Ahkam melirik sekilas ke arah jam tangan hitam nya, 22:00. Mereka sudah sampai di depan rumah Hilda, hanya tersisa Hilda, Ahkam dan Dani.
" Hilda nya masih tidur Kam? " tanya Dani
" iya Dan... " jawab Ahkam
" bangunin gih.. "
" Hil... bangun udah sampe.. " ucap Ahkam membangunkan Hilda
" Eunghh... " lenguh Hilda mengerjapkan mata nya
" ayo bangun udah sampe "
" iyaiya... " jawab Hilda berjalan gontai keluar mobil
" ini barang barangnya Hilda kan? " tanya Dani sambil memegang ransel hitam
" iya Dan... " jawab Ahkam
Selesai mereka mengeluarkan barang barang dan meletakkannya di teras rumah. Dani pamit untuk pulang, karena hari sudah larut malam. Ahkam terkekeh saat melihat Hilda tertidur di kursi teras.
" Hil...bangun... "
" eungh... " lenguh Hilda
" kunci rumah mana? " tanya Ahkam
" gak tau "
" loh kok gak tau, kamu mau tidur di luar? "
" engh...ngapain sih malem malem nyariin kunci "
" ya allah... Hilda..yah buat masuk lah, kita ini masih di teras Hilda. Mana kuncinya? "
" eungh...gak tau...cari aja di tas "
" tas yg mana? " tanya Ahkam
"....."
" Hilda...Hilda... kasian kamu, pasti cape banget " monolog Ahkam
Ahkam membuka tas mini backpack Hilda, banyak sekali isi tas itu, ponsel, power bank, bedak bayi, dan yah...rokok lengkap dengan koreknya dan sekantung penuh obat tidur.
Setelah menemukan kuncinya Ahkam langsung membuka pintunya." Hil...ayo masuk "
" eungh...bisa gak sih gak ganggu orang tidur "
" kalo mau tidur di kamar Hilda, jangan disini "
" lo aja yg tidur di sini, gue ke rumah nenek aja "
" Hilda... ini udah malem. Gak baik perempuan jalan tengah malem kaya gini. Aku aja yg tidur di rumah nenek " celetuk Ahkam
" lo tega ninggalin gue sendirian disini " jawab Hilda sigap
" sigap amat, tadi lemes "
" abisnya...lo mau ninggalin gue sendirian disini? "
" ini kan rumah kamu "
" yah tau sih... tapi masa lo tega ningalin cewek sendirian di rumah segede gini "
" iyaiya...aku becanda "
" Hhh... udahlah " jengah Hilda melenggang pergi meninggalkan Ahkam di teras
****
Adzan subuh berkumandang dengan lantangnya, menyerukan kebesaran Allah, membangunkan seorang remaja perempuan dari istirahatnya. Hilda mengerjapkan matanya berkali kali untuk menetralkan penglihatannya, ternyata bukan adzan subuh yg membangunkannya, melainkan suara perutnya yg keroncongan sepagi ini.
" Baru juga jam 5, ni perut udah minta di isi. Mana umi gak ada lagi " monolog Hilda
Ia melangkah turun hendak menuju dapur, saat di ruang keluarga, ia melihat Ahkam yg tengah tertidur lelap di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi
RandomGak bisa nge'deskripsi'in cerita ini kek gimana, kalo penasaran silakan mampir buat baca. Kalo gak minat di minatin lah. Ini fiksi belaka, follow akun ini sebelum membaca ya. Semoga jadi readers yg setia. Maaf kalo ceritanya amburadul. Hanya hobi se...