🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🍃🍃🍃
Entah kenapa pagi ini terasa aneh bagiku, serasa ada yg mengganjal, suasana terasa begitu mencekam di meja makan. Tak ada obrolan yg di keluarkan dari umi maupun abi, tapi tatapan mereka padaku membuat aku merasa tak nyaman. Hufth... ku buang nafas perlahan untuk menghilangkan fikiran negatif yg terus berputar di otak.
Pagi ini Ahkam akan kembali ke Probolinggo, aku tak tau apa yg harus ku lakukan sekarang, aku masih terus berfikir apa dia sudah memaafkanku? Bagaimana hubunganku dengannya? Bagaimana tentang perjodohan? Apakah semua itu masih bisa diselamatkan?.
.
.
." Hati hati ya nak, kalau sudah sampai kabarin umi " ucap Umi
" nggeh umi. Maafkan kelakuan Ahkam yg kurang berkenan di hati umi sama abi, terima kasih sudah mau menerima Ahkam disini " jawab Ahkam
" iya.. ndak apa apa Kam, Salam buat Abi sama Umi mu ya " ucap Abi
" nggeh, Insya Allah Ahkam sampaikan " jawab Ahkam tersenyum simpul.
Perlahan Ahkam mendekat pada Hilda yg sedari tadi hanya diam, menatap sebentar wanita yg mengisi hidupnya selama ini dengan berbagai cerita, yg awalnya manis kini menjadi hambar. Sebenarnya ia sudah lelah dengan semua ini, tapi umi dan abi nya yg mengetahui semua kejadian ini hanya berpesan " jangan tinggalkan dia, kalau kau meninggalkannya, kau akan membuatnya lebih terjerumus kedalam kemaksiatan. Dia masih terlalu labil untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, dia perlu arahan, dia perlu seseorang yg bisa membuatnya kembali ke jalanNya. Bimbing dia, tuntun dia, arahkan dia kembali ke jalan yg benar. Nak, mungkin tuhan mempertemukan kalian bukan hanya sekedar merasakan manisnya cinta, tapi membimbing pasangan kembali ke JalanNya. Dengan ujian ini, Allah memberikan kedewasaan kepada kalian dalam berfikir, bertindak, dan menjalani kehidupan ".
Hhh...
Ahkam menghela nafasnya, menguatkan diri untuk menjalani semua ini." terima kasih untuk waktu nya selama disini, saya tak tau apakah kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti. Saya akan kembali ke Probolinggo, jaga diri anda, jangan pernah sentuh barang barang itu lagi. Jaga kesehatan anda, saya tidak mungkin mengawasi anda setiap saat untuk tidak berhubungan lagi dengan barang barang itu, saya sudah memberi tahu orang tua anda tentang kertas berisi tembakau itu, tapi saya berpesan pada mereka untuk tidak memarahi apalagi sampai menyakiti anda karena ulah anda dengan barang itu, cukup nasehati baik baik. Dengarkan nasehat mereka, karena saya tau, anda sudah dewasa, anda sudah bisa membedakan mana yg baik dan mana yg tidak, rasa sayang mereka jauh lebih besar untuk anda daripada rasa sayang saya. Jika mereka membentak atau memarahi anda, itu berarti mereka benar benar sayang pada anda, mereka memberi AzZahra di belakang nama anda karena apa? Karena mereka ingin anda seperti Sayyidatina Fatimah, seorang wanita suci nan terjaga, lembut tutur katanya, baik perangai dan Akhlaknya. Jadi, terima setiap nasehat mereka, walau itu terkadang seperti sebuah kemarahan. Saya sudah memaafkan anda, tapi tentang hubungan? Saya tak tahu, biarkan Allah yg mengatur - menjeda ucapannya dan menghela nafas panjang seraya menghapus air matanya yg keluar - hehe... entah kenapa saya terlalu cengeng dalam hal ini. Toh kalaupun kita tidak berjodoh berarti Allah sudah menyiapkan seseorang yg lebih baik untuk anda, seseorang yg lebih bisa menjaga anda, menuntun anda menjadi wanita sholehah. Kalau kita berjodoh, Allah punya cara yg indah untuk mempersatukan kita. Hhh... saya akan berangkat sebentar lagi, jaga kesehatan anda. " Ucap Ahkam
Di lihatnya Hilda yg sedari tadi menunduk, terdengar isak tangis yg membuatnya tidak tega telah mengatakan semuanya pada Hilda. Ingin rasanya ia memeluk Hilda untuk memberi kekuatan padanya dan berkata ' aku menyayangimu, aku bahkan tak pernah membencimu dengan apapun yg telah kau lakukan padaku, karena rasa sayangku padamu begitu besar ' .
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi
RandomGak bisa nge'deskripsi'in cerita ini kek gimana, kalo penasaran silakan mampir buat baca. Kalo gak minat di minatin lah. Ini fiksi belaka, follow akun ini sebelum membaca ya. Semoga jadi readers yg setia. Maaf kalo ceritanya amburadul. Hanya hobi se...