Kini seorang gadis sedang menatap kembarannya dipantulan sebuah kaca miliknya. Ia terlihat sangat elegan dengan dressnya yang berwarna peach dan makeup yang natural yang membuatnya sangat cantik.
Sudah beberapa kali salsa mengecek penampilannya dikaca dan memutar mutar tubuhnya. Ia takut jika penampilannya kali ini sangat buruk dan mengecewakan nathan padahal ia sudah begitu cantik.
Tiba tiba seseorang datang dari arah balik pintu kamarnya. Salsa pun menoleh dan tersenyum manis.
"Wah anak papa cantik ya? Jadi ya ketemuannya sama nathan?" Tanya papanya."Iya pa. Gimana penampilan salsa pa? Ada yang kurang gak? Atau ada yang berlebihan gak?" Tanya salsa sambil melirik dressnya. Papanya pun menggeleng kecil melihat putrinya yang sudah merasakan jatuh cinta itu. Ia semakin mengingat almarhum istrinya.
Ia begitu menyadari kemiripan wajah dan sifat pada diri salsa sama seperti mamanya.
"Udah cantik kok sayang malah cantik banget. Gak biasanya lo kamu dandan kayak gini cuma mau ketemu sama si nathan. Kamu suka ya sama dia?" Goda papanya.Lantas, salsa yang merasa digoda oleh papanya pun pipinya terasa memanas dan ia segera menundukkan kepalanya sambil malu malu kucing.
"Apaan sih pa? Salsa kan cuma mau diajak keluar doang. Biasanya salsa juga sering kok diajak keluar sama nathan" ucap salsa tidak terima. Papanya pun terkekeh mendengar alasan dari salsa."Maaf tuan. Non salsa dicari mas nathan dibawah" ucap bi jinah disela sela pembicaraan salsa dan papanya.
Salsa pun menghembuskan nafasnya lega karna akhirnya papanya tidak menggodanya lagi.
"Tuh pangeran kamu udah datang. Samperin gih nanti ditinggal baru tau rasa" goda papanya."Ishh papa ih" ucap salsa mengerucutkan bibirnya dan segera meninggalkan papanya yang sedang menggelengkan kepalanya itu.
-------------------------
"Den nathan mau dibikinin minuman?" Tanya bijinah. Nathan yang sedang memainkan ponselnya pun segera mendongak menghadap bi jinah.
"Nggak usah deh bi bentar lagi juga mau berangkat" jawab nathan sopan. Bi jinah pun mengangguk dan langsung pergi dari hadapan nathan.
Suara langkah kaki seseorang membuat nathan yang memainkan handphonenya pun terhenti sejenak dan menatap kearah tangga.
Seperti waktu yang seakan berhenti. Tubuh nathan pun tiba tiba membeku setelah melihat seseorang yang melangkahkan kakinya kehadapannya. Ia sangat terpesona dengan orang itu. Entah mengapa jantung nathan selalu berdetak cepat jika bertatap langsung dengan wajah milik salsa. Ia merasakan ketenangan yang berbeda darinya.
Seakan melihat nathan yang melamun salsa akhirnya pun melambaikan tangannya kewajah tampan nathan. Jujur, kali ini ia juga terpesona dengan sosok lelaki itu. Ia terlihat sangat tampan dengan memakai kemeja kotak berlengan pendek berwarna hitam putih dibalut dengan jaket yang menutupi tubuh atletisnya.
"E-eh udah siap kan?" Tanya nathan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Salsa pun akhirnya hanya mengangguk.
Seseorang pun juga datang dari arah tangga menuju kearah dua remaja itu.
Nathan pun menoleh melihat kearah papa salsa dan tersenyum."Om saya mau minta izin ngajak salsa jalan jalan sebentar!" Ucap nathan meminta izin pada papa salsa.
"Iya hati hati ya. Jangan pulang malam malam. Dan om mau mengucap terimakasih sama kamu karna sudah menemani salsa waktu om tinggal kerja" ucap papa salsa.
"Iya om ini sudah tugas saya. Saya pergi dulu om assalamualaikum" ucap nathan sambil menyalimi tangan papa salsa dan diikuti dengan salsa yang menyalimi tangan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Ficção AdolescenteIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...