HAPPY READING!!!
***
"Udah ngagumin gue nya? ""Hah!"
Aksa melihat ekspresi kagetnya Sheva justru membuat gemas saja. Kalau menurut cowok itu dilihat-lihat ini anak imut juga.
"Udah selesai, sekarang gantian!"
"Gantian apa maksud lo?" tanya gadis itu dengan mukanya yang kelihatan bingung gitu.
Sa ae lu Sa - author
"Gantian obatinnya, cepetan deh!"
"Males banget, siapa suruh berantem," ujar dia berlagak tengil gitu.
"Songong banget lo, udah gue obatin juga luka lo itu. Gak tahu terima kasih!"
"Lah gue tadi juga gak minta lo obatin gue kan?"
"Ya gue gak mau tau lah, lo.harus.obatin.gue!" ucap Aksa penuh penekanan.
Gadis itu pun menggebrak meja.
"Gue gak mau!"
"Ya udah biasa aja bego! Gak malu lo di lihatin orang-orang hah!"
"Hm," sahut Sheva dengan bergumam saja.
"Ya udah hp lo, gue si.ta!"
"Ish kok gitu sih!" tolak gadis itu tidak terima.
"Ya kenapa? Suka-suka gue dong!"
"Ih, lo bang--- nyebelin banget sih jadi cowok, gak pernah mau ngalah. Dasar kepala batu, sama cewek itu lembut dikit kek! Lah ini malah tega bener! Ada ya, cowok yang modelan kaya lo gini. Udah songong, belagu, sok berku---,"
"Maaf Mas, Mbak ini pesanannya,"
Selamatlah Aksa dari ocehan Sheva.
"Oke, makasih Mbak!"
Setelah pelayan tadi itu pergi, Aksa melihat muka dia kesel banget. Bibir dimonyongin gitu terus mukanya ditekuk. Itulah ekspresi cewek kalau lagi bete.
"Bisa gak mukanya jangan ditekuk gitu, merusak pemandangan banget sih! Nih buruan makan!" ujar cowok itu lalu memberikan makanan yang tadi dipesan sama dia.
"Hm," gumam dia. Dia makan tapi dengan kesal jadi bunyilah sendok yang bertemu piring. Brisik banget!
Aksa pun menarik piring yang berisi makanannya itu membuat dia kaget.
"Kalau gak mau makan ya gak usah diacak-acak kaya gitu! Makan tuh yang bener, jangan kaya bocah. Brisik banget! Mau gue kembaliin apa ini makanannya hah!"
"Iya-iya bawel banget sih jadi cowok! Ngomel terus bisanya," ucap dia sinis. Lalu dia makan dengan sangat lahap seperti tidak makan berbulan-bulan.
Aksa yang sudah kenyang hanya melihat Sheva makan saja. Dia hanya meminum jus yang dia pesan.
Dengan cepat dia menghabiskan makanannya, berbeda dengan Aksa yang makanannya masih utuh.
"Kok makanan lo masih utuh? Tadi yah, kalau gak laper mending gak usah pesen segala kan jadi mubazir gitu!" ujar Sheva malah membuat Aksa tersenyum kikuk.
"Ah iya, tiba-tiba gue kenyang. Kalau lo masih laper, nih makanan punya gue mending lo abisin aja. Kan kata lu mubazir ya udah makan aja," Aksa menyodorkan makanannya ke dia.
"Eum, sebenernya gua---,"
"Udah makan aja, masih laper kan?"
Gadis itu mengangguk pelan dan dia menundukkan wajahnya saja mungkin karena dia merasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [END]
Novela JuvenilPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! AWAS... PENULIS GALAK :v SILAKAN DIBACA CERITANYA, BUKAN DICOPY! BELUM DIREVISI, HARAP MAKLUM KALAU ADA TYPO BERTEBARAN. Terima Kasih. Pradana Aksa cowok dingin yang hidupnya terkesan biasa saja. Dia tipikel cowok yang...