9

33 1 0
                                    


Sudah beberapa hari sejak insidennya di kamar mandi yang tidak sadarkan diri. Kini kondisi Syena mulai membaik meskipun wanita itu masih sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang dialaminya

Ini hari minggu dan Zelvin tadi pamit kepadanya untuk keluar karena harus bertemu dengan beberapa teman.
Sementara Salma sedang menyiapkan makan siang.

Wajah Syena sudah lebih cerah dibandingkan beberap hari yang lalu. Tubuhnya juga mulai kembali bertenaga berkat Zelvin yang selalu mengawasinya untuk meminum obatnya. Bahkan Salma akan menjadi begitu cerewet jika Zelvin sedang berada di perusahaan dan pria itu menyuruh asissten rumah tangganya itu untuk menggantikannya menjaga Syena.

Meskipun begitu,Syena bersyukur karena ia mendapatkan perhatian tersebut. Setidaknya masih ada orang yang menganggapnya ada dan ia merasa dihargai disini.

"Mbak,makan siangnya udah selesai.Silahkan di makan mbak." Seru Syena dari balik punggungnya.

Gadis itu sedang bersandar di punggung sofa sambil menonton.

"Sebentar lagi ya Sal. Saya belum laper." Ujar Syena setengah berbalik pada Salma yang mengintip dari arah dapur.

"Mbak kan harus minum obat. Makannya harus sekarang. Ntar Mas Zelvin marah kalo tau mbak telat makan." Bujuk Salma.

Salma benar,pernah beberap hari yang lalu ia mengabaikan jadwal rutinnya untuk minum obat dan diketahui oleh Zelvin. Begitu pria itu mengetahui hal tersebut,Zelvin tanpa sadar membentak Syena hingga berujung gadis itu menanggis.

Pertengkaran itu tidak berlangsung lama karena begitu melihat gadis itu menanggis,Zelvin langsung menyesal dan kembali meminta maaf kepada gadis itu.

                                ***

Klik.

Pintu apartement terbuka dan memunculkan seorang pria tampan dengan pakaian kasualnya.

"Syena mana,Sal?" Tanya Zelvin ketika mengedarkan pandangan keseluruh apartment tapi hanya menemukan Salma yang sedang membereskan ruang televisi.

"Sepertinya lagi tidur siang Mas. Tadi abis minum obat." Ujar Salma.

Syena memang selalu tidur setelah meminum obatnya. Tubuh gadis itu belum sepenuhnya bertenaga ditambah dengan efek obat yang diminumnya,membuat gadis itu lebih sering tertidur.

Setelah mendengar jawaban Salma,pria itu membuka jaket kulit yang di kenakannya dan menyampirkannya di sofa sebelum hilang menuju kamar Syena di sebelah kirinya.

Membuka pintu kamar itu,Zelvin menemukan wajah cantik Syena sedang terlelap dengan nyaman.
Mendekati ranjang tempat Syena berbaring,Zelvin menyingkirkan rambut halus yang menutupi wajah gadis itu dan mengecup kening gadis itu perlahan agar tidak menganggu tidur gadis itu. Hal ini mulai ia lakukan sejak menjaga gadis itu yang tidak sadarkan diri beberapa hari lalu dan menimbulkan kebiasaannya untuk mengecup kening gadis itu.

Setelah itu Zelvin kembali meninggalkan kamar itu untuk membersihkan dirinya.

                               ***

"Saya mendapatkan tawarkan interview di salah satu perusahaan." Ujar Syena ketika ia dan Zelvin sedang menikmati makan malam mereka.

Zelvin yang mendengar apa saja yang di ucapkan oleh Syena meletakan alat sendok dan garpu yang di genggamnya.

"Kamu belum sehat sepenuhnya. Kamu masih membutuhkan waktu untuk memulihkan diri kamu." Seru Zelvin serius menatap Syena.

"Saya sudah baik-baik saja." Jawab Syena singkat.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang