Perhatian kepada seluruh penumpang bla bla bla
" tuh pesawatnya sudah mau landing... "
" iya yah, sekali lagi terima kasih atas semuanya, sudah menerima kami disini. Kami minta maaf kalau ada kelakuan kami yg kurang berkenan selama kami disini "
" iya sama sama "
" kalau gitu kita pamit dulu " pamit Ahkam menyalimi ayah dan di ikuti yg lain
" sayang, jaga diri baik baik ya. Jangan nakal. Nurut sama abang sama Umi " ucap Ayah mencium pucuk kepala Hilda dan mendoakan dengan doanya
" iya Abi " sambil mencium tangan abi dan memeluk abi
" Rey, jaga adik sama Umi mu ya " ucap Ayah mencium pucuk kepalanya dan mendoakan dgn doanya
" iya bi " jawab Reyhan mencium tangan abi
" Hil, aku berangkat ya " bisik Ahkam
" hati hati ya, kalo udah sampe kabarin aku ya " jawab Hilda
" iya calon Khumairo ku "
" yasudah kita berangkat dulu ya, Assalamualaikum " pamit Abi
" Waalaikumsalam " jawab mereka serempak
Hilda menatap keberangkatan dua lelaki nya, menatap punggung dua lelaki yg sudah mulai menjauh dan samar samar menghilang di kerumunan orang banyak.
" udah de, jgn sedih gitu " ucap Reyhan memeluk Hilda dari belakang
" iya bang " jawab Hilda
" yaudah kita pulang yuk, kalian kan harus ke sekolah lagi " ucap Ayah
" iya yah "
****
" abang mau kemana hari ini abis pulang? " tanya Hilda
" belum tau de, gaada janji sama siapa siapa sih hari ini " jawab Reyhan
" mending abang ke rumah tante Drwi, tante Dewi kan sakit "
" iya, ntar abang kesana "
" abang masuk kuliah kapan? " tanya Hilda
" senin depan sih, balik nya kaya nya kalo gak jum'at, sabtu " jawab Reyhan
" kok cepet sih bang "
" abang udah cuti lama, kerjaan abang numpuk kayak gunung everest "
" heleh.. kaya tau aja gunung everest itu gimana bentukannya "
" kamu tuh ya..." gemas Reyhan mengusap kepala Hilda yg terbalut hijab...tidak, lebih tepatnya mengacak acaknya
" ih abang mah " rengek Hilda membenarkan kembali kerudungnya
" eh tu kado isinya apaan? " tanya Reyhan
" ih kepo deh "
" buka dong, abang pengen liat nih "
" enggak ah... Ahkam kan bilang, bukanya di rumah aja "
" ayolah " bujuk Reyham
" apaan sih bang "
Hilda senyum senyum sendiri memandang kado berpita pink, apakah aku benar benar menyukainya, atau hanya sekedar kagum padanya... entahlah, biarkan saja mengalir seperti air. Batin Hilda
****
" nyampe juga, turun de "
" iya bang "
" Assalamualaikum " ucap mereka serempak
" kayak nya Umi belum pulang deh " tebak Reyhan
" kamu bawa kunci cadangan de? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi
RandomGak bisa nge'deskripsi'in cerita ini kek gimana, kalo penasaran silakan mampir buat baca. Kalo gak minat di minatin lah. Ini fiksi belaka, follow akun ini sebelum membaca ya. Semoga jadi readers yg setia. Maaf kalo ceritanya amburadul. Hanya hobi se...