Hari demi hari pun sudah mereka lewati. Sudah terhitung selama seminggu nathan tinggal dirumah besar milik salsa. Dan tiada hari mereka lalui tanpa berdebat. Salsa yang cerewet dan juga nathan yang dingin dan keras kepala.
"lo tuh kalo dibilangin susah banget sih, gini kan jadinya" kesal nathan sambil mengobati luka di lutut salsa.
"lo tuh bisa gak sih. kalo gak niat gak usah ngobatin" dumel salsa sambil mendengus sebal. Nathan yang mendengar ocehan salsa pun hanya menghela nafasnya pelan dan melanjutkan mengobati luka dilutut gadis itu.
Menurutnya, salsa adalah gadis yang sangat aneh dan keras kepala. Pasalnya ketika ia ingin membeli batagor didekat taman rumahnya. Ia tetap kekeuh pada pendiriannya agar nathan tidak mengantarkannya. Walaupun nathan sudah memaksa untuk mengantarnya tapi gadis itu malah memberikan umpatan tidak jelas padanya.
Disaat ia menuju perjalanan pulang setelah puas membeli batagor, ia memang sengaja ingin duduk sebentar di danau dekat taman sambil memakan batagornya. Tapi, disaat ia ingin memakan batagornya tiba tiba ia didatangi oleh seorang preman berbadan besar, awalnya ia tidak menghiraukan preman itu. Namun lama kelamaan preman itu semakin gencar untuk menggodanya dan membuat ia menjadi risih. Lantas, ia pun segera beranjak dari duduknya dan segera berlari sekuat tenaga.
Salsa berlari secepatnya dan tak melihat jika didepannya ada sebuah batu yang agak besar. Dan akhirnya ia tersandung dan membuatnya jatuh dengan lutut yang menghantam batu itu. Untung saja dari awal nathan sudah mengikuti salsa pergi sampai pulang.
salsa yang tak bisa berdiri dengan lutut yang terluka itu pun terpaksa nathan harus menggendongnya sampai rumah. Salsa pun juga terlonjak kaget karna tiba tiba nathan datang entah darimana dan langsung menggendong dirinya.
"besok lo berangkat bareng gue. Nggak ada penolakan" ucap nathan yang sedari tadi mengobati lutut salsa. Setelah selesai mengobati luka salsa nathan pun menatap salsa dengan tatapan yang sulit diartikan. Salsa tak pernah ditatap seperti itu sebelumnya. Jujur saja ia merasa tatapan nathan padanya sangat membuat hati salsa menghangat seketika.
"i-iya" ucap salsa salah tingkah karna jarak wajah nathan sangat dekat denganya, ia pun langsung mendorong bahu nathan pelan.
"Oke, mendingan sekarang lo tidur" suruh nathan sambil tersenyum pada salsa. Salsa hanya menuruti perkataannya dan membalasnya dengan anggukkan kecil.
--------------------------
"sa,gue mau tanya sama lo?" tanya vibra. Salsa yang sedang memakan somaynya. Lantas, langsung menghentikan aktivitasnya sembari mengerutkan dahinya menatap vibra.
"tanya aja kali, emang kenapa?""lo sebenernya ada hubungan apa sih sama nathan?" Tanya vibra curiga. Salsa yang mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut vibra. Sontak, langsung tersedak dan segera memasang wajah datarnya untuk menutupi rasa gugupnya.
"nggak ada kok, emang kenapa?""beneran? soalnya akhir akhir ini gue liat lo sering bareng dia" curiga vibra sambil memicingkan matanya.
"emang gue sering bareng nathan? perasaan biasa aja tuh" jawab salsa sambil menyuapkan somay ke dalam mulutnya.
"gue merasa lo nyembunyiin sesuatu dari gue. Lo anggap gue sahabat kan sa?" tanya vibra berusaha mencari kebohongan dari mata salsa.
