Syena terbangun ketika hari mulai petang. Ia memegang kepalanya yang berdenyut akibat menanggis.Mencoba mengingat bahwa tadi Zelvin datang dan meminta maaf kepadanya dengan nada yang terdengar menyesal.
Melihat di sekeliling kamar dan tidak menemukan siapapun,wanita itu berjalan keluar dan melihat seorang pria tengah duduk di sebuah sofa, sambil memangku note book dengan jari-jari lincah mengetik beberap huruf pada keyboard,Zelvin.
Mendengar suara pintu terbuka,Zelvin meletakan laptop dan berbalik. Melihat Syena berdiri dengan kaku di depan pintu kamarnya.
"Kamu udah bangun?"
Syena menyadari pria yang tadinya masih duduk dengan nyaman,kini sudah berdiri di hadapannya.
Zelvin dapat melihat Syena menghindari sentuhannya saat pria itu mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Syena.
"Kamu kenapa? Saya punya salah sama kamu? Saya minta maaf,Syena.."
Syena dapat melihat bahwa pria itu benar-benar tulus mengucapkannya.
"Kamu harus kasih tahu saya atas kesalahan yang saya perbuat. Please Shen.." nada frustasi mulai terdengar karena Syena hanya berdiri kaku.
"Kamu ninggalin saya begitu aja.." ujar Syena dengan begitu perlahan.
Zelvin dapat mendengar nada lirih dari ucapan wanita di hadapannya.
"Kamu ninggalin saya begitu aja setelah...setelah kita.."
"Sstt..,ga perlu di terusin. Saya ngerti,saya minta maaf." Potong Zelvin sambil memeluk Syena erat.
"Saya gak tahu kalau sikap saya membuat kamu jadi seperti ini. Saya minta maaf." Lirih Zelvin.
Syena menanggis dalam dekapan Zelvin. Wanita itu benar-benar takut di buang dan tinggalkan,seperti yang di lakukan kedua orangtuanya.
"Saya takut.." lirih Syena masih menanggis.
"Udah,ada saya sekarang. Kamu gak perlu takut." Zelvin mengecup dan menenagkan Syena.
"Ada urusan yang sangat penting,cabang di Singgapura butuh saya. Pagi itu saya gak tega membangunkan kamu,karena itu saya langsung pergi. Saya minta maaf karena membuat kamu merasa seperti ini." Ujar Zelvin.
Melepaskan pelukannya,Zelvin menhapus airmata yang membasahi wajah Syena dengan lembut.
"Berhentu nanggis. Kamu sudah terlalu banyak menanggis."
***
Zelvin memandangi Syena yang saat ini sedang menyuap makan malamnya. Setelah ia mendengar wanita ini tidak makan dengan baik,Zelvin harus mengawasi wanita itu saat ini. Membuat Syena bersemu salah tingkah.
"Minum obat kamu setelah ini. Salma bilang kamu melewatkan obat kamu selama beberapa hari." Ujar Zelvin sambil memberikan beberap butir obat kepada Syena.
Syena menerima obat yang di berikan Zelvin dan meneguknya bersama air putih. Membuat Zelvin tersenyum lembut padanya.
***
Syena merebahkan kepalanya berbantalkan paha Zelvin yang saat ini tengah fokus membaca beberapa tabel di layar note book yang tidak ia mengerti. Pria itu semakin tampan dengan kaca mata membingkai kedua matanya.
Sementara menemani Zelvin bekerja,Syena mengalihkan tatapannya pada telivisi di hadapan mereka saat ini tanpa menganggu fokus Zelvin.
"Kamu sebaiknya tidur di kamar." Ujar Zelvin tanpa menatapnya sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...