Bab 5

3.2K 124 3
                                    

Kini suasana di lapangan basket cukup ramai. Disekeliling lapangan itu banyak siswa dan siswi yang berbondong bondong untuk menyaksikan pertandingan itu.

Hampir dari seluruh siswa menyerukan satu nama yaitu, NATHAN. Pertandingan pun semakin memanas antara kelas XI IPA 2 dan IX IPS 1.

"Nathan!!"

"Nathanku semangat ya!"

"Ya ampun Nathan ganteng banget." seperti itulah teriakan dari para fans fanatik Nathan. Pertandingan basket kali ini adalah dari tim Vibra dan Nathan.

Bola kali ini berhasil dikuasai oleh tim Vibra seraya mengoperkan bolanya pada teman setim lainnya. Ketika Vibra hampir meloncatkan bola itu kedalam jaring, tiba tiba Nathan datang dari arah belakang dan segera merampas bola itu seraya mengoperkannya pada teman setimnya dan memasukkannya kedalam jaring milik tim Vibra.

"HOREE!!" teriakan para siswa siswi pun menggema karna yang memenangkan pertandingan itu adalah tim Nathan sang MOSTWANTED BOY dengan skor 3-2.

Dan pada akhirnya tim Vibra pun menyalami tim dari Nathan. Disaat giliran Vibra untuk menyalami tangan Nathan. Nathan tersenyum kemenangan padanya. Entah mengapa? tapi Vibra sangat tidak menyukai senyuman Nathan itu.

Terik matahari yang menyengat kini membuat semua pemain bahkan para penonton berkeringat. Sedangkan Nathan, ia kini mengusap dahinya yang berkeringat dan mengacak acak rambutnya yang basah. Justru perlakuannya itu hampir membuat semua siswa perempuan berteriak kagum karna melihat gaya Nathan. Menurut mereka disaat Nathan melakukan gaya seperti itu, ia terlihat sangat cool dan membuat kadar ketampananya semakin bertambah, tapi nathan tidak menghiraukan itu semua.

Nathan pun segera berjalan menghampiri kedua sahabatnya yang ikut menontonnya di pinggir lapangan itu. Tiba tiba salah satu dari sahabatnya berlari kearah nathan dan memeluknya dengan sangat erat, sedangkan Nathan, ia terlihat sangat jijik dengan kelakuan temanya itu dan berusaha melepaskan kedua tangan sahabat gesreknya itu.

"Waah babang Nathan ganteng banget sih" ucap Kevin dengan lebay seraya menggoyang goyangkan tubuh Nathan kekiri dan kekanan.

"Apaan sih lo Vin, lepas gak? kalo gak gue tonjok nih" ancam Nathan yang sedaritadi berusaha melepaskan pelukan dari Kevin.

"Iya iya gitu aja ngambek. Potek hati dedek bang" jawab Kevin dan dibalas tatapan tajam dari Nathan, sedangkan Andi. Ia hanya tertawa dengan tingkah temannya itu. Yang satu gesrek dan yang satunya lagi dingin.

Dilain tempat, kini seseorang sedang mendudukkan diri sambil menelonjorkan kedua kakinya kedepan.

"Nih." ucap seseorang dari samping sambil menyodorkan sebotol air minum untuknya.

"Makasih ya Sa"
Mereka berdua adalah Salsa dan Vibra.

Vibrapun segera meneguk air putih dari Salsa hingga habis tidak tersisa.
"Haus banget ya Vib?" tanya Salsa.

"Iya nih. Panas pula" jawab Vibra seraya mengibas ngibaskan tangannya kedepan wajahnya. Ketika Vibra mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia tak sengaja melihat botol air yang dipegang salsa di tangan kirinya.

"Itu buat siapa?" tanya Vibra. Salsa yang sadar dengan tatapan Vibra itupun langsung mengerti,
"Oh ini, ini buat Nathan."

"Kok tumben sih lo ngasih dia minuman, biasanya aja nggak." Salsa pun hanya mengedikkan bahunya lalu tersenyum kecil.

"Sebenarnya lo sama Nathan ada hubungan apa sih?" tanya Vibra curiga. Tentu saja ia sangat curiga dengan Salsa, karna baru akhir akhir ini Salsa terlihat sangat dekat dengan Nathan. Bahkan, ia juga sering melihat Salsa berangkat dan pergi dengan Nathan.

Salsa yang terkejut dengan pertanyaan yang  keluar dari mulut Vibrapun mencoba untuk menetralisir wajahnya.
"Nggak ada kok" jawab Salsa singkat.

"Eh Vib. Gue mau nyamperin nathan dulu ya. Daah" ucap Salsa lagi dan segera pergi dari hadapan Vibra.

Vibra pun juga heran dengan sikap Salsa yang berubah, tapi ia juga masih menyimpan rasa curiga pada Salsa.

"Nat!!" panggil Salsa. Namun sang pemilik nama itu tampak tidak menanggapi panggilan dari salsa. Entah ia tidak dengar atau pura pura tidak dengar. Salsa pun mendengus kesal karna panggilannya tidak dijawab sama sekali, lalu ia mencoba memanggilnya dengan keras "NATHAN!!!"

Andi yang menyadari kehadiran Salsa pun menoleh dan menyenggol lengan milik Sathan.
"Nat tuh liat! calon istri lo nyamperin noh."

Nathan akhirnya pun menoleh pada Salsa yang berjalan menghampirinya sembari menyodorkan minuman dingin untuknya.

"Tumben??" tanya Nathan dengan wajah datarnya. 

"Nat kayaknya gue ama Kevin ada perlu bentar deh. Kita pergi dulu ya?" kode Andi supaya Kevin mengikutinya dan meninggalkan dua orang yang masih mengobrol itu.

"Ihh, udah dikasih gak bilang terima kasih. Kalo gak mau terima ya buang aja" kata Salsa kesal. Nathan pun hanya menanggapinya dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Emangnya gue nyuruh lo beliin gue?."

SKAKMAT. Salsa pun tidak bisa menjawab perkataan Nathan dan langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

"Biasa aja kali. Gue kan cuma bercanda. Lagipula itu kenapa? lo ngode gue ya?" goda Nathan sambil terkekeh. Salsa yang menyadari hal itupun langsung kesal dan memukul lengan milik Nathan.

"Ihh Nathan. Lo apaan sih?" Kesal Salsa sambil memalingkan wajahnya yang sudah dipastikan memerah itu.

Akhirnya Nathan pun menepuk nepuk bangku disebelahnya untuk mengisyaratkan Salsa agar duduk disampingnya.

"So, mau apa lo kesini?" tanya Nathan yang seakan mengerti dengan kehadiran Salsa, sedangkan Salsa pun mengernyitkan dahinya bingung.

"Gue tau lo kesini pasti ada maunya" tebak Nathan sembari meneguk air pemberian Salsa.

Salsa yang sudah tau jika nathan mengetahuinya, lantas, ia tersenyum miring.

"Tau aja lo" sambil menepuk nepuk bahu Nathan.

"Gue mau lo batalin perjodohan kita" ucap Salsa to the point. Nathan yang mendengar itupun langsung tersedak dan menoleh kearah Salsa dengan tatapan tak percaya. Entah apa yang dirasakan nathan sekarang? tapi tiba tiba terbesit rasa tidak terima jika perjodohannya dibatalkan. Nathan yang bingung akan menjawab apa kini memilih untuk diam dan menatap kearah depan.

"Kok lo diem berarti lo setuju"

"Maaf Sa, tapi gue gak bisa" hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Nathan. Salsa yang mendengar itu pun langsung membelalakan matanya tak percaya.

"Gue gak salah denger kan?"

"Gue beneran sa. Gue gak bisa" ucap Nathan dengan jelas.

"Ta-tapi kenapa nat?" jawab Salsa yang bingung dan semakin gugup dengan jawaban yang terlontar dari mulut Nathan.

"Gue emangnya gak terima Sa, tapi gue mau mencoba nglakuin ini dulu Sa. Jangan lo pikir gue gak mau batalin perjodohan karna gue suka sama lo. Nggak akan" ucap Nathan sinis.

Salsa yang kesal dengan ucapan Nathan pun segera berdiri dari bangkunya dan segera pergi dari hadapan Nathan.
"Ok FIX, gue benci sama lo NATHANIEL MAHARDIKA" geram Salsa

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang