Gimana?

2.1K 121 1
                                    

Adzan subuh berkumandang dengan lantangnya, aku yang sudah bangun sedari tadi langsung bersiap siap untuk sholat. Selesai sholat aku bersih bersih rumah, maklum lah dirumah kami tidak ada pembantu.

" Umi, aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum " ucapku sambil mencium tangan Umi

" Waalaikumsalam. Hati hati ya sayang " jawab Umi mengecup kepalaku yg terbalut hijab dan mendoakanku dengan doanya.

.
.
.
.

Sesampainya disekolah. Aku berjalan menyusuri koridor yang masih sepi menuju kelas ku dengan setumpuk buku di tangan kananku. Entah kenapa hari ini aku semangat untuk sekolah, mungkin karena punya moodbooster baru.

Aku duduk di mejaku dan memainkan ponselku, lebih tepatnya streaming youtube. Setelah melihat nya walau hanya lewat youtube aku merasa nyaman. Aku sekarang menyukai sholawat entah karena sholawatnya atau karena vokalisnya

" Assalamualaikum " teriak seseorang saat masuk kelas

" Waalaikumsalam. Ngagetin aja sih lu Klepon "

" Lagian dari tadi, sibuk banget sama hp nya. Liat apa sih? -sambil duduk di sampingku- Lo udah suka denger sholawat, apa cuma ngeliatin vokalisnya doang? " Sambil menaik turunkan alisnya

" Apaan sih, temen udah suka denger sholawat itu harusnya didukung, bukan diledekin " cibir Hilda

" Iyaiya " sambil menoel hidung Hilda

Hilda yang tak terima dengan perlakuan Dani langsung memukul nya dengan buku yg ia bawa mulai rumah.

" sakit Pais Gula " rintih Dani yg berusaha menghindari pukulan Hilda

" makanya tangan di jaga " teriak Hilda sambil terus terusan mengejar Dani dengan buku yang siap melayang

Acara kejar kejaran kami terhenti kala satu persatu teman kami memasuki kelas dan bel masuk yg mengalun di seluruh area sekolah.

.
.
.
.

Bel pulang sekolah menggema di seluruh koridor sekolah, aku langsung merapikan buku kedalam tas setelah Pak Budi keluar kelas.

" Balik duluan ya... " ucapku memasang tas di punggungku

" buru buru amat " ucap Zahra

" takut di cariin, udah ya... Assalamualaikum " jawab ku dan berlalu keluar kelas

Sesampainya di depan rumah, ku lihat mobil putih yang terparkir rapi di halaman rumah. Siapa? Abi kok gak bilang bakal ada tamu.

" Assalamualaikum " lirihku sambil memutar knop pintu

" Waalaikumsalam "

" Eh ada ayah sama bunda, kirain siapa tamunya " ucapku sambil mencium tangan mereka

"Aku masuk dulu ya, mau ganti baju "

" Iya sayang " jawab Ayah

.
.
.
.

"Gimana sekolah kamu sayang? " tanya Ayah

" Alhamdulillah lancar, ayah sama bunda kapan datengnya? " tanya ku

" Baru aja, Ayah sama bunda kesini mau ngundang kalian untuk acara haul bulan depan " jawab bunda

" Dimana Bun acaranya? "

" Di Bangkala, masa gak inget sih. Kan tiap tahun juga disana acaranya "

" Tapi kita bingung, mau ngundang siapa buat ngisi acara nanti " ucap Ayah

" Al - Husna? " tanyaku

" ayah mau acaranya kali ini spesial-

" Gimana kalau kita undang Syubbanul Muslimin? " ucapku refleks

Ya Habibal QolbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang