Wanita paruh baya berdiri ragu di depan pintu rumah bergaya minimalis.
Setelah berdebat dengan Jonathan beberapa jam yang lalu,Isyana memberanikan diri untuk mengunjungi rumah Arvie.
Isyana sudah berdiri didepan pintu rumah mewah itu beberapa menit yang lalu. Mengumpulkan keberaniannya untuk bertemu pemilik rumah. Mengingat pertemuannya dengan keluarga mertua putrinya itu terakhir kali tidak berjalan dengan baik.
Ting Tong..
"Isyana?"
Qira memasang raut wajah terkejutnya melihat orang yang saat ini berdiri di hadapannya.
Isyana berdiri dengan senyum kaku di depan pintu rumahnya. Hal yang tidak pernah terjadi sejak Syena bersama dengan putranya.
"Maaf saya ganggu waktu istirahat kamu.."
"Gapapa kok. Mari masuk.."
Isyana memasuki rumah. Melihat ke sekeliling rumah yang terlihat sepi.
Qira mempersilahkan ibu dari menantunya duduk di sofa ruang tamu dengan sopan.
"Suami ku lagi perjalanan bisnis ke Malaysia. Adik perempuan Zelvin sedang keluar bersama beberapa temannya." Beritahu Qira pada Isyana.
Isyana hanya mengangguk paham. Merasa canggung dengan keadaan mereka saat ini.
"Sebentar ya,aku buatin minum dulu."
"Ga perlu Qir.."
Qira menatap Isyana sebentar,sebelum tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju ke arah dapur.
Tidak lama wanita cantik di usianya yang sudah mulai menua itu kembali,sambil membawa dua cangkir teh hangat.
"Kedatangan saya jadi ngerepotin." Ujara Isyana segan.
"Santai aja. Aku gapapa kok. Diminum ya.."
***
"Sebenernya,kedatangan saya kesini mau nanyain kabar Syena. Saya belum ketemu dia sejak pulang dari rumah sakit."
Isyana benar-benar merasa bersalah kepada besannya itu. Apalagi dengan Jonathan yang seolah terlalu membela rekan kerjanya. Seolah Syena tidak berarti apa-apa.
"Kamu mau ketemu? Kebetulan Syena lagi ada di kamarnya." Seru Qira.
Isyana mengerutkan keningnya. Ia ingat betul bahwa putri dan menantunya itu memiliki apartement sendiri. Hal itu di ketahuinya dari beberapa orang yang membicarakan hal tersebut saat pernikahan berlangsung.
"Bukannya Zelvin dan Syena sudah memilih hidup berdua?"
Qira tersenyum. Mengerti bahwa wanita yang telah melahirkan menantunya ini,sangat minim inforamsi mengenai putri dan menantunya sendiri.
"Zelvin dan Syena baru pulang dari liburan mereka di Puncak tadi sore. Zelvin menitipkan Syena disini karena ada urusan penting bersama client." Ujar Qira.
"Kamu mau ketemu? Saya panggilin ya. Syena pasti seneng ketemu kamu."
Belum sempat Isyana menjawab,wanita itu sudah berlalu entah kemana. Meninggalkan Isyana dengan segala pikirannya.
Syena pasti sangat bahagia bertemu dengan keluarga Zelvin. Keluarga ini memberikan apa yang tidak pernah ia berikan. Pikir Isyana.
***
"Mama?"
"Iya Syen,mama kamu dateng. Katanya mau ketemu kamu." Saat Qira menghampiri menantunya itu. Syena sedang duduk menatap layar tv yang menampilkan acara talk show.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...