"apaan sih lo, gue kan emang udah nganggep lo sahabat gue" jawab salsa sambil terkekeh tanpa mengalihkan pandangannya menatap kearah luar demi menghindari tatapan curiga vibra yang malah membuatnya semakin gugup, padahal didalam lubuk hatinya ia sangat takut dengan pertanyaan yang akan dilontarkan vibra suatu saat dan kini ia menanyakan hal yang ingin salsa hindari itu.
"tapi__" ketika vibra ingin melanjutkan pertanyaanya, bel masuk pun berbunyi dan membuat salsa terburu buru.
"Eh vib gue duluan ya" pamit salsa dengan perasaan leganya karna akhirnya ia bisa menghindar pertanyaan dari vibra.
---------------------------
"nat?"
"hmm"
"nathan"
"hmm"
"NATHAN?" panggil salsa berteriak karena nathan hanya menjawabnya dengan deheman dan membuat ia kesal.
"APAANSIH SA?" jawab nathan sedikit berteriak karna suara bising dari kendaraan lain.
"vibra mulai curiga sama gue"
"lalu?" tanya nathan.
"gak tahu" jawab salsa kesal. motor nathan pun akhirnya berhenti dirumah salsa dan salsa langsung turun dari motor lalu segera memasuki rumahnya.
dikamarnya salsa dilanda perasaan bingungnya, ia bingung jika vibra terus terus an mencurigainya, apa yang akan ia lakukan? Lantas, ia pun beranjak dari duduknya dan menghampiri nathan di kamarnya.
nathan yang sedang bermain ps itu terpaksa harus mematikannya sejenak disaat ia mendengar suara ketokan pintu dari arah luar. Dengan malas ia segera membuka pintu itu dan terlihat salsa yang berdiri didepan pintunya langsung menerobos masuk kedalam kamar nathan, nathan yang melihat sikap salsa hanya menggelengkan kepalanya dan segera menutup kembali pintu kamarnya.
"ada apa?" tanya nathan dengan wajah datar.
"gue mau ngomong soal tadi" jawab salsa yang membuat nathan mengernyitkan dahinya bingung. Seakan mengerti dengan kebingungan nathan, salsa pun segera menjelaskannya.
"vibra" dan dibalas anggukan oleh nathan.
"emangnya lo belum kasih tau vibra" tanya nathan sambil meminum segelas air putih diatas mejanya.
"gue belum siap cerita soal perjodohan kita." Ujar salsa
"gue harap lo mau batalin perjodohannya" timpal salsa dan membuat nathan tersedak.
"eh lo kenapa?" tanya salsa panik. Nathan pun hanya menggelengkan kepalanya.
"yaudah gue mau kekamar. jangan terlalu dipikirin soal tadi" ucap salsa beranjak dari kasur nathan lalu langsung mengacir keluar dari kamarnya. Nathan pun segera merebahkan badannya di kasurnya dengan memikirkan ucapan salsa tadi yang masih terpampang jelas di otaknya, kenapa nathan merasa tidak rela jika salsa tiba tiba meminta perjodohannya dibatalkan. Padahal ia hanya ingin mencobanya.
bukan berarti ia sudah mencintai salsa. Tetapi ia ingin sekali mengenal salsa dan melihat sisi yang tidak ia ketahui dari salsa, lalu bagaimana dengan jantungnya yang selalu berdetak cepat jika salsa mendekatinya? Apa itu berarti ia sudah merasakan jatuh cinta pada salsa? Lantas, pemikiran itupun ia hempas seketika dan membiarkan matanya terpejam bersamaan dengan rasa kantuk yang melandannya.
Baru direvisi ya readers! Tenang kok. ceritanya masih sama kayak dulu. Tapi, ada yang aku ubah sedikit.
Kalo suka jangan lupa vote ya! Aku harap kalian bisa menghargai karya seseorang dengan memberikan vote!!
Semoga terhibur😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Teen FictionIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...