Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh
Author balik lagi gaes.... gimana kabarnya? Semoga sehat wal afiat full barokah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🍃 🍃 🍃
Author POV
Matahari sudah bertugas sejak tadi, menyinari bumi yang sudah siap melihat hingar bingar aktivitas manusia.
Sedangkan Hilda, ia masih setia di tempat tidurnya dengan sumbatan earphone di telinganya. Ia bahkan tak mendengar bunyi pintu yang di gedor oleh kaka laki laki nya itu." Hilda...bangun, kebo... udah siang woy!! "
Begitulah kira kira kata kata yg keluar dari mulut Reyhan Giffari Akbar. Sudah cukup lama ia berdiri di depan pintu dengan berbagai untaian kata yg sama sekali tak mengusik ketenangan Hilda.
" Gimana nak? Udah bangun belum? " tanya Umi
" Belum mi... dari tadi udah di gedor gedor gak ada jawabannya " jawab Reyhan
" pintu kamarnya di kunci? Biasa nya enggak tuh "
Ceklek
" Aiihh... tau gitu kan gak harus pake acara gedor gedor pintu segala " kesal Reyhan pada dirinya sendiri saat membuka pintu kamar Hilda
" Umi... ayo berangkat "
Teriak lelaki paruh baya yang tengah duduk di lantai dasar.
" umi turun duluan aja ke bawah, Rey bangunin Hilda dulu " ucap Reyhan
" yaudah tapi jangan lama lama ya...kasian juga Ahkam sama abi mu nungguin dari tadi " jawab Umi
" iya mi... "
Hilda sudah tersadar dari alam mimpinya, tapi entah kenapa ia masih setia dengan dunia kapuk ini. Hilda tertidur setelah sholat subuh dan bangun hanya untuk mematikan alarm di hp nya, saat mencoba memasuki alam mimpi, tanpa di undang, bak jelangkung Reyhan masuk dengan hentakan kakinya.
" Hilda!!...bangun...dasar kebo!!... " teriak Reyhan seraya melepas earphone dari telinga sang adik
" eungh...abang ganggu aja, masih pagi juga " ucap Hilda sambil menutup kepalanya dengan bantal
" ayo bangun!!.. acaranya udah mau mulai, abang gak mau melewatkan sesi sakral nya bang Ilham " teriak Reyhan terus memukul sang adik dengan guling
" duluan gih...Hil masih ngantuk, mau tidur "
Hilda membiarkan sang kaka memukulinya dengan guling, itu membuatnya serasa di pijat walau dengan kekerasan. Reyhan yang kesal melihat itu menarik paksa adiknya hingga membuat Hilda mengubah posisinya menjadi duduk menyender dengan mata masih merem melek. Hal itu membuat Reyhan kembali memukul adiknya itu dengan guling, tanpa sengaja pukulan itu mengenai kepalanya dan membuat kepalanya terbentur sandaran ranjang.
" Aww... "
Rintihnya sambil memegangi kepalanya dan merebahkan dirinya kembali untuk meredakan sakit kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi
RandomGak bisa nge'deskripsi'in cerita ini kek gimana, kalo penasaran silakan mampir buat baca. Kalo gak minat di minatin lah. Ini fiksi belaka, follow akun ini sebelum membaca ya. Semoga jadi readers yg setia. Maaf kalo ceritanya amburadul. Hanya hobi se...