Bab 11

2.6K 92 0
                                    

Terik Sinar matahari  kini membuat keringat bercucuran di pelipis nathan. Tapi, itu tidak pernah menghilangkan pesona dari seorang nathan, justru pesonanya malah bertambah berkali kali lipat.

Sesekali nathan juga mengusapi dahinya yang penuh dengan keringat dan tak luput dengan para siswa yang sengaja lewat dilapangan demi melihat pangerannya dihukum dan memandangnya dengan wajah melongonya karna melihat nathan yang mengusap keringatnya dan malah membuat dirinya terlihat sangat cool. Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi dan itu artinya hukuman yang diterima nathan sudah berakhir.

Kini nathan memilih untuk duduk santai di kursi panjang didekat ia dihukum tadi. Ia sangat cukup lelah hari ini karena harus berdiri di lapangan berjam jam. Akhirnya Ia memejamkan matanya untuk merilekskan tubuhnya. Tapi, tiba tiba seseorang datang dan menempelkan sebotol minuman dingin padanya yang membuat dirinya harus membuka matanya.

"Nih!"
Nathan pun mendongak memandang orang itu lalu tersenyum tipis.

"Makasih Sa."
Seseorang yang memberi minuman dingin itu adalah salsa. Karna, ia tahu dari teman sekelasnya jika nathan sedang dihukum dilapangan. Dan itu membuat salsa merasa kasian karna tidak membangunkannya tadi, tapi apa dayanya yang masih malu dengan kejadian yang nathan lakukan semalam. Jadi ia bertekad ingin membelikan minuman untuk nathan saat istirahat nanti sekalian menebus rasa salahnya pada nathan.

Salsa kini memandangi wajah nathan yang terlihat kelelahan itu dengan keringat yang bercucuran didahinya.
"Capek banget ya nat?" tanya Salsa dan dibalas anggukan oleh Nathan.

"NATHAN!" teriak Andi dan Kevin.

Nathan dan Salsa pun menoleh melihat seseorang yang memanggilnya itu.

"Hai An,Vin" sapa Salsa sambil menunjukan senyum manisnya.

" senyummu Melemahkanku.Saat Pertama Kali Ku Lihatmu Dan Jujur Ku Tak Pernah Merasa,Ku Tak Pernah Merasa Begini" ujar kevin dan mendapat toyoran dari andi.

"Apaan sih lo? enak enak nyanyi juga" kesal kevin sambil memegang dahinya.

"Ya kali, suara lo tuh gak ada bagus bagusnya, adanya fals tuh. Noh lo gak liat apa" ucap andi sambil menunjuk nathan dengan dagunya. Kevin yang mengetahui tatapan nathan yang kurang mengenakkan itu langsung mengeluarkan cengiran andalannya. 

"Kayaknya pak boss cemburu ya vin?" tanya andi yang ingin menggoda nathan.

"Haah bener lu. Kayaknya bakalan ada benih benih cinta" jawab kevin. Nathan pun memelototkan matanya.

"Lo berdua udah gak betah hidup?" ucap Nathan tersenyum smirk. Kevin dan Andi hanya menyengir dan mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Salsa yang sedaritadi melihat kekonyolan mereka bertiga pun segera angkat bicara.
"Ehm, Nat. Gue mau kekantin dulu ya." Nathan pun hanya mengangguki.

Tanpa mereka ketahui seseorang melihat di balik tembok dengan tangan mengepal. Ia sangat kecewa. Tapi ia sudah terlambat. Ia segera meninggalkan tempat itu.

                                                                               -----------------------

Saat ini salsa berjalan menyusuri koridor yang sepi untuk menuju toilet. Tiba tiba saat ia memasuki toilet ada yang menabraknya sehingga lututnya terluka.

"Aww" pekik salsa kesakitan.

"Ups sorry sengaja" ucap orang itu. Salsa pun yang merasa mengenali suara itu pun langsung mendongakkan kepalanya. Salsa pun akhirnya berdiri walaupun agak kesusahan.

"Kenapa sih lo gangguin gue terus? emangnya gue punya salah sama lo kak?"

Cewek itu, SHEILA NATASYA, kakak kelasnya yang terkenal dengan aksi pembullyannya kepada siswa lain. Banyak siswa yang takut dan tidak menyukainya karna selain membully ia mempunyai sifat yang sombong, kejam, dan angkuh. Apalagi gaya berpakaiannya yang sangatlah tidak pantas. Memakai rok pendek, baju ketat, dan make up yang tebal

"Salah lo tuh baaanyak sama gue" ucap sheila sambil memegang dagu salsa. Salsa pun menepis tangan kotor sheila dari dagunya

"Kayaknya gue gak pernah deh nyari masalah sama lo"

"Lo tuh berani banget sih. Oke, gue akan sebutin semua kesalahan lo. Pertama, lo tuh udah merebut gelar mostwanted gue disekolah ini. Kedua, gue gak suka lo dipuji puji sama siswi lainnya. Dan ketiga, lo udah ngrebut nathan dari gue" ucap Sheila sambil menyenderkan bahunya ditembok.

Salsa pun menatapnya santai "Cuma itu lo gak suka sama gue, CUIH" ucap salsa sambil tersenyum miring. Sheila yang melihat Salsa pun hanya menahan rasa kesal dan marah.

"Ok gue akan jawab perkataan lo. Pertama, gue gak berharap mendapatkan gelar mostwanted disekolah ini. Kedua, gue dipuji karna gue siswa yang dibanggakan disekolah ini karna prestasi gue bukan kayak lo yang bangga karna gaya berpakaian lo yang gak pantes itu. Ketiga, gue gak pernah ngrebut nathan dari lo. Karna gue cuma sekedar temen sekelassnya. Tapi emang lo siapanya? pacarnya? nggak kan? mana mau nathan pacaran sama orang yang lebih pantes disebut CABE" jelas Salsa sambil menekankan kata 'Cabe'.

"Issh, lo tuh ya!" kesal sheila sambil menunjukan jari telunjuknya kewajah salsa. Salsa pun hanya mengangkat sebelah alisnya dan pergi meninggalkan sheila yang berusaha menahan emosinya.

"Liat aja nanti Valentina Salsabilla" geram sheila.

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang