Bab 39

2.6K 59 1
                                    

Tok..tok..tok

Suara ketokan pintu dari arah luar rumah salsa kini terdengar dipendengaran salsa yang menandakan jika ada seseorang yang sedang berkunjung kerumahnya.

Salsa yang tengah membaca novelnya diruang tamu pun mengernyitkan dahinya sembari menatap pintu rumahnya lalu tatapannya kini beralih menuju ke jam dinding ruang tamunya.

Jam masih menunjukkan pukul 07.30 WIB. Salsa sempat heran, siapa orang yang berkunjung kerumahnya pagi pagi dan membuat aktivitasnya terganggu. Dengan gerakan yang malas ia beranjak dari sofanya dan melangkah menuju kepintu itu.

Disaat ia membukakan pintu itu, betapa bingungnya ia disaat tidak ada orang yang berada didepan pintu itu. Lantas, salsa melihat kesekeliling rumahnya dan tak melihat seseorang pun yang mengetuk pintunya. Disaat ia ingin menutup pintunya. Ia sempat mengernyitkan dahinya bingung sambil melihat kearah bawah kakinya yang terdapat sebuket bunga mawar dan sepucuk surat yang ditempelkan dibunga itu.

Salsa pun segera mengambil bunga itu dan melihat kesekeliling lagi. Dan nihil, tidak terlihat tanda tanda seseorang sama sekali. Ia sempat berdecak sebal sambil menatap bunga itu dan memilih untuk membawanya masuk kedalam rumahnya.

Disisi lain tanpa salsa ketahui. Seseorang tengah terkekeh dibalik dinding didekat pintu itu. Ia juga sempat melihat ekspresi kebingungan salsa yang sudah lama ia rindukan. Ingin rasanya ia memeluk tubuh mungil salsa. Tapi, niatnya terpaksa ia urungkan sejenak dan membiarkan salsa tahu sendiri keberadaannya.

                   --------------------

"Ini apa ya?" Tanya salsa pada dirinya sendiri sembari melihat lihat surat yang menempel dibunga yang indah itu.

Entah apa yang terjadi dengan jantung salsa sekarang. Secara tiba tiba detak jantungnya memacu dengan cepat dan salsa tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Kini ingatannya menuju kepada nathan yang sudah dua hari ini tak memberi kabar sama sekali dengannya.

Perasaan cemas pun melandanya lagi setelah seharian ini ia menyibukkan diri demi menghilangkan rasa itu. Ia juga sempat memegang dadanya dan merasakan detak jantungnya yang memacu semakin cepat disaat ia ingin membuka surat itu.

Biasanya, hanya nathan yang bisa membuat detak.jantungnya tidak normal. Entah itu karna rayuannya,gombalannya, dan sikapnya yang manis padanya. Dan ini, hanya dengan sepucuk surat dari orang yang salsa tidak tahu. Tiba tiba detak jantungnya tidak normal. Mana mungkin ia berfikiran jika ia sudah berpaling hati dari nathan kesepucuk surat itu. Lantas, ia langsung bergidik ngeri sambil menggelengkan kepalanya pelan dan segera membuka surat itu.

To: salsa

Hi, dear. How are you? Are you miss me? Iam so miss you dear. Aku hanya ingin berpesan padamu. Simpan bunga dan surat itu jika kamu ingin mengetahui siapa diriku. Beberapa hari lagi kau akan tahu siapa diriku. Iam come back for you dear.

Dari: Pemilik hati❤

Salsa yang sudah membaca isi dari surat itupun lantas, langsung mengerutkan dahinya bingung sembari mendudukan diri kekasurnya.

Kini ia hanya memikirkan satu hal yang membuat ia kebingungan. Nathan, hanya nathan. Biasanya kata kata yang tertulis disurat ini sangatlah sama dengan tulisan yang pernah nathan buat dulu.

"Nathan kembali" gumam salsa sambil menatap surat itu lagi dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Nggak, nggak mungkin. Nathan sekarang masih diluar negri. Nggak mungkin nathan kembali" gumam salsa lagi.

Tanpa pikir panjang ia segera mengeluarkan handphonnya dan mencari kontak milik nathan. Dengan perasaan yang bercampur menjadi satu ia memencet simbol telefon itu dan berharap nathan akan menjawabnya. Setelah menunggu beberapa menit, ia pun menghembuskan nafasnya kasar dan melempar handphonenya kekasur.

Tidak ada tanggapan sama sekali dari sana. Yang ada hanyalah panggilan operator yang selalu terdengar. Kini fikiran salsa berkecamuk ke hal hal negatif. Padahal ia ingin mencoba untuk berfikir positif soal nathan. Ia mencoba berfikir jernih dan berharap jika nathan sedang sibuk sekarang dan tidak bisa mengangkat telepon darinya. Tapi, bagaimana bisa dua hari ini ia sibuk. Apa saja yang ia lakukan disana?

Tiba tiba terlintas difikiran salsa tentang kedua sahabat nathan, kevin dan andi. Tak mau ambil pusing ia langsung mencari kontak andi dan kevin lalu segera mengirimkanya sesuatu pesan.

To: kevin

Nanti temuin gue dicafe biasanya, ajak andi juga. Gue mau bicara penting sama kalian, gue tunggu jam 5 sore

Setelah mengirimkan pesan singkat itu, salsa memilih untuk membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya sembari memikirkan apa yang mengganjal dibenaknya.

                    --------------------

"Kenapa sa? Tumben ngajak ketemuan sama kita?" Tanya andi to the point. Salsa yang sedang menyeruput milkshake miliknya itupun langsung menatap andi dan kevin bergantian dengan tatapan yang serius.

"Gue mau tanya sama kalian" ujar salsa.

Kevin dan andi yang melihat sikap aneh salsa pun sempat mengernyitkan dahinya bingung.
"Soal?" Tanya kevin pada salsa.

"Soal..." jeda salsa sembari menghembuskan nafasnya dan memejamkan matanya sejenak lalu menatap andi dan kevin.
"Nathan" lanjutnya.

'Bener dugaan gue' batin kevin

"Nathann!!" Ucap mereka serentak dan dibalas anggukan oleh salsa.

"Emang nathan kenapa sa?" Tanya kevin mencoba berbasa basi.

"Hmm sebenarnya gue mau tanya soal nathan karna... dua hari ini dia udah jarang hubungin gue dan entah kenapa gue jadi cemas. Dan hari ini tiba tiba ada yang ngirimin gue bunga dan sepucuk surat. Mulanya itu gue tanya ke kalian. Kalian kan sahabat nathan" jelas salsa.

Kevin dan andi pun nampak mengangguk anggukan kepalanya sembari menatap satu sama lain.

"Gue gatau sa. Sejak dua hari itu nathan juga jarang hubungin kita dan sampai sekarang kita juga gatau kabar dari nathan. Lo harus bisa berfikir positif, mungkin nathan sibuk disana. Lo tau sendiri kan? Sekolah nathan itu sekolah internasional. Mungkin aja nathan gak sempat buka hp karna kesibukannya. Kalo soal bunga sama surat itu kita gatau sa." Jelas andi dan dibalas anggukan lemas dari salsa.

"Emang suratnya isinya apaan sa?" Tanya kevin penasaran.

Salsa yang mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut kevin pun. Lantas, langsung membuka tas miliknya dan mengeluarkan sepucuk surat berwarna biru lalu ia berikan kepada kevin.

Tanpa pikir panjang, kevin segera membuka isi surat itu dan segera membaca isinya. Jauh didalam hatinya, ia sangat geli dengan apa yang dituliskan disurat itu. Menurutnya, isinya sangatlah berlebihan. Apakah mungkin salsa sama sepertinya, yang merasakan geli disaat membaca surat itu?

'Gila. Jijik gue bacanya' batin kevin bergidik ngeri.

Tanpa menyelesaikan membaca isi surat itu. Kevin pun langsung mengembalikan surat itu kepada salsa.

"Mendingan lo simpen aja dulu tuh surat. Siapa tau ada pemiliknya" ujar andi.

Salsa Kini hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan sembari menatap kevin dan andi bergantian dengan tatapan sendunya. Ternyata bukan hanya ia saja yang tidak tau kabar nathan dua hari ini. Kini ia hanya bisa berharap jika nathan akan segera kembali.

Tetapi, didalam lubuk hatinya seolah mengatakan jika nathan sudah kembali kesini. Namun, salsa mencoba untuk menghilangkan apa yang hatinya katakan. Seharusnya nathan akan memberitahunya jika ia akan kembali untuknya.
Kini ia hanya bisa berharap jika nathan baik baik saja disana.

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang