22

4.1K 114 0
                                    

HAPPY READING!!!

***
Suasana lapangan SMA Angkasa pada pukul 9 pagi begitu panas. Matahari mulai menebarkan pesona panasnya, yang membuat manusia kepanasan.

"Duh sebenernya kita disini ngapain sih?" tanya Sheva ke 2 temannya.

"Ya buat ngikutin MPLS lah, kalau lo lupa," jawab Belva.

"Yang ada dengerin ceramah yang gak ada kelarnya ini mah!" ucap dia sesekali menipasi mukanya dengan tangannya.

"Eh tunggu dulu deh, kok dari tadi gue gak lihat Kak Aksa ya? Kemana tuh dia," celetuk Reva.

"Cih, Ketua Osis kaya gitu kok masih dipertahanin. Itu karena gak ada yang lain apa?" cibir Sheva. Kedua temannya itu memang tahu kalau gadis itu sangat membenci Kakak kelasnya itu.

"Lo sebencinya sama dia, She?" tanya Belva yang dibuat penasaran dengan jawaban Sheva.

"Gak ada yang bisa merubah gue buat nggak benci sama dia, Bel!" sinisnya.

"Baik-baik takut kena karma, She!"

"Dengerin gue baik-baik lo buat kalian berdua ya, gue gak akan pernah ada rasa sama dia. Nggak akan pernah! Kalau pun ada, pasti dia yang duluan ngungkapin rasanya ke gue,"

"Whatever!" seru kedua temannya kompak.

***
Ketika waktu menunjukkan pukul 12 siang, semua peserta diizinkan untuk meninggalkan lapangan. Mereka semua diberi waktu untuk ishoma. Dan menunggu jam 1 sudah dibolehkan pulang ke rumah masing-masing.

"Yuk, ke kantin! Gue laper banget sumpah!" ucap Reva yang terlewat girang kalau urusan makanan.

"Yuk She, ke kantin!" ajak Belva.

"Ya kalian duluan aja, gue mau ke mushola dulu deh! Gue mau ngademin hati!" tolak Sheva ke temannya.

"Oh oke kalau gitu mau gue pesenin?" tawar Belva.

"Gak usaah Bel, nanti gue nyusul aja!"

"Ya udah kita duluan ya!"

Setelah kepergian 2 temannya ke kantin. Sheva menuju mushola untuk melaksanakan ibadah. Dan ia juga sedang rindu kepada Kakaknya. Dia ingin berdoa kepada Allah agar mengeratkan kedekatan keluarganya lagi.

***
Aksa memang tadi tidak ada di lapangan selama acara MPLS berlangsung karena cowok itu merasa moodnya sedang tidak baik.

Ketika Aksa mau ke kantin tapi dia melihat Adik kelasnya itu. Aksa pun hendak meminta puisi karyanya.

"Heh, mau kemana lo!" teriaknya membuat dia otomatis langsung menoleh

"Bukan urusan lo!" ketusnya.

"Lo bisa sopan dikit nggak sih kalau ngomong samayang lebih senior!"

"Suka-suka gue dong lagian lo juga ngomongnya pake gue-lo kan? Ya udah gue juga sama,"

"Oke lah karena gue gak gila hormat otomatis gue gak mau mempermasalahkan itu, karena itu sama sekali gak penting!"

"Oke!" sahutnya singkat lalu gadis itu akan pergit.

"Eit, tunggu dulu!"

"Apalagi sih!" kesal dia.

"Mana puisi lo hah!" tegas Aksa membuat dia kelagapan.

"Anu---anu itu Kak---," ucap dia lirih dan menggantung.

"Kenapa? Mana sini, gue mau baca!"

"Belum disalin!" ucapnya lirih dan menunduk.

"Kebanyakan alibi lo ya!" tuding Aksa kepada gadis itu.

YOU ARE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang