Bel pulang pun sudah berbunyi. siswa dan siswi SMA PELITA segera berhamburan keluar dari kelas dan menuju kearah parkiran untuk mengambil kendaraannya.
Dikelas
"Sa, lo pulang bareng gue" ucap nathan dengan wajah datarnya. Salsa yang merasa diajak berbicara pun langsung keluar dari kelas tanpa menghiraukan nathan yang mengajaknya pulang tadi. Nathan yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mendengus kesal dan segera menahan tangan salsa yang hendak pergi.
"issh apaan sih lo, lepas gak?" ucap salsa memberontak.
"nggak, sebelum lo mau pulang bareng gue" ucap nathan. Salsa pun hanya menatap tajam nathan karna kekuatan nathan lebih kuat daripada dirinya.
"gue mau pulang sendiri, sekarang lepasin!" geram salsa. Nathan yang terlihat menahan emosinya pun segera menarik tangan salsa ke parkiran tanpa mendengar gerutu dari gadis itu. Sedangkan salsa, disepanjang perjalanannya menuju keparkiran ia tetap memberontak agar tangannya dilepas oleh nathan.
"nat sakit tau gak. Lepas! gue bisa sendiri." nathan yang mendengar rintihan dari salsa pun segera melepaskan tangan salsa yang sudah terlihat memerah karna ulahnya.
"lo sekarang mau apa? emangnya lo pulang naik apa? bukannya lo takut sama kendaraan umum?" ucap nathan gregetan dengan kelakuan salsa.
"ya-ya gue kan bisa bareng sama vibra" jawab salsa tak mau kalah. Nathan pun mengusap wajahnya gusar. Menurutnya gadis disampingnya ini sangatlah keras kepala, jika saja ia tidak diamanatkan oleh papa salsa untuk menjaganya, ia juga tidak akan mau mengantar dan mengajak pulang salsa.
"nggak lo pulang bareng gue atau gue aduin ke bokap lo" ancam nathan dan membuat salsa melebarkan kedua matanya.
"ish iya iya. Lo tuh bisanya cuma ngancem doang tau gak" kesal salsa. Nathan yang sudah merasa gemas dengan salsa pun hanya mengendikan bahunya dan segera menaiki motornya dengan salsa.
sesampainya dirumah salsa segera memasuki rumahnya tanpa memperdulikan nathan yang masih memarkirkan motor besarnya. sedangkan nathan, ia hanya menggelengkan kepalanya.
"Eh non salsa udah pulang. Den nathannya mana?" tanya bi jinah.
"Diluar" ketus salsa yang langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Disaat bersamaan salsa menaiki tangga, nathan pun juga memasuki rumah salsa. "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, den nathan udah sampek? kalo capek langsung aja ke kamar. Kamar den nathan diatas, bersebelahan sama kamarnya non salsa" ucap bi jinah memberitahu dan dibalas anggukan dari nathan.
Nathan yang sudah merasakan lelah itupun langsung membuka kamarnya dan melihat isi dari kamar itu. Tatapannya kini melihati seluruh isi kamar itu yang terlihat mewah dengan warna hitam dan putih yang merasa cocok untuknya. Tanpa pikir panjang ia segera merebahkan badannya ke kasur sambil memejamkan matanya.
TOK.TOK.TOK
Terdengar bunyi ketokan pintu dari arah luar dan membuat nathan langsung bangun dari rebahannya dan mengalihkan posisinya menjadi duduk.
"masuk aja" ucap nathan menginterupsi, dan terlihatlah sosok salsa yang menyenderkan badannya ditembok kamarnya itu.
"ternyata lo ngikutin gue. Gue kira lo langsung pulang" ucap salsa sambil tersenyum miring. Nathan yang mendengar itupun langsung menghembuskan nafas pelan
"gue cuma mau ngejalanin tugas dari bokap lo aja. Mending lo keluar gue capek."
"HEH. Ini kan rumah gue kenapa lo ngusir ngusir gue" ucap salsa kesal sambil berkacak pinggang.
"terus? emangnya lo mau nemenin gue tidur?" ucap nathan sambil tersenyum miring. SKAKMAT.
Salsa akhirnya gelagapan dan bingung akan menjawab apa.
"O-ogah banget gue ini gue mau keluar" salsa segera keluar dari kamar nathan dengan perasaan dongkolnya dan tak lupa menutup pintu kamar nathan dengan keras.nathan yang melihat sikap salsa yang salting itu langsung terkekeh sebentar dan segera melanjutkan tidurnya lagi.
maaf ceritanya terlalu pendek!!
kalo penasaran baca aja part selanjutnya nanti!!
Jgn lupa vote ya!!😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Novela JuvenilIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...