14

19 1 0
                                    


Qira dan Syena berjalan mengikuti Zelvin. Sebentar lagi pria itu harus segera melakukan penerbangan ke bandara.

"Saya pergi ya. Jaga diri kamu dan jangan lupa minum obat." Ujar Zelvin pada Syena.

Qira tersenyum melihat perhatian Zelvin. Putranya itu begitu berbeda saat bersama Syena dan membuat ia begitu bahagia.

"Iya." Singkat Syena.

"Ma,saya pergi ya. Titip Syena." Ujar Zelvin beralih pada sang ibu.

"Iya,mama jagain kok. Kamu gak perlu khawatir. Syena aman sama mama."

"See you..,nanti saya hubungi kalau sudah tiba di sana."

Zelvin mengecup kening Syena lalu berjalan menuju mobil yang memgantarnya ke bandara. Namun,baru ingin memasuki mobil tersebut. Suara Syena menghentikan langkahnya.

"Kamu janji bakal hubungi saya? Pesan terakhir saya gak pernah kamu jawab." Lirih Syena.

"Maaf tentang itu,kali ini saya janji akan menghubungi kamu. Jangan khawatir. Saya harus segera pergi,pesawat tidak akan menunggu." Canda Zelvin mengacak rambut Syena dan memasuki mobil.

"Syena,yuk masuk." Ujar Qira.

                               ***

"Nah,ini kamar kamu. Semuanya udah di bersihkan sama si mbok sebelum kamu datang."

Syena melihat sekelili kamar berwarna grey yang di tunjukan oleh Qira. Kamar itu begitu mewah di lengkapi dengan televisi dan sofa.

"Ini sebenarnya kamar Zelvin,tapi sekarang jadi kamar kamu karena Zelvin udah lama gak tinggal disini." Cerita Qira.

"Makasi Ma."

"Sama-sama sayang. Jangan sungkan dirumah ini. Anggap ini rumah kamu sendiri." Ujar Qira tersenyum.

Syena membalas senyum itu dengan senyuman lirih.
Mengingat bahwa wanita paruh baya ini begitu baik dengannya. Padahal dirinya hanyalah orang asing.

                              ***

"Mas,akhirnya kamu pulang juga. Aku seneng banget.." cerita Qira menyambut sang suami yang mulai bingung dengan istrinya tersebut.

"Aku baru sampai lho Qir,kamu kenapa?" Tanya Arvie lelah.

Qira mengikuti sang suami yang melangkah menuju kamar mereka. Membantu Arvie menyimpan jas ny dan tas kerjanya.

"Syena dateng. Aku seneng deh." Ujar Qira dengan berbinar.

Arvie yang mendengar nama seseorang di sebut oleh sang istri,mengerutkan keningnya berpikir.

"Kamu lupa? Ih,ngeselin deh kamu,mas." Rajuk Qira.

Arvie terkadang heran. Istrinya serigkali bertingkah tanpa memandang umurnya yang sudah tidak sesuai.

"Kamu jelasinnya pelan-pelan. Maksud kamu apa?" Tanya Arvie serius.

"Semalem kan aku cerita sama kamu kalau Zelvin setuju supaya Syena tinggal disini sementara. Syena nya udah dateng tadi siang. Aku seneng." Ujar Qira membuat Arvie hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"Ya udah,aku mau mandi dulu. Setelah itu aku mau tahu bagaimana wanita yang membuat istriku sangat bahagia." Arvie hilang dibalik pintu kamar mandi.

                               ***

Syena tidak dapat menikmati makan malamnya dengan nyaman. Selama ini ia tidak pernah berada di posisi seperti ini. Makan malam bersama Qira dan Arvie.

Tetakhir kali ia bergabung makan malam bersama kedua orangtuanya,makan malam tersebut berakhir dengan tamparan dan pengusiran dirinya dari rumah. Kenangan yang membuatnya hancur.

Namun kali ini,suasana begitu tenang. Sesekali terdengar pembicaraan antara pasangan paruh baya itu dan di sertai dengan candaan. Membuat Syena tersenyum tipis saat mendengarnya.

"Makanannya gak sesuai selera kamu ya? Kok makannya dikit banget?" Pertanyaan Qira membuyarkan lamunan Syena.

"Enak kok Ma." Ujar Syena lembut.

"Jangan sungkan,Qira bilang kamu harus banyak makan." Ucap Arvie terdengar tegas namun menimbulkan senyum di wajah Syena.

"Iya om." Ujar Syena.

"Kamu manggil Qira dengan sebutan mama,harusnya saya dipanggil papa." Ujar Arvie lagi.

Syena tersenyum mengerti.

                                ***
Zelvin

Send : Syena
Today,23:17

Saya baru tiba di apartement
Kamu baik-baik aja ?
Saya harap begitu.
Jangan lupakan obat kamu.
Istirahat yang cukup.

Senyum Syena mengembang membaca pesan yang dikirim Zelvin beberapa waktu lalu.

Ia mengetik balasan pesan tersebut.

Syena

Send : Zelvin
Today,23:25

Saya baik-baik saja.
Keluarga kamu hangat.
Kamu jangan melewatkan makan malam kamu.
Mama kamu memastikan saya meminum obat dengan benar,kamu tidak perlu khawatir.



Tbc

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang