"Terlalu lama merindu
Membuatku lemah dalam menghitung waktu"~~~
Suara tawa anak kecil dan tawaan anak remaja pun seakan berirama indah ditaman. Kini seorang gadis tengah duduk dikursi dekat air mancur taman itu.
Tatapan matanya masih tetap fokus menatap genangan air didalam air mancur itu. Senang dan sedihnya kini ia rasakan bersamaan dengan mengalirnya air itu.
Kilasan masa masa indah dengan seseorang itu pun memutar indah difikirannya. Semua orang yang berjalan melewatinya pun seakan bingung dengan keadaan gadis itu yang mereka rasa sangat memprihatinkan.
Tatapan mata yang kosong, bibir pucatnya, dan mata merahnya menandakan perasaan gadis itu sedang tidak baik. Semua kehidupan yang seakan berwarna pun menjadi putih abu abu secara tiba tiba.
Tiba tiba terdengar sebuah suara yang berdering berasal dari dalam saku celana gadis itu. Dengan gerakan lemas, ia pun mengambil ponsel dari sakunya dan membuka handphonenya.
"Halo, sa lo dimana sih. Gue cariin lo dirumah kok gak ada sih."
Terdengar suara cindy yang mencerocos dengan menanyakan hal yang tidak penting bagi salsa.
"Sa, halo!! Lo masih disana kan" tanya cindy lagi.
"Sa jangan diem aja dong. Lo dim----"
Karena jengah dengan pertanyaan yang tidak berguna dari cindy. Salsa pun langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya kembali kedalam sakunya.
Langit yang cerah kini beralih menjadi senja yang menandakan matahari akan berganti dengan sinar rembulan. Semua orang yang berbondong bondong menuju taman pun kini telah menuju kerumahnya masing masing.
Begitu pula dengan gadis yang sedaritadi meratapi air mancur iti tanpa henti. Kini ia beranjak dari tempat itu sembari menatap kursi yang ia duduki tadi dan beralih menatap langit yang mulai menggelap.
Ia pun mencoba menahan sesak dihatinya dengan memejamkan matanya. Sudah seminggu ia jauh dengan seseorang yang dicintainya. Entah sampai kapan ia bisa menahan semua ini. Ia kira ini sangat mudah baginya. Tapi, menurutnya ini sangat sulit ia terima.
Walaupun nathan hampir setiap hari mengabarinya tapi, rasa cemas dan penasaran pun selalu menghantui pikiran salsa. Ia takut jika nathan akan hilang tanpa kabar suatu saat nanti, ia takut nathan akan mencari perempuan yang lebih baik darinya, dan yang paling ia takuti adalah ia sangat takut jika nathan melupakan janji yang dia buat dulu.
Bersamaan dengan langkah kakinya yang pelan. Ia menyusuri jalanan yang sudah sepi tak ada kendaraan. Ditendangnya semua batu kerikil dijalan itu. Ia berubah dan sangat berubah tidak seperti biasanya.
Ia yang biasa dengan senyum manisnya, keramahannya, murah hatinya kini beralih menjadi senyuman pahit, tatapan sendu, dan wajah yang pucat.
Bahkan kedua sahabatnya pun sudah kuwalahan menghadapi sikapnya. Toh, ini juga bukan keinginannya kan. Mereka saja yang ingin.
"Gue gabisa nahan rindu ini. Ini gak semudah yang gue kira. Awalnya gue kira ini mudah ternyata setelah berjalannya waktu. Justru, sangat sulit melakukan hari hari tanpanya." Gumam salsa bersamaan dengan keluarnya air mata yang membasahi kedua pipinya.
----------------------
"Sa, lo kemana aja sih. Gue sama karin cariin lo kemana mana tapi gak ada. Kalo ada masalah itu cerita jangan begini sa" tanya cindy saat melihat salsa memasuki pintu rumahnya.
Berbeda dengan salsa. Salsa pun hanya menatap sekilas cindy dan langsung mendudukan diri kesofanya seraya memegang pelipis nya.
Karin dan cindy pun mendengus sebal. Memang sedaritadi mereka menunggu salsa dirumahnya. Beberapa hari ini mereka memang menemani salsa di rumahnya. Mereka takut jika salsa tidak bisa mengendalikan diri dan berbuat fatal.
"Sa?" Panggil karin sembari mengikuti salsa duduk disofa dan disusul.juga oleh cindy.
"Hmm"
"Sa, gue tau masalah lo sekarang. Gue juga tau perasaan lo. Tapi, dengan lo begini justru masalah lo akan datang terus menerus. Lo gak kasian sama nathan yang setiap hari ngabarin lo sedangkan lo selalu punya pikiran negatif sama dia" cerosos cindy.
"Gue belum bisa nerima kenyataan cin, kalian enak bilang begitu. Gue yang nglakuinnya susah." Ucap salsa sambil mengacak rambutnya.
"Huufft sa, gue yakin lo bisa, kalo lo beneran cinta dan sayang sama nathan lo harus bisa melewati ini semua. Kalo disana nathan juga bisa lo juga harus buktiin sama nathan kalo lo juga bisa tanpanya. Suatu saat gue yakin lo pasti akan segera bisa menerima kenyataan" jelas karin.
Mata indah salsa yang indah pun kini berganti menjadi mata berwarna merah yang siap meloloskan air matanya.
"Makasih sarannya. Gue percaya kok itu akan terjadi seiringnya waktu. Makasih kalian udah ngasih semangat gue. Gue bangga punya kalian" ucap salsa sembari memeluk kedua sahabatnya dengan air mata yang mengalir dimatanya.
"Iya sa, kita itu udah sahabatan lama dan sahabat itu saling membantu dan memberi saran yang baik. Gue juga bangga kok.punya kalian" ucap karin sambil membalas pelukan salsa dan diangguki oleh cindy.
Makna dari seorang sahabat adalah orang yang selalu ada.disaat duka maupun suka. Yang memberikan sesuatu yang indah, memberi kekuatan satu sama lain dan tidak pernah mempunyai pikiran jahat tentang sahabatnya sendiri.
Akhirnya udah part 35 juga guys, gak nyangka ya bentar lagi mau ending😭😭.
Kalo.suka jangan lupa Vomment nya ya! Jangan asal scrool, baca dulu!!
Kalo.suka tambahkan ke reading list kalian ya!
Salam cinta dari nathan dan salsa❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice (End)
Teen FictionIni adalah kisah seorang dua insan dengan kepopulerannya yang menghadapi kisah luka liku kehidupan yang menurut mereka adalah sebuah takdir yang mungkin bisa mereka paksa terima. Bagaimana kisah dua insan tersebut? Apa yang terjadi dengan kisah mere...