Meratus

1K 79 10
                                    

Keberuntungan berpihak pada mereka hari ini, dengan perjalanan yg cukup melelahkan akhirnya mereka sampai di Loksado jam 5 pagi. Mereka beristirahat sejenak di pondok khusus pendaki gunung untuk menghilangkan segala penat mereka. Hilda yg masih setia dalam tidurnya di dalam mobil, walau sudah jam 8 pagi. Mungkin karena efek obat tidur tadi malam. Sudah cukup keras mereka membangunkan Hilda, tapi hasilnya nihil, jadi mereka biarkan saja Hilda di dalam mobil.

" Hilda belum bangun Kam? " tanya Fitry

" belum Fit, mungkin kecapean " jawab Ahkam

" terus gimana dong? Ini udah jam 8, perjalanan di atas masih jauh, ntar kelewatan ngeliat sunset nya " rengek Zahra

" udah biarin aja dulu...Ahkam coba bangunin Hilda ya...kita mau nyiapin barang barang dulu " ucap Fitry

" iya Fit " jawab Ahkam

Saat yang lain tengah sibuk menyiapkan barang barang, Ahkam masih terus mencoba membangunkan Hilda.

" Hil... bangun...udah mau berangkat ini " ucap Ahkam

" eunghh... " lenguh Hilda

" ayo bangun! Katanya mau ngeliat sunset di Halau Halau, temen temen mu udah mau berangkat tuh "

" 5 menit lagi... "

" gak ada lima menit, ntar kelewatan ngeliat sunset nya "

" 3 menit "

" gak ada 3 menit. Kamu itu udah tidur dari tadi malam. Ini udah jam 8 pagi. Ntar di tinggal gimana? Atau mau aku gendong "

" gak usah... berat, lo gak kuat " ngocol Hilda dalam lindurannya

" masih aja becanda... ayo cepet...kalo kamu tidur terus ntar bengkak lo... "

" bodo..."

Dengan gemas, Ahkam mencubit hidung Hilda hingga membuat Hilda tersadar dari linduran nya.

" Aw... " ringis Hilda

" Eh...lama amat di mobil, ntar aja ngapelnya. Mau naik apa kagak? " teriak Fadil

" tuh temen temen mu udah neriakin, ayo bangun... "

" iyaiya... " jawab Hilda sambil mengerjapkan matanya berkali kali

" dasar kebo... tidur mulu kerjaannya " ucap Zahra saat melihat Hilda keluar dengan awut awutan

" berisik lo... " dengan mata yg masih merem melek

" cuci muka dulu gih... itu muka kayak cucian lecek " ledek Fitry

" kalian? " tanya Hilda

" udah dari tadi Hil...lo sih susah banget di bangunin nya " jawab Fitry

" ayo cepetan... ntar kelewat ngeliat sunset nya " ucap Zahra sambil mendorong pelan Hilda

" iyaiya bawel... " jawab Hilda sembari berjalan gontai

" Ahkam temenin Hilda gih...takut tidur lagi tu anak " ucap Fitry

" iya Fit... " jawab Ahkam berlalu pergi

Ahkam berjalan di belakang Hilda yg masih berjalan gontai, matanya yg masih merem melek membuatnya hampir kepentok tembok, dengan sigap Ahkam menarik tangan Hilda.

" kamu yg hati hati jalannya, hampir aja kepentok tembok " ucap Ahkam menyadarkan Hilda

" iyaiya... ini tangan bisa di lepas gak? " tanya Hilda melirik tangannya yg masih di pegang Ahkam

"Astagfirullahaladzim, maaf Hil...aku refleks tadi " ucap Ahkam melepaskan pegangannya

" Hhh... udah ah.. " jengah Hilda sambil melenggang pergi masuk ke kamar mandi

Ya Habibal QolbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang