YOU ARE MINE [END]

31

HAPPY READING!!!

***
"E--e-eh, kenapa lo! Buruan dong, jangan bercanda ya! Bangun!" Aksa menepuk-nepuk pipinya supaya bangun. "Beneran pingsan ini anak! Pagi-pagi udah nyusahin orang aja!"

Aksa pun menggendong gadis itu ke UKS.

Ketika cowok itu sudah sampai depan UKS ternyata belum dibuka.

"Bangsat! Udah jam segini belum ada yang bukain UKS!" umpat Aksa yang sudah kesal. Aksa mendudukann gadis itu di kursi dan cowok itu menelpon Darel agar mencarikan ketua PMR.

"Cari ketua PMR sekarang!"

"..."

"Gak usah banyak tanya, cari dan bawa dia ke UKS sekarang!"

Tut tut

Aksa cukup lama menunggu Darel di depan UKS.

Akhirnya yang ditunggu datang juga ke UKS sama ketua PMR dan teman-teman Aksa pastinya.

"Lho itu anak kenapa, Sa?" tanya Vira.

"Pingsan, heh lo cepetan buka ini UKS nya!"

"I---i---iya ka---k," balas Adik kelas Aksa kemungkinan dia bagian dari PMR sekolah ini.

Setelah pintu UKS dibuka cowok itu langsung menggendong gadis itu dan Aksa membaringkannya di salah satu ranjang yang ada di UKS.

Aska langsung membuka sepatunya dan cowok itu meminta minyak angin lalu dihirupkan dihidungnya agar gadis cepat siuman.

"Minyak anginnya cepet mana!" perintah Aksa kepada Adik kelasnya.

"I---ini kak,"

"Sa, jangan bentak dia begitu kenapa sih! Dia ketakutan tuh!" ucap Darel menasihati Aksa.

"Bacot!"

"Udah Dek, mending kamu masuk kelas kamu sana!" perintah Vira lalu diangguki oleh Adik kelasnya itu.

"Sebenernya dia pingsan kenapa Sa?" tanya Vira dan diangguki oleh Darel dan Sharga.

"Gue aja lagi lewat depan toilet, terus pas dia mau jalan langsung pingsan gitu aja!"

"Belum sarapan kali ya, Ga lo beliin teh anget sama beliin dia makan sana!" perintah Vira langsung mendapat protes dari Sharga.

"Lah kok gue sih, kenapa gak cowok lo aja sih!"

"Lah kan cewek gue nyuruhnya lo, Onta!" ledek Darel.

Mulailah perdebatan antara teman-teman Aksa yang membuat Aksa kesal.

"Bangsat! Bisa diem gak lo semua! Ini cewek belum bangun, lo pada brisik aja!"

"Sabar dong lo, Sa! Marah mulu nih dari tadi!" ujar Darel lalu disetujui Sharga.