"Salsa!!" panggil seorang cowok yang sedang duduk diatas motornya. Salsa pun menoleh dan tersenyum lalu segera menghampiri cowok itu,
"Kita berangkat sekarang yuk Vib!" Ajak Salsa. Vibra hanya mengangguki ajakan dari Salsa.
"Lo gak boleh berangkat sama dia." ucap seseorang dengan wajah datarnya. Suara itu membuat Vibra yang menyalakan motornya lantas mematikannya. Lantas, Vibra langsung memasang wajah kesalnya terhadap Nathan, sedangkan Nathan hanya memasang wajah datarnya.
"Jadikan Sa?" tanya Nathan.
"Tapi kan masih lama Nat. Lagipula ini baru jam 4. Kan kita perginya jam 06.30" jawab Salsa kesal dengan sikap Nathan yang sangat memaksa.
"Tapi gue mau SE.KA.RANG" ucap Nathan dengan wajah datar sambil menekankan kata 'Sekarang'. Salsa pun hanya bisa mendegus sebal. Ia tidak bisa membantah Nathan sama sekali karna ini adalah keinginan dari ibu nathan, jika ia tidak menurutinya bisa bisa fasilitas yang ia punya akan diambil oleh papanya.
"Sorry Vib gue gak bisa pulang bareng, besok aja ya?." Ujar Salsa dengan hati hati karna takut jika Vibra akan kecewa dengannya, Vibrapun hanya bisa mendengus dan mengangguk kepada Salsa. Nathanpun tersenyum miring melihat wajah murung milik Vibra.
Akhirnya Vibra pun pergi dari hadapan Salsa dengan perasaan dongkolnya. Setelah kepergian dari Vibra. Salsa menatap Nathan dengan tajam dan dibalas Nathan dengan tatapan datarnya.
"Yuk"
Nathan pun berjalan mendahului Salsa menuju kemotor miliknya, dan diikuti Salsa dibelakangnya.
"Pegangan Sa, nanti lo jatuh"
"Iya iya gue udah pegangan" jawab Salsa sinis sembari menaruh tangannya kepundak milik Nathan. Nathan pun menghembuskan nafasnya pelan dan beralih mengambil kedua tangan Salsa dan meletakannya di pinggang miliknya.
Salsa pun terlonjat kaget dengan perlakuan Nathan. Lantas, ia segera menarik kembali kedua tangannya. Tapi, ia gagal, karna Nathan sudah menahannya terlebih dahulu. Akhirnya Salsa hanya bisa mendengus pasrah dan membiarkan kedua tangannya berada dipinggang milik Nathan.
Ketika Salsa hendak berbicara dengan Nathan, tiba tiba Nathan melajukan motornya dan membuat dirinya hampir memeluknya dari belakang. Untung saja ia bisa menahannya.
"Eh lo bisa bawa motor gak sih? lo mau mati HAH?" Kesal Salsa sambil berteriak karna kondisi jalanan yang sangatlah ramai itu. Nathanpun hanya melirik salsa lewat kaca spionnya sambil tersenyum miring.
Salsa pun hanya diam dan sesekali mendengus dari belakang karna pertanyaanya tidak dijawab sama sekali oleh Nathan.
Selama perjalanan, mereka hanya diam tidak bersuara dan hanya ada suara deruman dari motor motor lainnya. Sesekali Salsa ingin mengajak Nathan berbicara tapi, ia urungkan niatnya karna ia tahu jika Nathan tidak akan membalasnya dan itu hanya membuat salsa kesal dengan sikapnya.
Nathan pun akhirnya menghentikan motornya dan membuat Salsa menjadi bingung karna Nathan malah membawanya kerumahnya dan bukan kerumah Nathan.
"Ini kan rumah gue. Katanya lo mau ngajak gue kerumah lo" kata Salsa.
"Emangnya lo mau kerumah gue pakek seragam sekolah?" ucap Nathan dingin. Salsa yang sadar karna itupun langsung menggeleng cepat.
"Yaudah, ganti sana!" Suruh Nathan dan dibalas anggukan dari Salsa. Lantas, tanpa pikir panjang Salsa langsung masuk kedalam rumah tanpa menghiraukan Nathan yang masih berada diluar.
"Ck, dasar cewek aneh. Gue udah nganterin dia malah gak disuruh masuk" gumam Nathan.
****
Di dalam kamarnya kini Salsa segera mengganti pakaian seragamnya dengan menggunakan pakaian lengan panjang yang bertuliskan GIRL di bagian depan, memakai celana jeans, dan menggerai rambut panjangnya. Setelah merasa sudah tepat, Salsa segera mengambil lipblam miliknya dan mengoleskannya kebibir ranumnya dan segera bergegas keluar dari kamarnya.
"Yuk berangkat sekarang" ucap Salsa dengan tiba tiba. Sontak, nathan pun menoleh dan tercengang seketika,
"I-iya" jawab Nathan sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Entah apa yang terjadi padanya? tapi Nathan sungguh terpaku dengan penampilan Salsa. Karna sebelumnya ia tidak pernah melihat penampilan Salsa seperti ini. Ia hanya tahu ketika Salsa memakai seragam sekolah dan dress waktu makan malam dulu.****
"Yuk masuk!" ajak Nathan pada Salsa.
"MAMA, NATHAN PULANG!" teriak Nathan saat memasuki rumah besarnya dan membuat Salsa harus menutupi kedua telinganya. Salsa hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan Nathan yang berbanding terbalik waktu disekolah dan dirumahnya.
Tak lama kemudian datang seorang wanita paruh baya dengan celemek yang membaluti tubuhnya berjalan menghampiri Salsa.
"SALSA" teriak mama Nathan sambil memeluk erat Salsa. Nathan yang melihat reaksi mamanya pun hanya memutar bola matanya malas dan mendudukan diri kesofanya sembari melihat kelakuan mereka berdua.
"Gimana kabar kamu?" tanya mama Nathan.
"Baik kok tan" jawab Salsa sambil tersenyum manis. Setelah ia mengobrol sebentar dengan Salsa dan mengalihkan pandangannya kepada Nathan yang sedang terduduk disofa itu.
"NATHAN" teriak mamanya, lantas, teriakan itupun membuat Nathan yang memejamkan matanya lansung terlonjak kaget dari sofa dan membuat Salsa terkekeh melihatnya.
"Apaan sih ma?" jawab Nathan kesal.
"Cepat kamu ganti baju."
"Iya ma. Gausah teriak juga kali" gerutu Nathan yang membuat dirinya ditatap tajam oleh mamanya. Setelah kepergian Nathan ke kamarnya, akhirnya mama Nathan pun mengajak Salsa ke dapur miliknya untuk menyiapkan makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Teen FictionIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...