Bab 2

4.6K 158 7
                                    

Bel sekolah pun sudah mengeluarkan bunyinya yang membuat seluruh murid di SMA PELITA segera berhamburan  menuju keparkiran dan ada juga yang menunggu susulan atau bis di halte.

"Lo pulang sama siapa Sa?" Tanya Cindy yang sedang berjalan beriringan menuju keparkiran.

"Seperti biasa. Gue pulang sama Vibra." Jawab Salsa. Cindy pun menganggukan kepalanya sebagai pertanda jika dia sudah tau jawaban dari Salsa. Karna, setiap harinya Salsa selalu pulang dan pergi sekolah bersama Vibra. Dan itu sudah menjadi kebiasaanya semenjak SMP.

Mereka pun segera berjalan beriringan menuju parkiran. Dan disana sudah terdapat seorang cowok berperawakan tinggi yang diyakini sebagai Vibra itupun duduk di motornya sambil menenteng satu buah helm untuk Salsa.

"Sa, gue duluan ya! sopir gue udah jemput tuh dahh" kata Cindy sambil melambaikan tangannya pada Salsa. Salsa pun segera menghampiri Vibra dengan senyuman manisnya.

"Lama ya Vib?" Tanya Salsa.

"Nggak kok, nih pakek" ucap Vibra sambil menyodorkan helmnya kepada Salsa.

Tanpa pikir panjang Salsa pun segera naik kemotor milik Vibra sambil berpegangan erat dipundak belakang milik Vibra.
"Udah??" tanya Vibra memastikan.

"Iya"

Mereka pun segera meninggalkan sekolah dan pulang ke rumahnya. Vibra mengendarai motornya dengan kecepatan rendah karna dia tak berani membawa motornya dengan kecepatan tinggi sambil membonceng Salsa. Walaupun ia juga sering menyetir sendiri dengan kecepatan tinggi. Salsa pasti juga akan memarahinya dan mendiamkannya selama beberapa hari.

Tak terasa akhirnya mereka sampai dirumah Salsa yang mewah bak istana itu. Salsa pun segera turun dari motor Vibra sambil menyodorkan helmnya kepada Vibra.

"Thank ya vib."

Vibra pun hanya mengangguk kecil dan segera melesat pergi dari rumah Salsa. Kemudian Salsa segera  masuk kerumahnya, terlihat jelas bahwa ia mendapati seorang pria paruhbaya yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca korannya. Salsa pun segera menghampiri Papanya itu.

"Tumben pah pulang cepet?" Tanya Salsa sambil menyalimi tangan papanya.

"Salsa, Papa mau bicara penting sama kamu, sini duduk" suruh Papanya sembari menepuk sofa di sebelahnya. Salsa pun hanya menurut dan segera duduk disamping Papanya.

"Ada apa pa?" Tanya Salsa bingung.

"Malam ini kamu dandan yang cantik ya? Papa mau mengajak kamu ke hotel milik papa, buat ngenalin kamu sama sahabat papa. Kamu mau kan?" Ajak Papanya. Salsa yang seakan mengerti dengan Papanya pun langsung mengangguk.

"Iya pa, Salsa mau. Yaudah kalo gitu, Salsa pergi kekamar dulu ya Pa."

Papa Salsa hanya tersenyum dan mengangguk. Salsa pun segera memasuki kamarnya dan segera mengganti bajunya. Setelah dia mengganti bajunya Salsa segera merebahkan diri kekasurnya sambil memejamkan matanya. Hari ini ia sudah cukup lelah, dan nanti malam ia harus berdandan yang cantik untuk makan malam bersama sahabat papanya di hotel milik keluarganya. Mana mungkin ia harus menolak ajakan papanya. Ia tidak siap jika harus menatap wajah kecewa papanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB. Kini salsa sedang menatap penampilannya di cermin besar miliknya. Sudah berkali kali dia mengecek penampilanya dengan memutarkan tubuhnya bak seorang putri. Padahal jika orang lain yang melihatnya dia sudah cukup cantik dan bisa dikatakan ia sudah sangat sempurna.

Kini Salsa sudah menggunakan dress selutut berwarna cream yang sangat pas dibadannya, make up yang natural, dan rambut yang digerai membuat penampilan seorang  Valentina Salsabilla menjadi cantik bahkan sangat cantik.

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang