34

17 0 0
                                    



Zelvin menghampiri Syena yang sudah menunggunya di lobby.

Zelvin melihat Syena yang berdiri tidak jauh dari meja resepsionis dengan penampilan yang begitu cantik.

"Kamu pasti lama nunggunya."

Syena tersenyum tipis mendengar ucapan Zelvin. Wanita cantik itu memberikan map biru yang di butuhkan oleh Zelvin.

"Kalo gitu saya langsung pulang aja." Syena pamit.

"Kamu di sini aja. Salma juga ga ada di apartement. Lebih baik kamu bersama saya." Ujar Zelvin.

Syena mengiyakan ajakan Zelvin. Lagipula ia begitu takut berad diapartement sendirian sejak kejadian mengenaskan itu.

Syena mengikuti langkah lebar Zelvin. Pria itu menekan tombol angka 10 pada lift.

Saat pintu lift terbuka. Syena di suguhkan oleh pemandangan yang begitu elegan. Kantor tersebut begitu rapi dengan beberapa karyawan yang berjalan kesana kemari untuk mengerjakan pekekerjaan mereka.

"Ruangan saya disana."

Syena menghentikan tatapannya yang sedang memperhatikan sekitarnya. Melanjutkan langkahnya kearah yang di tunjukan oleh Zelvin.

                                ***

Beberapa karyawan menghentikan pekerjaan mereka saat melihat pimpinan mereka berjalan diikuti oleh seorang wanita cantik.

"Bening banget gebetan si bos." Bisik seorang karyawan wanita pada teman di samping meja kerjanya.

"Cantik. Cocok banget sama si bos." Tambah temannya tersebut.

"Lucy pasti berang banget ngeliat gandengan bos. Secara baru sebulan kerja jadi sekretaris, udah sok sok an naksir si bos."

"Bener. Ternyata si bos tipe nya yang natural begitu. Bukan yang pake dempulan tebel."

"Hush,kerja kerja.. ngegosip mulu."

Karyawan yang tadi terus mengoceh,kini sudah kembali memfokuskan diri menatap layar komputer mereka.

                                ***

Tok tok tok

Pintu ruangan Zelvin terbuka saat pemilik ruangan telah memperailahkan orang yang berada disana untuk masuk.

Seorang wanita dengan pakaian seksi masuk sambil membawa nampan berisi secangkir kopi dan segelas orange jus.

Wanita itu meletakan gelas berisi orange jua tersebut diatas meja yang berhadapan dengan Syena.
Melirik kearah Syena dengan sinis.

"Ini pak kopi nya."

Suara wanita itu terdengar seksi saat meletakan cangkir kopi tersebut di depan Zelvin yang sedang membaca beberap berkas di samping Syena.

Melihat tidak ada tanggapan dari atasannya tersebut. Membuat Lucy,sekretaris Zelvin itu berjalan keluar ruangan dengan kesal.

Syena duduk di samping Zelvin. Memperhatikan wajah serius Zelvin saat bekerja. Tampan.

"Jangan ngeliatan saya terus. Saya bisa gagal fokus."

Syena memalingkan wajahnya yang sudah bersemu merah. Malu karean ternyata Zelvin menyadari tatapannya.

Tok tok tok

"Masuk.." seru Zelvin.

Luci kembali muncul sambil membawa sebuah buku catatan di tangannya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang