Syena dan Tania sampai di lantai utama sebuah mall ternama di Jakarta. Setelah meyakinkan Zelvin sejak beberapa hari yang lalu,Fiona akhirnya berhasil mengajak Syena menonton bersama.
"Kita langsung nonton aja ya kak"
Tania menarik tangan sang kakak ipar setelah melihat Syena yabg menyetujui ajakannya.
Tania memesan dua tiket filn horor dan dua porsi pop corn dengan ukurab besar.
"Sebanyak ini?" Tanya Syena yang melihat makanan yang dititipkan adik Zelvin itu padanya.
"Iya,aku makannya banyak."
Tania hanya menyengir polos.
"Filmnya mulai 30menit lagi. Kita duduk disana dulu yuk."
Syena mengikuti langkah Fiona pada kursi tunggu tang di tunjuk gadis itu.
Ini pertama kalinya Syena pergi untuk menonton film.Selama ini ia hanya ke mall jika ingin belanja sesuatu yang ia butuhkan saja. Lalu setelah semua yang ia butuhkan di dapatkan. Syena akan langsung kembali kerumah.
Syena hanga duduk di samping Fiona yang terus mengoceh. Gadis yang memiliki sifat ceria itu terus menceritakan kesukaannya pada mall dan hobi nya yang selalu menyukai bioskop.
"Nia?"
Tania menghentikan ceritanya dan menoleh kepada seorang pria yang berdiri di hadapannya.
Awalnya gadis itu bingung sebelum akhirnya tersenyum ramah.
"Hengki? Ya ampun.. kemana aja lo. Ngilang mulu." Seru Tania
"Masih di Jakarta. Lo nonton?"
Tania mengangguk senang.
"Gue juga. Nonton film apa?" Tanya pria tersebut pada Tania
"Sabrina, lo ?" Tanya Tania
"Sama. Kebetulan banget."
Syena hanya diam melihat adik iparnya itu bersama seorang pria.
Fiona yang baru mengingat keberadaan Syena,memanggil wanita itu yang sudah kembali duduk. Syena berjalan mendekati Tania
"Ki,kenalin ini Syena. Kak,ini tuh temen aku namanya Hengki." Ujar Tania memperkenalkan.
"Gue Hengki."
Pria yang di panggil Hengki itu mengulurkan tangannya kepada wanita cantik yang di perkenalkan oleh Tania.
"Syena."
Syena menyebut namanya tanpa menerima uluran tangan Hengki. Membuat pria tersebut salah tingkah dan menyengir bodoh kepada Fiona.
Tania hanya tersenyum menyesal. Ia mengerti bahwa Syena masih dalam masa pemuliham akan trauma. Lagipula Syena memang masih terlihat takut jika bertemu atau berdekatan dengan orang asing.
"Kita bareng aja kedalem nya Ki."
"Boleh,tapi gue nungguin genk gue dulu. Mereka 10menit nyampe kok." Ujar Hengki.
***
"Bro..." Hengki berdiri setelah melihat beberapa pria yang seperti sedang mencari-cari alamat.
"Yee... di cariin dari tadi. Ternyata malah mejengin cewe lo,bro." Seru salah satu teman Hengki.
Setelah saling berkenalan dan mengetahui nama. Mereka semua menuju kedalam bioskop karena film yang akan dimulai 10 menit lagi.
Syena tetap berjalan berdekatan dengan Tania. Meskipun adik iparnya tersebut masih saja sibuk berbicara dengan Hengki dan teman-teman pria itu. Tapi Syena hanya diam dan terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceSyena sejak dulu terbiasa tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.. Papa yang terlalu sibuk mengurus perusahaannya dan Mama yang selalu menuruti sang suami yang sibuk berpergian mengurus urusan perusahaan. Mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk...