Bab 6

3K 111 3
                                    

"IHH gue kesel sama nathan, pokoknya gue benci banget sama nathan" kesal salsa sambil membuang semua barang yang ada di kasurnya. Cindy dan karin yang melihat kekesalan dari salsa pun langsung jengah. Mereka sangat menyesal menuruti paksaan salsa dan ternyata mereka hanya melihat salsa yang sedaritadi marah tanpa alasan hanya dikarenakan seorang cowok bernama NATHAN.

"ya ampun sa udah dong. Kalo lo begini terus bagaimana kita tau masalah lo" ucap cindy sambil mendengus kesal dan dibalas anggukan oleh karin.

salsa pun langsung berhenti melempari barangnya dan menoleh kepada temannya sambil menghela nafas.
"kalian gak tau kan siapa cowok yang mau papa jodohin ama gue?"

mereka pun hanya menggeleng. "nathan" ucap salsa pelan sambil menundukkan kepalanya.

"APA??" ucap mereka kompak. "terus yang buat lo kesel apa?" tanya karin.

salsa pun segera menceritakan semua kepada kedua temannya itu.

flashback on

"so,mau apa lo kesini?" tanya nathan yang seakan mengerti dengan kehadiran salsa, sedangkan salsa pun mengernyitkan dahinya. "gue tau lo kesini pasti ada maunya" tebak nathan.

salsa pun sadar akan itu, lalu ia tersenyum miring.
"tau aja lo" sambil menepuk nepuk bahu nathan.

"Gue mau batalin perjodohan kita" ucap salsa to the point. nathan yang mendengar itupun langsung tersedak dan menoleh kearah salsa. entah apa yang dirasakan nathan sekarang? tapi ada ras tidak terima jika perjodohannya dibatalkan. nathan pun bingung akan menjawab apa memilih untuk diam.

"kok lo diem berarti lo setuju"

"maaf sa, tapi gue gak bisa" hanya itu yang terlontar dari mulut nathan. salsa pun membelalakan matanya karna terkejut dengan ucapan nathan.

"gue gak salah denger kan?"

"gue beneran sa. gue gak bisa" ucap nathan dengan jelas.
"ta-tapi kenapa nat?" jawab salsa yang bingung dan semakin gugup dengan jawaban nathan.

"gue emangnya gak terima sa, tapi gue mau mencoba nglakuin ini dulu sa. jangan lo pikir gue gak mau batalin perjodohan karna gue suka sama lo" ucap nathan sinis.

salsa pun kesal dengan ucapan nathan segera pergi dari hadapannya.

"ok FIX gue benci sama lo NATHANIEL MAHARDIKA" geram salsa.

flashback off

"oh gitu, terus sekarang lo mau apa?" jawab cindy sambil menganggukan kepalanya sekilas.

salsa pun hanya bisa menggeleng lemas. Tiba tiba karin beranjak dari kasur salsa dan mengambil tasnya yang ia taruh di meja belajar salsa.
"sa gue mau pamit pulang dulu ya? nyokap gue ngechat trs nih." salsa pun mendongakkan kepalanya menatap karin lalu mengangguk.

"yaudah, hati hati" dan dibalas anggukan oleh karin.

kini, tinggalah mereka berdua, cindy dan salsa. Cindy kembali memainkan ponselnya dan tidak menanggapi curahan salsa tadi. Entah apa yang diliat olehnya? sedangkan salsa, ia masih terlarut dalam pikirannya tentang perjodohannya dengan nathan. Tiba tiba, bunyi ponsel salsa berbunyi menandakan jika ada yang menelfonnya, lalu salsa segera mengangkatnya.

"hallo vib"

"hay sa. lo dirumah gak?" tanya vibra.

"iya vib. ada apa emang?"

"lo ada acara nggak hari ini? kalo gak ada jalan jalan kuy! gue bosen dirumah"

"gimana ya?? yaudah deh gue ikut"

"ok. gue OTW"
TUT.
Salsa segera mematikan ponselnya dan segera bersiap diri.

           ----------------------------------

Di caffe mereka berdua sedang asyik dalam makanannya masing masing. Vibra yang sedaritadi menatap salsa pun mendengus sebal karna melihat kelakuan salsa yang seperti anak kecil. Salsa yang merasa diperhatikan oleh vibra pun segera mendongakan wajahnya dan menatap vibra dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"ngwvpain swvih vib? ngwvliatin gwvue gitvu amvwat" ucap salsa yang berbicara sambil mengunyahn makananya. Vibra pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"kalo mau ngomong tuh yang bener" kata vibra. Salsa pun terkekeh sebentar dan langsung menelan makanannya.
"ngapain lo tadi ngliatin gue gitu amat?" tanya salsa mengulangi perkataanya tadi.

"nggak. Gue cuma heran. Lo tuh emangnya nggak makan berapa taun sih? apa emang nggak pernah makan" tanya vibra dan dibalas salsa dengan mengendikan bahunya.

"udah kan? yuk cabut biar gue yang bayar" ucap vibra. Salsa pun mengernyitkan dahinya karna ia merasa tidak enak hati pada vibra karna ia sering mentraktir dirinya.
"nggak usah vib. Biar gue aja, gue gak enak kalo lo terus yang nraktir"

"gak nerima penolakan" jawab vibra. Salsa yang sudah tahu jawaban dari vibra pun hanya bisa menghembuskan nafasnya lelah.

         ----------------------------------

"thanks udah nganterin" ucap salsa dan dibalas anggukan kecil oleh vibra.
"lo mau mampir dulu nggak?" tanya salsa.

vibra pun menggeleng
"nggak usah deh. Udah malem lain kali aja."
Salsa pun hanya mengangguk pelan lalu vibra segera meninggalkan rumahnya.

Disaat ia memasuki rumahnya, salsa mendapati seorang pria paruh baya yang sedang menonton tv di ruang tamu. Lantas, salsa pun langsung menghampiri papanya dan memeluknya dari belakang. sontak papanya pun terkejut.

"salsa udah pulang? papa lagi nungguin kamu, ada yang mau papa omongin" ucap papa salsa. Salsa yang bingung pun mengernyitkan dahinya dan segera duduk disamping papanya. Terlihat dari wajah papanya yang menghembuskan nafas pelan karna ia sungguh tidak tega meninggalkan putri semata wayangnya dirumah sendirian. Tapi harus bagaimana? ini ada urusannya dengan perusahaannya.

"papa mau pergi ke london besok karna disana ada perusahaan papa yang dalam masalah. Papa gak akan lama kok" ucap papanya sembari mengelus puncak kepalanya. Salsa yang mendengar itupun langsung berkaca kaca.

"terus aku dirumah sendirian dong?"

"udah, kamu jangan nangis. Papa udah nyuruh nathan buat nemenin kamu. Papa percaya kok sama nathan" ucap papa salsa dengan nada tegas namun tersirat rasa tidak tega dengan putrinya. Salsa pun hanya bisa mengangguk dan menuruti perkataan papanya karna, jika ia menolak akan percuma saja pasti papanya akan mengancam dirinya untuk memotong uang jajannya. Lantas, salsa pun hanya mengangguk pelan.

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang