12

5.7K 182 1
                                    

HAPPY READING!!

***
Aksa bilang ke kelas yang akan dia bimbing selama 1 hari ke depan untuk mengikuti MPLS.
MPLS tahun ini sangatlah berbeda dengan tahun yang sebelumnya. Karena tahun sekarang, sangat istimewa, ya guru tidak mau ada kekerasan dalam pelaksanaan MPLS.

"Gimana udah ada belum?"

"Belum ada Kak."

"Ya udah siapa yang bersedia jadi relawan. Maju sekarang!" ucap cowok itu tegas.

Tiba-tiba ada seorang cewek maju. Setelah dilihat-lihat ternyata cewek yang suka berurusan sama Aksa. Tapi setelah Aksa pikir kesempatan yang bagus buatnya menganggu kehidupan gadis itu.

"Ya udah pas sekarang. Ya perwakilan 5 orang tadi yang menawarkan diri mereka langsung maju sekarang ke panggung. Sekarang!" ujar cowok itu langsung pergi meninggalkan mereka semua.

"Kak! Gue gak mau ya, ngewakilin apaan gitu ish!" teriak gadis itu langsung bikin Aksa menoleh ke arahnya.

"Kan kamu sendiri yang maju. Lupa apa gimana?" Aksa langsung melangkah mendekati gadis itu.

"Tadi itu gua mau izin ke UKS, asal lo tau aja ya! Perut gue sakit Kak!" adunya kepada Aksa.

"Ya terus hubungannya apa!"

"Ya lo ganti siswi lain kan ada. Gue mau ke UKS aja." ujarnya langsung pergi gitu aja.
Tapi usahanya gagal karena Aksa menahan gadis itu agar tidak pergi.

"Bisa sopan gak kamu! Mau bikin puisi 2?" bentak Aksa kepada gadis itu membuat semua orang fokus ke arah mereka berdua.

"Ish, satu aja belum dibikin mau ditambah lagi. Yang bener aja dong!" sungut gadis itu.

"Ya udah jangan bawel makanya jadi orang."

"Emang susah ngomong sama Kakak, pasti gak bakal menang. Jangan mentang-mentang Kakak tuh Ketua Osis terus bisa nunjukin kekuasaan dengan jabatan yang Kakak punya sekarang! Kanapa sih Kakak dari tadi pagi ngusik aku mulu! Emang Kakak tuh siapa! Sok banget jadi orang. Inget Kak jabatan osis gak selamanya tersemat di diri Kakak selamanya." omelnya lagi kepada Aksa.

Gadis itu mengeluarkan semua unek-uneknya kepada cowok bernama Aksa.

"Maaf Kak, Sheva lagi PMS hari pertama jadi marah-marah begini. Sekali lagi maaf ya Kak." ujar salah satu teman Sheva.

"Yuk She, katanya mau ke UKS tadi. Yuk deh kita temenin ya gak Bel?" ucap temen satunya yang kaya ngasih kode begitu.

Itu membuat Aksa curiga dengan tingkah mereka.

"Oh iya yuk She! Kita izin mau ke UKS Kak. Permisi." ujar teman Sheva lagi.

Teman Sheva langsung menarik untuk pergi dari tempat itu. Awalnya gadis itu terus meronta agar dilepaskan dan Sheva memang sepertinya dendam sekalu dengan Aksa. Mereka kalau bertemu pasti selalu ribut.

"Ish lepasin gue! Sebel banget sama Ketua Osis itu. Arghh. Lepasin!" ucap Sheva yang terus meronta ingin dilepaskan dari cekalan temannya.

"Enggak! Ntar lo ngamuk lagi ke dia, persis kaya macan betina yang baru keluar dari kandang tau gak She. Sadar diri lo itu cewek tapi kok tadi kelakuan bar-bar banget."

"Ish Bel, tapi gue belum puas buat ngomelin dia. Lepasin gue!"

"Enggak akan pernah gue lepasin lo Sheva!" balas teman Sheva kompak dan menarik cewek itu pergi.

***
"Ish lepasin gue deh!"

"Ya oke." ucap teman Sheva dengan sangat entengnya.

"Tadi aja susah banget ngelepasin gue, sakit tahu ditarik-tarik kaya tadi, lo kira gue apaan ishh!" gerutu Sheva panjang lebar.

Temannya hanya memutar bola mata seakan jengah sama tingkah Sheva.

"Ya gue sama Reva itu cuma mau nyelamatin lo dari Kak Aksa. Gue yakin tadi kalau lo gak kita tarik udah diomelin balik dah. Gak sadar tempat emang lo berani-beraninya ngomelin orang yang notabennya Kakak kelas lo She!"

"Lah udah bodo amat!"

"Terserah lah."

"Arghh, perut gue sakit lagi." rintih Sheva.

"Tuhkan makanya jangan ngomel mulu bisanya." balas Belva yang buat Sheva tambah pengin marah-marah gak jelas kaya gini.

"Tahu lah kalian bikin mood gue tambah hancur." ujar gadis itu langsung pergi gitu aja. Temennya manggil saja gak dia dengerin. Gadis itu ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu.

"Hei She mau kemana lo!" teriak Reva manggil Sheva, tapi gadis itu tidak peduli.

Sheva mencoba mendatangi taman agar pikirannya jadi lebih fresh.

Saat dia duduk ditaman tiba-tiba ada suara yang mendekat ke arahnya.

"Ekhem."

Gadis itu tetap diam tanpa pergerakan sedikit pun.
Dan akhirnya dia duduk disebelah gadis itu.

"Kenapa malah duduk disini hm?"

"Kenapa tiap gue bicara sama lo pasti jadi gue yang banyak omong sih!"

Sheva sama sekali gak berniat menajawab pertanyaan cowok itu.

Ketika Sheva akan pergi tiba-tiba tangan gadis itu ditarik Aksa dan gadis itu menabrak dada bidang cowok itu.
Aksa berbisik ke telinga Sheva.

"Beneran nih gak malu kalau roknya ada bendera jepangnya gitu hm?"

Sheva sangat malu sekali kenapa harus kepergok oleh Kakak kelasnya itu.

"Mak--- maksud Kakak apa?"

"Tuh lihat rok kamu deh!"

Sheva sangat syok mendengar pernyataan Aksa.

"Aish, malu-maluin banget sih. Kenapa harus dia yang lihat gue begini." gerutu gadis itu yang sangat meruntuki nasibnya tapi sayang ucapan dia yang lirih justru didengar Aksa.

"Udah gak usah malu, mending ke kamar mandi sana!"

"Ih Kakak mau bikin aku tambah malu apa!"

"Ya..., ya enggak gitu. Duh gimana sih, ya udah nih pake ini buat nutupin noda yang ada di rok kamu."

Aska memberikan jas almamaternya kepada Sheva.

"Woii Sa!" teriak seseorang teman Aksa.
Cowok yang dipanggil hanya mengangkat alisnya aja.

"Gue cariin dari tadi kemana-mana, eh taunya disini. Berduaan lagi sama degem, kok gak ke aula?" tanya teman Aksa.

"Iya nanti Kak!"

"Terus kenapa jas Aksa dipake sama lo?" tanyanya lagi.

"Eum... anu---."

Gadis itu mendadak gagu dan tidak tahu harus menjawab apa.

"Biasalah cewek, gak perlu tahu lo!"

Beruntunglah Sheva, karena Aksa membantunya menjawab pertanyaan itu.

"Cewek? Maksud lo dia tem---." ucap teman Aksa langsung terhenti karena mulutnya dibekap oleh Aksa.

****

-TBC-

Hai hai gua balik lagi sama Aksa dan Sheva pastinya ya:)

Kangen gak? Jujur sih ini lagi PAS tapi apalah daya gua juga kangen pengen nulis cerita tentang mereka lagi muehehe:)

Yuk tekan bintangnya biar gak sider. Jangan lupa comment ya buat ngasih gua saran hehe:)

See u the next part

Salam sayang dari novaatri pacarnya MARK LEE.

YOU ARE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang