HAPPY READING!!!
***
9 bulan berlaluAksa dan Sheva semakin lengket. Hubungan mereka mulai serius, walaupun Aksa mulai sibuk dengan kesibukan kelas 3 nya tapi Sheva selalu memberi pengertian.
Mereka berdua bertemu hanya di hari minggu saja. Benar-benar seperti orang LDR. Dan seperti hari minggu ini mereka meluangkan waktunya untuk bertemu.
"Hai, maaf ya gue sekarang jadi sibuk,"
Sheva hanya tersenyum saja ketika mendengar apa yang diucapkan Aksa.
"Santai aja kali, gue mah pengertian hehe,"
"Makasih ya, mau jalan kemana hari ini?"
"Gramedia boleh?"
"Anything for you,"
"Asik, tumben langsung nurut?"
"Jangan banyakan nanya lo!"
"Dih kek cewek lo, baperan!"
"Bacot tai!"
"Mana mobil lo?"
"Oh matre lo ya, gue bawa motor!"
Sheva terdiam sejenak mendengar penuturan Aksa.
"Ya udah sih gue biasanya juga jalan kaki! Gue gak selemah itu kali!"
"Ya udah lo jalan terus gue naik motor gimana?" ucap Aksa yang meledek Sheva, cowok itu ingin gadisnya marah.
"Bacot banget lo!"
"Ya udah lo jalan aja sana!"
Sheva sangat kesal dengan Aksa yang selalu saja bercanda yang menurut gadis itu tidak penting.
"Ih, lo yang ngajak gue pergi juga masa iya lo pergi sendirian, gimana sih lo!"
"Buruan lah naik jangan kebanyakan bacot gak jelas deh!"
Seketika raut wajah gadis itu berubah menjadi merah padam, sudah siap akan memberi omelan kepada Aksa tapi cowok itu langsung memotong ucapannya.
"Eh lo ya yan---,"
"Ssst, naik buruan!"
"Iya-iya,"
Dengan kesal Sheva naik motor Aksa tapi gadis itu sengaja memukul punggung cowok itu dengan sangat keras.
"Aw, sakit bego!"
"Ya maaf reflek,"
Sheva menjawab dengan sangat entengnya.
Sebagai balasan Aksa membawa motor dengan gas yang mendadak mengakibatkan Sheva kaget dan kepalanya terbentur helm yang dipakai cowok itu.
"Woi kalau mau bales dendam itu tahu tempat dong, jidat gue sakit kampret!"
"Ya maaf sengaja," teriak Aksa lalu didengar Sheva akhirnya gadis itu memukul lengan Aksa berkali-kali.
"E-e-eh sakit bego, eh udah dong nanti kalau jatuh gimana?"
"Makanya jangan nyebelin,"
"Ya gimana udah jiwa gue,"
"Au ah!"
Mereka menuju wahana tempat bermain. Mulai naik bianglala, kora-kora dan hampir semua yang ada ditempat itu mereka berdua naiki.
"Huh capek banget tapi seru! Makasih ya?"
"Iya sama-sama, jadi ke Gramedia?"
"Udah sore terus nanti takut kemaleman,"
"Enggak lah, buruan mumpung gue ada waktu juga!"

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [END]
Fiksyen RemajaPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! AWAS... PENULIS GALAK :v SILAKAN DIBACA CERITANYA, BUKAN DICOPY! BELUM DIREVISI, HARAP MAKLUM KALAU ADA TYPO BERTEBARAN. Terima Kasih. Pradana Aksa cowok dingin yang hidupnya terkesan biasa saja. Dia tipikel cowok yang...