32

21 0 0
                                    

"Kenapa lewat sana? Arah parkiran mobil di sebelah sana." Syena menghentikan langkahnya dan menunjuk ke arah yang menurutnya benar.

"Kita cari makan dulu. Sekalian jalan-jalan." Ujar Zelvin kembali menarik Syena  agar berdampingan dengannya.

"Kamu masih pake pakaian kantor gini."

"It's ok." Ujar Zelvin acuh.

Mereka berjalan memasuki sebuah restaurant. Mengikuti seorang keryawan yang menunjukkan meja yang masih kosong.

Setelah semua makanan yang di pesan telah tiba,Syena langsung menyantap makanan itu dengan lahap. Sementara Zelvin begitu sibuk membalas beberapa email yang masuk melalui ponselnya.

Syena tidak mempermasalahkan hal tersebut. Zelvin sudah terbiasa bersikap seperti itu tiap kali mereka berada di luar. Lagipula Syena tidak ingin membuat Zelvin terganggu oleh nya.

"Kalian belum pulang?"

Tadinya Tania mengira bahwa ia salah orang. Tapi ternyata pasangan yang dudum di sebelah mejanya,memang benar Zelvin dan Syena.

Zelvin mengalihkan pandangannya dari ponsel,melihat sosok yang tengah berdiri di pinggir meja mereka.

"Kamu makan disini juga ternyata."

Suara Zelvin terdengar seperti pernyataan. Membuat Fiona mencebikkan bibirnya pada sang kakak.

"Kamu gabung bareng kita aja." Syena menawarkan pada Tania.

"Aku bareng mereka." Tunjuk Tania kearah meja di samping mereka.

"Ouh.." seru Syena mengerti.

"Aku balik ke mejaku dulu. Bye.."

Zelvin tidak menghiraukan Tania yang sudah menjauh dari mereka.
Syena melihat kerah meja yang tadi di maksud oleh adik dari suaminya itu.
Sudah ada 4 pria dan Tania seorang diri.

Tidak sengaja tatapan Syena bertabrakan dengan Tirta. Membuat Syena mengalihkan tatapannya dan kembali menghadap Zelvin.
Syena takut terhadap tatapan Tirta yang seolah ingin memakannya itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Zelvin yang melihat keterdiaman Syena.

"Gapapa. Kamu ga makan?"

"Saya sudah makan bersama client tadi sore."

Syena hanya mengangguk mengerti. Melihat Zelvin sudah kembali mengarahkan matanya ke ponsel.

                              ***

(Dimeja Yang di Dudukk Fiona)

"Gue ga nyangka Syena ternyata kakak ipar lo. Cantik sih." Seru Fabian asal saat mereka tengah menikmati hidangan makan malam.

"Lo lo lo,ga boleh naksir sama kak Syena. Apalagi Lo." Tunjuk Tania pada Tirta yang sedari tadi terus menatap kearah dimana Syena dan Zelvin berada.

"Kasian lo bro. Baru juga jatuh cinta,udah patah hati aja." Kekeh Fabian yang diikuti oleh yang lainnya.

"Apaan sih lo." Kesal Tirta.

"Kakak lo keliatan ga peduli banget sama istrinya. Sibuk main gadget mulu."

Ucapan tiba-tiba yang di lontarkan Tirta,membuat semua yang ada di meja itu menoleh ke dimana Syena berada.

Memang benar Syena tengah duduk di hadapan pria yang dikatakan sebagai suaminya. Namun pemandangan itu seperti dua orang yang saling mengabaikan karena Zelvin terus saja bermain dengan gadgetnya. Seolah tidak memperdulikan wanita yang ada si hadapannya saat ini.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang