32

2.9K 81 4
                                    

HAPPY READING!!!

***
Gadis bernama Sheva akhirnya pulang bersama Ayahnya. Dia dari tadi hanya diam, entah apa yang terjadi padanya setelah Ayahnya melarangnya dekat dengan Aksa.

Ketika sudah sampai rumah, tanpa berkata apapun dia langsung turun dari mobil.

Dan diikuti Ayahnya yang berjalan dibelakang gadis itu.

"She, beneran kamu gak ada hubungan apapun sama cowok tadi?"

"Iya aku gak ada hubungan apapun sama dia, Yah!" jawab gadis itu.

"Bagus kalau enggak ada, awas kalau gara-gara kenal cowok kamu jadi anak pembangkang sama orang tua dan inget kamu baru masuk SMA!"

"Iya Sheva tahu kok,"

"Lho, ada apa sih brisik banget Yah?"

"Ini tadi Sheva segala dianterin cowok, ya Ayah curiga dia pacarnya!" jelas Ayahnya membuat gadis itu ingin pergi dari tempat itu juga.

"Beneran She kamu gak punya pacar?" tanya Bundanya.

"Enggak, berapa kali aku harus tegasin kalau aku gak punya pacar. Kenapa sih kalian tuh gak pernah percaya sama aku, selalu aja di curigai! Aku kecewa sama Ayah Bunda!"

Setelah mengatakan itu gadis itu tanpa permisi langsung masuk rumah dan tanpa disadari air matanya turun.

Dia hanya bisa menangis di tempat ternyamannya, yaitu kamarnya.

"She, maafin Bunda. Kita gak bermaksud nuduh kamu begitu, Ayah sama Bunda cuma mau kamu itu gak terjerumus hal yang gak baik udah itu aja,"

Bundanya terus mengetok kamar putrinya itu tapi tidak mendapat balasan.

"Sheva dengerin dulu penj---,"

Ceklek

"Apa lagi Bun, apa? Aku ngerasain gak dianggap di keluarga ini! Aku di dunia ini itu kaya sendirian, mending aku gak usah dilahirin ke dunia ini!"

Ayahnya yang mendengar ucapan anak bungsunya itu merasa sangat marah.

"Jangan kurangajar kamu kalau bicara sama orang tua Sheva!" bentak Ayahnya membuat gadis itu tambah semakin ingin mengungkapkan kekesalannya kepada keluarganya.

"Bener kan, kalian itu cuma peduli sama Abang. Ha-ha kalau sama aku apa Yah, apa?" ucapan gadis itu benar-benar keteraluan sehingga tangan Ayahnya sudah diudara siap menampar anaknya itu tapi...

"Apa Yah mau tampar aku, silakan tampar Yah!"

"Udah Yah, tahan emosinya!" ingat Bundanya.

"Tapi dia udah kelewatan, diajarin siapa kamu berani sama orang tua Sheva!"

Ayah Sheva sudah benar-benar emosi. Gadis itu cuma ingin mengungkapkan rasa kesepian yang ia rasa.

Hanya itu, gadis itu sama sekali tidak mau membantah ataupun berani sama orang tuanya.

"Sekarang masuk kamar, renungkan kesalahanmu! Masuk sekarang!" perintah Ayahnya yang tidak bisa dibantah.

Kalau Ayahnya sudah marah seperti ini tidak ada yang bisa menahannya.
Ayah Sheva adalah sosok Ayah yang tegas kepada anak-anaknya.

"Ayah tega, aku kecewa sama Ayah!"

Brak

Suara pintu kamar ditutup dengan sangat kencang.

Gadis itu hanya bisa menangis saja setelah ia mendengar perkataan Ayahnya tadi.

"Hiks..., hiks..., hiks...,"

"She, buka pintunya sebentar Bunda mau ngomong," ucap Bundanya dari luar kamarnya.

"Aku gak mau diganggu!" teriak gadis itu, rupanya dia sekarang sangat sedih.

"Tapi ini Bunda bawa makanan buat kamu, She,"

"Aku gak laper!"

Teriakan gadis itu didengar Ayahnya.

"Biarin aja, dia gak makan ya gak apa-apa nanti juga kalau sakit kan dia sendiri yang rasakan!" kata Ayahnya yang sudah benar-benar sudah keteraluan.

"Ayah gak boleh bilang gitu, She bukain pintunya!"

Kali ini tidak ada balasan dari gadis itu.

Bundanya juga mengerti kalau anaknya saat ini sedang sedih dan pasti butuh waktu untuk sendiri.

****
Hari sudah malam gadis yang bernama Sheva itu masih saja mengenakan seragam sekolahnya.

Dia menangis dan sampai ketiduran. Lapar pun tak ia rasakan.

"Ih, gua pikir udah pagi!"

Dia melihat jam di hp ternyata masih pukul 23.27 malam.
Tidur yang sangat lama sekali.

"Ya ampun gue tidur lama banget, hoam...,"

Gadis itu membuka roomchat whatsapp, ada nomer yang tidak dikenal.

+628 8452 274 xxx

Hey jelek!!!!

Read

Gadis itu sudah bisa menebak yang biasa manggil jelek hanya satu makhluk, siapa lagi kalau bukan Kakak kelasnya.

"Dapet nomer gue dari siapa nih, wah ada yang gak bener ini!"

Gadis itu kembali memposisikan tidur kembali tapi tetap masih mikirkan kenapa bisa Kakak kelasnya dapet nomernya.

Dia juga tidak ada niat sama sekali membalas pesan itu.
Terserah jika besok dia mendapat omelan dari cowok itu.

Omelan Aksa tidak ada artinya jika ia sudah bertemu dengan gadis bernama Sheva Aradina.

Apa yang akan dilakukan Sheva kepada Kakak kelasnya itu?

****

-TBC-

Oke maaf part ini sedikit ya, krn udh mentok hehew

See you next part gaess

Jangan lupa vote yaw

Salam sayang dari novaastri pacarnya MARK LEE.

Mwah💋

YOU ARE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang