Zelvin membuka kedua matanya dan melihat gadis cantik dalam pelukannya yang sedang terlelap dengan nyaman.Selimut yang mereka gunakan tersikap kebawah dan memperlihatkan tubuh gadis di sampingnya yang masih polos akibat "kegiatan" mereka semalam.
Menarik kembali selimut tersebut untuk menutup kembali tubuh Syena.
***
Zelvin sudah selesai membersihkan tubuhnya dan sudah memakai kemeja panjangnya bersiap untuk bekerja.Namun sebuah pesan menghentika kegiatan pria itu yang sedang memakai dasi.
Asti
Today,05:15 WibTo : Zelvin
Selamat pagi pak Zelvin..
Cabang Singgapura memajukan keberangkatan anda pagi ini.
Segala kebutuhan keberangkatan anda sudah siap.
2 jam lagi anda harus bergegas ke bandara."Shit."
Zelvin mengeluarkan umpatannya dan melempar ponselnya keatas kasur.
Bergegas memasukan beberapa pakaiannya kedalam koper berwarna hitam bersama dengan beberapa barang keperluan lainnya.
***
Zelvin memandang Syena yang masih begitu pulas dalam tidurnya dan mendekat pada sisi wanita itu.
Mengusap lembut puncak kepala Syena dan diikuti dengan kecupan dalam."Saya harus pergi. Jaga diri kamu baik-baik.." bisik Zelvin lembut yang tidak dapat di dengar oleh Syena.
Begitu keluar dari kamarnya,pria tersebut di sambut dengan kehadiran Salma.
"Lho,Mas Zelvin mau keluar kota ?"
Salma menghentikan langkah Zelvin dengan menyeret koper berwarna hitam miliknya.
"Iya,saya harus ke Singgapura. Harusnya saya berangkatnya lusa,tapi sepertinya cabang disana membutuhkan saya segera.Titip apartemen dan Syena ya." Ujar Zelvin.
"Mbak Syena masih tidur ya?"
Zelvin sedikit salah tingkah akan pertanyaan Salma. Ia memang tidak membangunkan Syena karena wanita itu pasti membutuhkan istirahat akibat memenuhi kebutuhannya semalam.
"Iya,kamu gak perlu membangunkan Syena. Saya pamit ya,udah hampir telat." Zelvin menunjuk jam tangannya dan berlalu meninggalkan Salma.
***
"Zelvin..?"
"Zelvin..?"Syena keluar dari kamar setelah memakai kembali baju tidurnya dan mencari keberadaan pria yang semalam bersamanya.
Terbangun dan tidak menemukan pria itu di sampingnya,membuat Syena panik dan bergegas mencari keberadaan Zelvin di seluruh ruangan yang ada di apartemen. Tapi ia tidak menemuka siapapun.
"Mbak Syena udah bangun?" Salma muncul sambil menenteng barang belanjaannya.
"Kamu liat Zelvin gak ?"
"Mas Zelvin kan udah perangkat tadi pagi. Katanya mau ke Singgapura mbak." Jawab Salma.
"Zelvin bilang ke saya berengkatannya lusa."
Salma dapat melihat wajah murung Syena.
"Tadi saya denger ada cabang disana butuh Mas Zelvin segera."
"Kenapa dia gak pamit sama saya?" Tanya Syena sendu
"Mbak Syena tadi masih tidur. Mungki Mas Zelvin takut ganggu. Mas Zelvin nitipin mbak ke saya."

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...