wacana

1K 74 17
                                    

Bandara Syamsudin Noor, disinilah aku sekarang. Menunggu jemputan kakak iparku, hehe..belum halal saja sudah ku panggil dia kakak ipar, perempuannya saja belum tentu menerimaku, ah..aku terlalu percaya diri. Aku bahagia sekali, aku kembali kesini untuk melihat senyum indah nya lagi, sebuah rumah 2 lantai bercat putih di depanku. aku teringat masa masa saat aku disini, cover lagu, main bareng, dulu ku ungkapkan semua rasa itu disini, senyum kembali mengembang menghiasi wajah ini.

" Assalamualaikum " ucap mereka serempak saat memasuki rumah

" Waalaikumsalam. Udah dateng toh..duduk dulu, istirahat. Pasti cape ya.. " jawab wanita paruh baya menyuruh mereka masuk

" Hanna!!.. " ucapnya sambil memeluk wanita yg bernama Hanna

" Farida!!.. ya allah.. udah lama kita gak ketemu ya.. " ucap Hanna sambil membalas pelukan Farida

" gak berubah kamu Na..masih cantik aja.. " ucap Farida melepas pelan pelukannya

" kamu ini bisa aja... kamu juga sama " jawab Hanna

" udah lama kita gak ketemu ya... sekarang ketemu udah mau jadi calon besan " ucap Farida

" kamu bisa aja... "

" suami mu mana Hana? " tanya suami Farida

" dia lagi di kantor... nanti sore juga pulang. Oh iya.. nak, tolong angkatin barang barang ini ke kamar ya... " titah nya pada anak laki laki nya

" nggeh Um.. "

" gak usah Um.. biar Ahkam aja, sekalian Ahkam mau istirahat, lagi gak enak badan " ucap Ahkam

" yaudah..istirahat aja dulu, nanti umi bikinin teh hangat " jawab Hana

" gak usah repot repot umi... "

" gak repot kok... "

****

Hilda POV

Sebenarnya ada rasa malas aku pulang kerumah, entah kenapa? Kalau bukan karena besok acara perpisahan, aku tak mau sampai bela belain pulang ke rumah mengambil gitar. Tapi ku buang raut muka malas ku, aku mencoba happy untuk memperbaiki moodku, setidaknya jika aku di rumah, aku bisa beristirahat sejenak sambil nonton film Bollywood di laptop. Sesampainya di rumah, ku dengar canda tawa dari dalam rumah.

" Assalamualaikum Umi... " ucapku riang sambil masuk ke dalam rumah

" Waalaikumsalam " jawab yg di dalam

" eh..ada tamu, maaf... " ucapku sambil menunduk

" iya ndak apa apa " jawab salah satu dari mereka

Saat aku masuk tengah duduk dua orang paruh baya, sepertinya mereka suami istri. Apa mereka calon mertua ku? Dari logat bicara mereka, sepertinya bukan orang Kalimantan, apa orang yg di jodohkan denganku bukan made in Borneo. Aku tersenyum simpul saat mereka memandangku.

" permisi tante..om... saya mau nemuin Umi saya dulu " ucap ku

" Jangan panggil tante.. panggil ummah sama abah aja.. biar lebih akrab " jawab perempuan paruh baya tersebut

" iya ummah... saya permisi dulu " ucap ku melangkah menuju dapur

Saat di dapur, ku lihat umi tengah membuatkan minuman untuk mereka mungkin.

" Kamu udah balik? katanya sampai sore "

" gitar Hil ketinggalan... yg di luar itu siapa mi..? " tanya ku sambil membuka kulkas dan menuang air ke dalam gelas

" kamu udah ketemu sama mereka? Mereka itu calon mertua mu" jawab Umi

" oh... anaknya mana mi? " tanya ku

Ya Habibal QolbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang