Lomba

1.4K 92 1
                                    

Setelah selesai makan siang, kami semua bersiap siap untuk jalan jalan mengelilingi alam Bangkala.

" Fit, lo liat kamera gue gak? " tanya ku sambil mondar mandir

" emang lo bawa kamera? " tanya Fitry balik

" iya gue bawa kok "

" Dalam tas kali "

" bentar bentar gue cari " jawab ku sambil mengacak acak tas

" nah ketemu! " sorak ku kegirangan

" yaudah ayo, ntar ditinggal lagi " ucap Zahra

" ayo "

Saat keluar rumah ternyata mereka sudah berkumpul, ada yang sibuk dengan handphone nya, ada yang ngobrol. Ku lihat Ahkam sedang mencoba kamera yg menggantung di lehernya.

" subhanallah " gumam Hilda

" awas zina mata lo " ucap Fitry menyikut lengan Hilda

" apaan sih " ucap ku malu malu

" udah ayo kita kesana. Kasian tuh mereka udah nungguin " ucap Zahra

" Assalamualaikum " ucap Hilda dan yg lain

" waalaikumsalam " jawab mereka serempak

" udah siap semua, gak ada yang ketinggalan kan? " tanya Fitry

" gak ada ka "

" eh iya Hil, bang Rey ikut? " tanya Fitry

" katanya sih ikut, tau dah kemana tu orang? " jawab Hilda

" cari gih Hil " suruh Zahra

" loh kok gue sih? " tanya Hilda bingung

" ya kan lo adeknya "

" Fitry aja nih, dia kan calon istrinya "

" biar aku aja yg cari " ucap Ahkam

" eh gak usah, ntar kesasar gimana? Bentar lagi juga datang kok " tolak Hilda

" ciyee... ada yg perhatian nih " goda Hilda

" udah ah. Nah tu bang Rey " tunjuk Hilda

" assalamualaikum " ucap Reyhan

" waalaikumsalam " jawab mereka serempak

" darimana bang? " tanya Hilda

" izin dulu sama bunda, takut nya ntar nyariin kita " jawab Reyhan

" cemilannya gak lupa kan? "

" ada nih disini " jawab Reyhan memperlihatkan ransel hitam yg dibawanya

" yaudah ayo berangkat "

" yaudah sebelum berangkat kita baca doa dulu. Berdoa mulai "

****

Karena cuaca siang ini bersahabat. Kami berjalan kaki menaiki gunung, satu persatu gunung kami naiki.

" nah temen temen, ini gunung terakhir yang bakal kita naikin " ucap Hilda berlaga bak Tour Guide sambil menunjuk gunung yg masih hijau

" subhanallah, bagus banget ka " ucap Azmi

" iya mi, yaudah kita naik yuk "

" ayo " koor semua

***

" ini gunung yang paling indah menurutku, soalnya kita bisa ngeliat pemandangan lebih jelas dari atas sini " ucap Hilda

Hhh....

" Subhanallah, fabiayyi āla'i rabbikumā tukajjibaān. Nikmat tuhan mana lagi yg kau dustakan " ucap Ahkam dengan pandangan ke depan

Ya Habibal QolbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang