Bab 13

2.4K 80 0
                                    

gadis cantik itu duduk bersandar di sandaran kasur sambil memukul mukul bantalnya. pasalnya ia bosan berada di kamar. sedangkan nathan tidak mengizinkannya pergi dikarenakan ia sakit. padahal itu hanya biasa. tapi, menurut salsa. nathan sangat berlebihan. 

terdengar suara pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok nathan dengan wajah datarnya.

"ngapain lo kesini?" ketus salsa.

"nggak papa" jawab nathan santai yang membuat emosi salsa meninggi seketika.
"yaudah sana pergi. ganggu aja" kesal salsa.

"yuk jalan! biar lo gak bosen" tawar nathan pada salsa. salsa pun tak menghiraukan ucapan nathan karna ia terlanjur kesal padanya. nathan pun menghela napas pelan.

tiba tiba bunyi ponsel salsa berbunyi 

TLING

"hallo vib"

"hay sa, jalan kuy. bosen gue dirumah"

salsa pun yang sedaritadi menekuk wajahnya akhirnya membuat senyuman yang manis karna ajakan dari vibra

"yaudah gue mau" vibra pun memutuskan telepon lebih dulu. ketika salsa ingin beranjak dari kasurnya tiba tiba seseorang mencekal tangannya. lantas, salsa segera menepisnya.

"apaansih lo" ketus salsa.
"lo mau kemana" tanya nathan datar.

"terserah gue dong mau ngapain. gue tuh bosen dirumah" ucap salsa.
"lo gak boleh pergi selain sama gue".

salsa pun mengernyitkan dahinya karna menurutnya nathan adalah makluk yang sangat menyebalkan dan harus dimusnahkan dari dunia.
"emangnya gue mau? terus lo siapa gue? nggak ada kan?" jawab salsa kesal. salsa pun segera pergi dari hadapan nathan tapi nathan menghadangnya dengan melebarkan kedua tangannya.

"gak ada penolakan. apa lo lupa? gue.pacar.lo.sekarang. dan lo harus nurut sama gue" jelas nathan. salsa pun menghela napas berat.
"eh emangnya gue mau jadi pacar lo. lagian gue juga pergi sama vibra kok".

nathan pun mengusap wajah gusar karna gadis dihadapannya ini sangatlah keras kepala.
"lo gak boleh pergi bareng dia". salsa pun mengernyitkan dahinya "tapikan vibra sahabat gue".

"ok gue akan ceritain ini ke lo semua" ucap nathan yang sedaritadi kesal karna menghadapi salsa. salsa pun bingung dengan penjelasan nathan. nathan yang menangkap ekspresi salsa yang bingung pun segera menceritakannya.

"maksud gue-gue mau bilang kalo___" nathan pun ingin mengatakannya tapi lidahnya terasa kaku untuk melontarkan kalimatnya.
"kalo gue akan membatalkan perjodohan kita.gue akan membuat lo bebas dari masalah ini. tapi ijinin gue buat ngejaga lo dan jadi pacar lo sa" lanjut nathan.

entah apa yang dirasakan oleh salsa. salsa merasa tak sanggup jika ditinggal oleh nathan. tapi, bagaimana lagi. bukannya ini keinginanya?.

salsa pun menatap mata nathan untuk mencari sebuah kebohongan disana. tapi, nihil. ia tidak menemukannya. justru, ia menemukan tatapan serius dan kecewa. salsa pun menghembuskan nafas pelan. "gue pegang ucapan lo".

"kalo gitu yuk jalan!" ajak nathan dan dibalas anggukan oleh salsa. 

                                                          _________________________

"ini kita ngedate?" tanya salsa seraya menoleh kepada nathan yang fokus ke jalanan. nathan pun hanya membalasnya dengan deheman.

"kemana?"

"gak tau" jawab nathan mengendikan bahunya.
"gue nyesel nerima ajakan lo. gak jelas banget" gerutu salsa. nathan pun tersenyum tipis menanggapi salsa.

jam tangan di pergelangan tangan kanan nathan menunjukan pukul 16.55. 

hari akan menjelang malam disertai cuaca yang sangat mendung.

nathan pun memutuskan membawa salsa ke restoran japanese food.karna ia tau jika salsa sangat menyukai makanan jepang. ia mengetahui itu karna mendengar cerita dari papa salsa.

salsa pun mengernyitkan dahinya sambil menoleh ke arah nathan. "kita kesini?" tanya salsa.

"iya, yuk turun! gue tunggu diluar" jawab nathan dan keluar meninggalkan salsa yang masih melamun.
gimana nathan tau kalo gue suka makanan jepang ya? nggak nggak. paling dia cuma bingung mau ajak kemana jadi dia ajak kesini deh. batin salsa.

salsa pun segera keluar menyusul nathan yang sudah menunggunya diluar. nathan pun segera menggengam tangan kecil salsa dan membawanya masuk. salsa tidak memberontak karna ia merasa nyaman dengan posisi seperti ini.

"pesan apa mbak,mas?" tanya seorang pelayan.

"lo mau apa sa?" tanya nathan pada salsa.

"gue tempura sama coklat milshake aja" jawab salsa dan segera ditulis oleh pelayan itu.

"gue sama tapi minumannya matcha" pelayan itu pun mengangguk dan segera pergi dari hadapan mereka.
"oh iya nat, gue mau tanya. bagaimana lo tau kalo gue suka makanan jepang?" tanya salsa sambil memicingkan matanya. nathan pun gelagapan dengan pertanyaan salsa. ia pun menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"mbak,mas ini pesanannya" ucap para pelayan sambil menyodorkan makanan yang dipesan oleh dua pasangan itu. nathan pun akhirnya segera menikmati makanannya untuk menutupi kegugupannya. salsa yang sedari tadi memandangi wajah nathan pun akhirnya tertawa. karna, ia merasa ekspresi nathan sangat lucu.

hal itu membuat nathan bernapas lega. salsa tak menanyakan hal itu lagi. tapi, tatapan nathan terfokus pada salsa yang sedang tertawa lepas. ia sangat terpesona dengan salsa. tawa itu membuat nathan merasakan detak jantungnya tidak karuan. ia juga mengakui bahwa ia menyukai salsa. ralat, bukan hanya menyukai tapi lebih dari itu. ia sangat mencintai salsa

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang