mobilnya dan pingsan,sebelum ia sempat bertanya. Akhirnya dengan terpaksa ia membawa gadis itu kerumahnya,Syena.

Ya,gadis yang ia tolong bernama Syena. Tadinya pria itu hanya akan mengantar Syena ke rumah sakit terdekat dan meninggalkan gadis itu disana. Tetapi,niat tersebut di urungkannya saat melihat kondisi gadis itu yang mengenaskan. Pria yang biasa disebut Zelvin itu,memutuskan untuk membawa Syena ke apartment nya.

Dokter mengatakan bahwa gadis itu pingsan karena kelelahan dan trauma. Zelvin hanya mampu diam dan berterima kasih kepada sang dokter setelah usai memeriksa kondisi Syena.

Karena itulah Zelvin menunggu gadis yang terbaring dihadapannya saat ini hingga sadar,ia ingin mengetahui apa yang sebenarnya dialami oleh gadis ini..



PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang