Bab 9

2.7K 95 4
                                    

Di ruang tamu, sekarang salsa dan nathan tengah melakukan aktivitasnya masing masing. Nathan yang sedang bermain PS dan Salsa yang sedang menonton drama kesukaanya. Hingga tiba tiba salah satu dari mereka memulai perbincangan terlebih dahulu.

"gue mau pergi" ucap nathan sambil membereskan semua peralatan PS nya.

Salsa mengerutkan dahinya. "Pergi aja sana, gak ada yang larang kok" jawabnya ketus. Nathan pun mendengus kesal

"Biasa aja kali. Gak usah gitu juga."

"Emangnya lo mau kemana sih?" tanya salsa. Nathan pun menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Ya kemana aja, kenapa lo nanya? tadi aja nyuruh gue pergi"

Salsa memutar bola matanya malas.
"Kan gue cuma nanya. Emangnya gak boleh?" 

"Kerumah kevin" jawab nathan dan diangguki oleh salsa.

Nathan pun segera masuk kekamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motor kesayangannya, sebelum itu ia mengunci kamarnya. Ya walaupun itu bukan kamarnya, tapi ia tidak suka ada yang memasuki wilayah pribadinya. Ia pun segera keluar melewati salsa begitu saja dan membuat Salsa mendengus kesal karenanya.

"Ini rumah siapa sih? kamar aja pakek dikunci" gumam salsa, lalu segera menuju kekamarnya.

                                                                            -------------------------

"Eh, pak boss" ucap andi sambil menjabat tangan nathan ala cowok.
"udah lama ya ndi?" tanya nathan dan dibalas gelengan oleh andi.

"Kevin mana?" tanya nathan.

"Haloha pak boss. ngapa lo? lo miss ama gue ya?" ucap kevin tiba tiba sambil membawa nampan yang berisikan camilan dan minuman dari dapurnya. Nathan pun hanya menatap tajam kevin dan dibalas cengiran andalannya.

"Waah lo emang curut pengertian ya vin. Temen capek capek gini lo bawain makanan. Thanks ya" ucap andi yang ingin mengambil salah satu camilan itu dan segera ditepis oleh kevin.

"Eh emangnya gue bawain lo apa. Main comot ae lo" jawab kevin sebal dengan tingkah temannya itu. Kadang ia sendiri bingung kenapa harus mempunyai teman segesrek andi, ya walupun kadang kadang ia sama gesreknya dengan andi.

Nathan yang melihat kedua temannya itu langsung menggelengkan kepala sambil mengambil minuman yang dibawa oleh kevin tadi.
"Pak boss aja boleh, masak gue nggak" ucap andi dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat kevin jijik padanya.

"Yaudah sono ambil aja. Tapi jangan dihabisin. Gue lama lama neg lihat wajah lo" kata kevin. 

"Oh iya. Gimana sama cewek lo?" tanya kevin pada nathan. Nathan pun semula mengerutkan dahinya dan mengangguk mengerti yang ditanyakan oleh kevin padanya,

"salsa?"
Kevin pun hanya menganggukan kepalanya.

Andi yang sedaritadi asyik dengan camilannya pun merasa tertarik dengan perbincangan kedua temannya itu dan memilih untuk mendekat ke mereka.
"Biasa aja. Malah dia pengen batalin perjodohannya" ucap nathan sambil memasukkan keripik ke mulutnya.

"Batalin perjodohan?" tanya andi. Nathan pun mengangguk.

"Terus lo gimana?" tanya andi lagi.

"Gimana apanya?" jawab nathan. Andi pun memutar bola matanya malas.

"Lo juga mau batalin perjodohannya atau lo nolak?" tanya andi.

"Gue tolak" jawab nathan santai tanpa menghiraukan reaksi kedua temannya yang terkejut.

Love Choice (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang