Goes To MK

1.1K 75 2
                                    

Azan subuh berkumandang dengan lantangnya, menyuruh semua umat Islam untuk menjalankan kewajibannya. Hilda yang sudah bangun sedari tadi langsung menuju kamar abang nya.

Tok..tok..

" Assalamualaikum bang, bangun udah subuh " ucap Hilda dari luar kamar

" waalaikumsalam, eh Hilda " ucap seseorang yg membukakan pintu

" loh Ahkam, kok kamu yg keluar? " tanya Hilda heran

" iya, tadi malam bang Rey minta temenin tidur " jawab Ahkam

" minta temenin tidur, Maksudnya? "

" iya. Tapi minta temenin tidur bukan takut, ada yang di omongin aja " jelas Ahkam

" oh, kirain takut. Jadi tadi malam waktu bang Rey bisik bisik sama kamu itu minta temenin tidur? "

" iya "

" Apa sih yang di omongin? " tanya Hilda

" ciyee kepo " goda Ahkam

" apaan sih? Kan cuma pengen tau " ucap Hilda

" khusus obrolan pemuda " jawab Ahkam

" ih pelit, gitu aja ga mau ngasih tau "

" bukannya gitu-

" au ah " ketus Hilda dan berlalu pergi meninggalkan Ahkam

" loh kok ngambek sih " gumam Ahkam

Entah kenapa Hilda merasa kesal dengan Ahkam, " pagi pagi bikin bete " gerutu Hilda sepanjang jalan yang membuatnya tak fokus berjalan hingga bertabrakan dengan Reyhan.

" aw, de kalau jalan liat liat ngapa. Sakit tau " ringis Reyhan

Hild tak memperdulikan ocehan Reyhan dan langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi dan wudhu ia langsung kembali ke kamar untuk sholat subuh sendiri.

****

" Kam, Hilda kenapa? " tanya Reyhan

" gimana ya ngejelasinnya? " jawab Ahkam bingung sendiri

" ah yaudah kita sholat dulu aja, panggil yang lain kita sholat di rumah aja ya. Soalnya di luar hujan " ucap Reyhan

" iya bang "

....

" Ahkam, kamu jadi imam ya " suruh Reyhan

" iya bang " jawab Ahkam

" eh tunggu dulu " cegat Reyhan

" kenapa ka? " tanya Azmi

" bentar mi, kayak ada yg kurang. Tapi siapa?... Oh Hilda. Hilda mana? " tanya Reyhan

" tadi aku ke kamar nya, katanya dia pengen sholat sendiri aja " jawab Fitry

" ada yang aneh sama tu anak. Udah lah, kita sholat aja dulu " ucap Reyhan

****

Hilda kembali ke kamar dan sholat subuh sendiri. Selesai sholat Hilda duduk di samping kasur menghadap ke arah jendela yang basah oleh tetesan air hujan.

" astagfirullahaladzim, kenapa gue harus kesel sama Ahkam, lagian kan gak perlu juga gue harus tau apa yang bang Rey sama Ahkam omongin. Itu kan privasi mereka. Huft.. kenpa sekarang gue sensi banget ya " monolog Hilda

Hilda menatap sekilas hp nya.

" Pantesan sensi, mau datang bulan "

Tok... tok...

" Assalamualaikum de, abang boleh masuk gak? " ucap Reyhan dari luar kamar

" waalaikumsalam bang, masuk aja. Pintu nya gak di kunci " jawab Hilda sambil tetap fokus memandang ke luar jendela yang sudah buram dengan air hujan.

Ya Habibal QolbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang