9

5.7K 198 2
                                    

HAPPY READING!!!

***
Sheva dan 2 temennya lagi nikmatin makanan yang tadi dipesan. Sheva memesan bakso karena memang gadis itu ingin sekali memakan bakso, tapi baru sekarang sempat membelinya.

"Eum... kira-kira kita bakal sekelas gak ya?" tanya Sheva pada temannya.

"Lah lo belum tahu juga She?"

Sheva sama sekali tidak mencari informasi terlebih dahulu sebelum masuk sekolah SMAnya.

"Tahu apaan lagi sih? Kayaknya gue kudet banget deh!"

"Tunjukin deh Rev, nih anak emang kurang update." ucap Belva ke Reva.

"Nih lo lihat sendiri." seru Reva seraya minjemin ponselnya kepada Sheva.

"Berarti kita bakal sekelas dong!" teriak Sheva sangat histeris sampai semua orang ngelirik ke arah mereka.

"Iyaps! IPA 3." balas mereka kompak.

***
Tiba-tiba ada yang menggebrak meja yang kami tempatin. Asli bikin orang jantungan tau gak.

"Kalian bisa pergi dari meja ini. Sekarang!" ujar seseorang cowok yang baru saja datang.

Semua penghuni kantin terfokuskan kearah mereka. Jarang-jarang mereka mendapatkan tontonan gratis. Lumayan lah buat hiburan.

"Siapa cepat dia dapat dong!" sewot salah satu dari 3 orang cewek. Jelas itu suara Sheva.

"Cepet pergi dari tempat ini sekarang ata---." geramnya pada cewek didepannya itu.

"Atau apa hah!" tantang gadis itu penuh amarah yang memuncak.

Aksa, cowok itu pun menarik paksa tangan gadis itu agar bisa lebih dekat dengannya.

"Pergi atau gue cium lo disini hah?" ujar Aksa dengan menaik turunkan alisnya.

Mata Sheva membelalak kaget, gadis itu sama sekali tak percaya dengan ucapan kak kelasnya itu. Ia justru tertawa seakan meremehkan Kakak kelasnya itu.

"Duh Kak, please deh! Jangan becan---," ucapannya seketika berhenti kala ada sebuah benda kenyal yang mendarat dipipi kanannya.
Gadis itu hanya diam terpaku dengan tindakan Aksa kepadanya. Entah mengapa sekujur tubuhnya terasa kaku kala mendapat ciuman dari Aksa. Seperti nyawanya hilang sementara.

"See? Gue gak bercanda kan?" tanyanya yang sekarang dia telah membuktikan ucapannya tadi.

"Hua..., pipi gue gak suci lagi." teriak gadis itu sambil menutupi kedua pipinya.

Teriakan itu pun mengundang banyak perhatian. Semua orang yang berada dikantin pun heboh membicarakan kejadian Aksa dengan seorang adik kelas yang bernama Sheva.

"Ya ampun!!! Beruntungnya cewek itu!"

"Wah sok banget sih dia!"

"Aksa gua kepan bisa digituin. Elah!!!"

"Kak Aksa so sweet banget deh. Perfect couple banget!"

***
Bisikan negatif pun mulai terdengar. Semua orang membicarakan Aksa dan Sheva. Aksa yang dibuat kesal banget sama gadis itu, masalahnya kalau dibilangin dia gak pernah didengerin. Gak peduli sama semua orang yang membicarakan keduanya. Yang penting Aksa bisa mengatasi sifat keras kepalanya itu. Lalu Aksa menarik dia untuk pergi dari kantin.

"Aduh, sakit Kak. Lepasin dong!" ujar Sheva yang terus meronta agar Aksa melepaskan tangannya.

"Diam!"

Aksa terus menarik tangan dia entah kemana cool itu mau membawa gadis itu pergi.
Dalam perjalanan keluar kantin banyak banget yang melihat dan sesekali mencibir keduanya. Intinya semua bilang kalau gadis yang bersama Aksa tidak benar kelakuannya.

"Dih dasar, baru aja masuk sekolah udah begitu aja tingkahnya. Dasar murahan!"

Seketika Aksa berhenti dan cook it membalas cibiran itu dengan penuh penekanan dan pastinya sangat menusuk hati.

"Gak usah ngomongin orang, kalau ngurusin diri lo aja belum bener!"

"Gak usah deh lo ceramahin orang. Emang kelakuan lo udah bener sebagai Ketua Osis?" tanya seorang gadis kepada Aksa. Kalau bukan cewek sudah Aksa ajak berantem.

"Mau kelakuan gue bejat pun bukan urusan lo!"

"Ya tapi lo sebagai Ketua Osis harus beri contoh yang baik dong!"

Aksa benar dibuat kesal oleh gadis itu.

"Toh gua ngelakuin apapun gak bikin lo rugi juga kan? Terus juga salah siapa ngejadiin gue sebagai Ketua Osis di sekolah ini hah! Mulit kok bisanya cuma nyinyirin orang!" sahut Aksa langsung pergi menarik tangan gadis yang tadi bersamanya. Dia hanya bisa diam pas Aksa berbicara dengan seorang cewek yang Aksa sangat tahu dia salah satu cewek Hitz di SMA Angkasa ini.

****

-TBC-

Jangan lupa vote nya ya???
Masih betah jadi silent reader???

Awas dapet karma lho!
Gak nyumpahin gua ini ya:)

Please jangan sider mulu deh kerjaannya..:(

Okelah..

See u di next chapter!!!

Spam next buat lanjut???

Salam sayang dari novaastri
Pacarnya MARK LEE.
mwahhh:)

YOU ARE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang