Suasana pantry menjadi hening. Lucy yang sebelumnya memasanga wajah pongah. Kini hanya duduk dengan wajah pucat. Menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan yang fatal.
Wanita berpenampilan seksi itu berpikir,bagaimana jika wanita yang diketahui sebagai istri atasanya itu mengadu mengenai hal tersebut. Pasti ia akan kehilangan pekerjaan ini.
"Bos tadi bilang istrinya,kan? Gw ga salah denger." Seorang karyawan memghampiri Sophie yang masih diam memandang kartu yang berada di tangannya.
"Luc,lo sepertinya bakal dapet masalah." Sophie memandang Lucy yang masih diam.
"Gu-gue.."
"Mending lo minta maaf." Potong Sophie.
"Gak. Gila aja gw minta maaf. Lagian gw mana tau itu istrinya. Kayak simpenan aja ga pernah di publish sih.." seru Lucy nyinyir.
"Lo bener-bener ya. Di pecat,mampus lo." Seru seorang karyawan pria sambil mengikuti Sophie dan beberapa orang lainnya meninggalkan ruang pantry.
***
"Kamu beneran gapapa?"
Zelvin mengelus lengan Syena.
"Gapapa kok."
"Ya udah,kita makan dulu."
Zelvin memberikan satu potongan pizza kepada Syena. Lalu mengambil sepotong lagi untuk di suapkan kepada dirinya sendiri.
Pasangan itu terlihat lahap menikmati pizza yang ada di hadapan keduanya.
***
Setelah menghabiskan pizza tadi siang. Tadinya Syena tertidur dengan posisi yang menyandar pada pinggiran sofa.
Zelvin dengan hati-hati membaringkan tubuh Syena secara sempurna,menyamankan posisi tidur wanita itu.
Zelvin melepas jas yang berada di tubuhnya. Menutupi bagian bawah tubuh Syena yang tersingkap akibat dress yang di gunakannya.
Melihat Syena yang terlihat lelap dalan tidurnya,membuat Zelvin mengecup puncak kepala Syena dengan lembut.
Memandangi wajah Syena,Zelvin sempat berpikir mengapa Syena tidak mengungkit tentang pengakuan cintanya.
Zelvin tahu bahwa wanita itu mencintainya. Tapi melihat Syena yang tidak pernah menuntut apapun darinya,membuat Zelvin ingin agar Syena tahu semua tentang perasaan Zelvin.
"Pak... maaf."
Lucy masuk dan terlihat salah tingkah. Apalagi melihat Zelvin yang sedang berjongkok menatap Syena yang tertidur.
"Ada apa?"
"Ini laporan yang anda minta."
"Terima kasih,kamu bisa keluar dari ruangan saya."
Lucy menundukkan kepalanya sebelum meninggalkan ruangan.
Ada rasa sakit di hati wanita itu melihat bos nya begitu memperhatikan istrinya.
Lucy memang menyukai Zelvin sejak ia di terima di perusahaan ini sebulan yang lalu untuk menjadi sekretaris pria itu.
Zelvin yang memiliki wajah tampan,membuat Lucy tergerak untuk menjerat bos nya yang terkenal dingin itu.
Lucy tadinya begitu yakin bahwa ia bisa mendapatkan Zelvin. Apalagi tidak ada kabar mengenai tentang pernikahan bos tampannya itu.
Ternyata usahanya gagal saat Zelvin membawa seorang wanita yang berstatus istri tersebut. Membuat Lucy merasa rendah dan kalah sebelum berjuang.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...