drrrt.drrrrrt
Suara bunyi handphone kini terdengar dari arah kamar mandi yang membuat sang pemiliknya pun berjalan tergesa gesa untuk melihat siapa yang menelponnya itu.
Dibukanya kunci pada layar hanphonenya dan diliatnya si penelfon tadi. Tatapan mata yang berbinar kini berubah menjadi sendu karna melihat siapa yang menelfonnya. Ia kira nathan menelfonnya hari ini. Dan ternyata dugaannya salah besar.
Sudah satu hari nathan tidak memberinya kabar. Dan itu sungguh membuat salsa menjadi resah dan berfikir ke hal hal negatif tentangnya.
Pasalnya setelah kejadian disaat ia marah kepada nathan. Sejak itulah nathan mulai tidak memberinya kabar sama sekali. Bahkan saat ini salsa merutuki dirinya sendiri dengan kejadian itu. Ia bahkan juga sempat menggerutui dirinya sendiri didepan pantulan kaca besarnya.
Perasaan cemas juga muncul secara tiba tiba dari dalam hatinya. Ia takut jika hal yang tidak terduga akan terjadi kepada hubungannya dan nathan.
Kini ia hanya menghembuskan nafasnya pelan sembari menatap keatas langit langit kamarnya dan berharap kepada tuhan agar nathan baik baik saja disana.
'Nathan. Jujur, gue rindu lo sekarang' batinnya.
Tok.tok.tok
Suara gedoran pintu dari arah luar kamarnya pun terdengar dan membuat salsa terlonjak seketika dan mendengus sebal.
Disaat ia membuka pintu kamarnya. Penglihatannya sudah disuguhkan dengan keempat temannya yang menampilkan senyum pepsodentnya kepadanya dan hanya ia balas dengan tatapan datar miliknya.
"Ngapain?" Tanya salsa mengangkat sebelah alisnya.
"Ya main lah sa. Kayak gak pernah tau kita aja" ujar karin sambil menyengir tidak jelas. Salsa yang melihat cengiran dari karin pun hanya memutar bola matanya malas dan membukakan pintunya dan membiarkan keempat orang itu masuk kedalam kamarnya.
"Wah wah wah. Kamar lo luas banget sa. Andaikan gue punya kamar kayak gini" ucap kevin dramatis sembari menggenjotkan pantatnya kekasur empuk milik salsa.
Pletak
"Aduhh apaan sih lo?" Ringis kevin yang terkena sentilan maut dari tangan besar milik andi.
"Kampungan banget sih lo ucup. Iya gue tau kasur lo udah peyot semua. Tapi, jangan malu maluin juga. Dasar tai lo" kesal andi sembari menepuk dahinya pelan karna ulah gesrek kevin. Memang sikap andi dan kevin akhir akhir ini sangatlah berbeda.
Andi yang mencoba tobat dari sikap gesreknya sedangkan kevin yang makin bertambah gesreknya. Dan itu membuat andi yang kesehariannya memang bersama kevin harus menanggung malunya disaat kevin mulai melakukan aksi konyolnya.
Pernah sekali waktu itu. Disaat Ia pernah mengajak kevin kesalah satu toko baju didaerah rumahnya. Kevin yang selalu sok sok an untuk mencoba dan memilih baju disana pun ternyata tidak jadi untuk membelinya karna ia tidak membawa uangnya dan membuat ia harus mengembalikan baju itu. Apa yang kalian tahu perasaan andi? Malu, itulah yang ia rasakan.
Flasback on
Kini motor yang ditumpangi andi dan kevin pun terpakir jelas disalah satu toko baju didekat rumah andi. Disaat andi sedang melepaskan helmnya. Kevin justru sangat antusias dan meninggalkan dirinya sendiri diparkiran.
"WAH WAH GILA. Bagus bener ya bajunya" teriak kevin dramatis dan membuat orang disekitarnya pun menatapnya heran dan bingung.
'spesies cogan jaman sekarang udah rada sinting semua ya' fikir mereka.
Dan disaat itulah andi yang berada tepat dibelakang kevin pun harus menanggung malunya dengan memasang senyuman manis diwajahnya. Padahal jauh didalam hatinya ia sudah merutuki sikap dan ulah kevin sekarang.
'Dasar sinting. Nyesel gue, ngajak dia kesini' batinnya."Ndi lihat deh bajunya kayak agak rock rock gitu gue coba dulu.kali ya" ucap kevin sambil memilih baju ditoko itu. Sedangkan andi, ia hanya melongo melihat kelakuan kevin yang malah menghiraukannya. Ia memang sengaja mengajak kevin karna ia ingin kevin untuk menemaninya berbelanja baju. Dan sekarang apa yang ia lihat, ia yang mengajak kevin. Tapi, kevin yang milih baju. Aneh:v
"Serah" hanya kata itu saja yang bisa andi lontarkan waktu itu. Ia hanya mengekori kevin kemanapun seraya membawa beberapa baju yang sudah kevin pilih untuk dibelinya.
"Berapa mbak semuanya?" Tanya kevin sambil menarik tas kresek berukuran sedang itu dari tangan perempuan penunggu kasir tersebut.
"Semuanya 225.000 kak. Mau pakek uang atau kartu?" Tanya kasor itu. Sontak, ucapan yang kasir itu.lontarkan justru membuat kevin melongo seketika dan membuka dompet kecilnya yang hanya berisi uang 100 rupiah saja.
"Mbak yakin? Gak bohong kan? Bohong dosa lho mbak" tanya kevin berbelit belit. Andi yang merasakan sesuatu yang aneh dengan kevin pun memicingkan kedua matanya sambil menatap kevin curiga.
"Mana mungkin saya bohong mas. Mas bisa liat sendiri" ujar kasir itu sambil memperlihatkan jumlah uang dari beberapa bajunya tadi.
'Wah gawat parah ini' batinnya.
"Cepetan dong. Lama banget" teriak seseorang dari belakangnya yang sudah sedaritadi mengantri dikasir itu.
Kevin pun menoleh kebelakang dan tersenyum manis lalu beralih menatap kearah andi dan membisikkan sesuatu dengannya.
"Ndi, lo punya uang gak? Gue gak bawa uang nih" bisik kevin.Sontak, hal itupun membuat andi melebarkan kedua matanya dan menatap kevin tak percaya.
"Lo.gak bawa uang vin?" Tanya andi terkejut. Dan kevin pun hanya menyengir tidak jelas dan menganggukan kepalanya.Andi pun membulatkan mulutnya sejenak dan langsung menepuk dahinya pelan. Betapa malunya ia kali ini. Sudah cukup kevin yang mempermalukannya sedaritadi kini, ia sudah tidak sanggup melihat ulah kevin.
"Gak. Malu maluin gue aja lo. Bayar aja sendiri" ujar andi pelan lalu berlalu pergi meninggalkan kevin dengan wajah melongonya itu.
"Mas? Mas uangnya?" Tagih kasir itu. Sontak, itu membuat kevin harus meneguk salivanya dan menatap kasir itu dengan senyuman manisnya.
"An-anu i-itu mbak. Aduhh gimana ya? Saya gak.jadi beli mbak. Uang saya ketinggalan" ujar kevin sambil menggaruk tengkuknya dan memberikan senyuman tanpa dosanya.
"Mas ini.gimana sih. Masak ganteng ganteng kere. Dasar cogan jama sekarang semua pada kere kere ya. Sekarang saya minta mas kembaliin semua baju ini dan keluar dari toko ini" dumel kasir itu. Kevin yang mendengarkan itupun lantas, segera menganggukan kepalanya cepat lalu mengembalikan semua baju itu dan segera bergegas dari toko itu.
Jauh didalam.hatinya ia merutuki andi karna tidak mau membantunya.
Bagaimana bisa dengan uang 100.000 rupiah kevin dapat membeli 20 jenis baju sekalipun. Sungguh gesrek:v
Flasback off
"Hahaha sumpah ngakak banget. Emang ya kevin tuh dasarnya udah malu maluin hahaha" ujar cindy disertai tawaan kerasnya.
Begitu juga dengan salsa dan karin. Mereka juga ikut menertawai aib kevin yang mendelik itu.
"Serah deh. Ketawain aja terus. Kalian suci dedek penuh dosa" ujar kevin dengan wajah yang sengaja ia imut imutkan yang justru malah membuatnya seperti anak kucing garong dirumah andi:v
"Wajah lo jijik banget vin. Kayak poop nya kucing dirumah gue HAHAHA" ledek andi bersamaan dengan tawanya dan disusul dengan tawa yang lainnya.
Kevin yang ditertawai oleh keempat temannya pun hanya mendelik kesal sembari mengerucutkan bibirnya.
Kasian ya kevin. Emang dasarnya dari dulu udah gitu orangnya imut imut kayak poop nya kucing😂😂
Jangan lupa vommentnya ya😊😊
Makasih❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Teen FictionIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...