16

5.7K 180 2
                                    

HAPPY READING!!!

***
Setelah Sheva disuruh sama Darel buat memapah cowok songong seperti Aksa ke UKS sebenernya gadis itu ada rasa tidak mau tapi gimana lagi dia tidak bisa menolaknya.

"Woi, kok lo berat banget sih!"

"Jangan bacot terus bisa gak! Tambah pusing gue dengerin bacotan lo yang gak unfaedah!" ketus cowok disebelah Sheva.

"Dasar lo ya, udah gue tolongin malahan gue yang kena marah! Mau lo apa hah!" sahut Sheva tak kalah sengit.

"Lo nanya mau gue apa?" tanyanya langsung dianggukki Sheva.

"Lo cepetan bawa gue ke UKS!"

Sheva membelalak sempurna dengan pernyataan yang keluar dari mulut cowok disebelahnya. Kalau Aksa tidak sakit pasti sudah diajak berantem oleh Sheva. Tapi kali ini gadis itu lagi baik hati makanya dia mau mengantarnya ke UKS.

"Iya-iya sabar, dikira lo gak berat apa?"

***
Dua remaja yang sudah sampai di UKS. Sheva, gadis itu membantu Aksa untuk beristirahat di kasur yang ada di UKS. Dengan telaten gadis ini membuka sepatu yang dikenakan Aksa.
Cowok itu hanya memandangnya dengan lekat.
Sampai membuat cewek di depannya tersipu malu dan membuatnya salah tingkah hanya karena dilihat oleh Aksa.

"Ee-eh jangan lihatin gue kaya gitu kenapa sih?" kesal cewek itu.

"Suka-suka gue dong, mata gue ini!"

"Okeh, tugas gue udah selesai. Gue mau balik. Bye!"

Cewek itu hendak meninggalkan UKS tapi sayang usahanya gagal karena tangan dia ditahan oleh Aksa.

"Mau kemana huh?"

"Mau balik ke aula lah!" seru gadis itu dengan entengnya.

"Lo cewek kan? Gak lihat lo ada orang sakit main mau ninggalin aja. Syukur-syukur lo ambil kompresan kek biar demam gue turun!" omel Aksa pada gadis yang didepannya.

"Gak usah bawa-bawa gender kenapa sih! Iya-iya gue ambil kompresan dulu."

Aksa hanya bergumam menanggapi ucapan Adik kelasnya itu.

Sheva menempelkan kompresan ke dahi Kakak kelasnya itu. Jujur dia kaget kenapa panas banget suhu badannya. Dia jadi panik sendiri kalau bukan demam biasa.

Sheva mengamati wajah polos Kakak kelasnya itu ketika sedang tidur. Dia terlihat tersenyum dan tangannya terulur mengusap rambutnya.
Dengan telaten dia terus mengompres Kakak kelasnya itu.

"Jangan ganggu gue! Gue mohon jangan pernah ganggu gue lagi!" rancaunya tidak jelas membuat Sheva bingung sendiri.
Apa yang harus ia lakukan.

"Kak!" gadis itu membangunkan cowok yang ada didepannya.

"Gue gak tau apa-apa soal kematian itu! Jangan ganggu gue lagi Sha!"

"Sha? Siapa dia? Duh Kak, bangun!"

"Shamira!" dia menjerit nama perempuan yang bernama Shamira. Dan dengan itu dia langsung terbangun dari tidurnya. Dia memang akhir-akhir ini sering bermimpin buruk.

Nafas tersengal masih dirasakan cowok itu. Sheva mengambilkannya minum dan menyerahkan kepada Aksa. Agar bisa menangkan pikirannya akibat mimpi buruk yang ia alami.

"Nih Kak minum dulu!

Cowok itu menerima minum yang diberikan oleh Sheva.

"Makasih."

"Iya, eum Kakak mimpi bur---."
Sheva tersentak kaget ucapannya belum selesai langsung tiba-tiba Aksa memeluknya erat.
Gadis itu bingung apakah dia harus membalasnya untuk menenangkan cowok itu?

YOU ARE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang